• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Senin, November 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Sorotan

174 Penderita HIV di Lembata Meninggal Selama 15 Tahun Terakhir

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Sorotan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
174 Penderita HIV di Lembata Meninggal Selama 15 Tahun Terakhir
0
SHARES
73
VIEWS

Kupang – Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata mengungkapkan kasus kematian akibat HIV mencapai 174 kasus dari 546 orang dengan HIV (ODHIV).

Data HIV diKabupaten Lembata ini mencakup kasus dari tahun 2008 hingga dengan Juni 2023 atau kurang lebih 15 tahun terakhir.

BacaJuga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

23 Mei 2025

Total 546 ODHIV ini sebarannya di 9 kecamatan dan yang tertinggi di Kecamatan Nubatukan, menyusul Ile Ape Timur, Omesuri dan Ile Ape.

Baca juga : Muncul Ratusan Pekerja Seks Anak di Lembata, Keluarga Jadi Faktor Penyebab

Rincian kasusnya saat ini yakni 140 orang yang sedang berobat, 39 kasus lost to follow up, 4 orang belum mau minum obat, 12 kasus rujuk keluar daerah, 34 kasus lost contact dan 174 orang meninggal dunia. Ada pula 143 kasus yang tidak diketahui atau tidak jelas statusnya.

Jumlah ini masih tak sebanding dengan strategi 95-95-95 yang digencarkan bagi ODHIV. Strategi itu tidak lain berupa indikator 95 persen estimasi ODHIV diketahui status HIV-nya, 95 persen ODHIV diobati dan 95 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.

“Untuk meningkat tidak ya tapi kasus baru ada setiap bulan,” kata Antonius Ola dari Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Bidang Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lembata.

Baca juga : Tangis Bocah SD Amarasi Ungkap Bejatnya Guru Pedofil

Pihaknya juga tetap menganjurkan bagi para ODHIV untuk berobat secara rutin dan turut menekan penularannya.

“Penyakit ini kan tidak sembuh sehingga yang kita anjurkan bagaimana mereka berobat secara rutin untuk menekan virusnya, menekan penularannya juga,” lanjut dia saat dihubungi Senin 11 Desember 2023.

Populasi kuncinya, kata Anton, adalah pekerja seks baik di pub dan atau jalanan, transpuan, hingga lelaki sex lelaki (LSL).

“Populasi kunci ini yang diperiksa setiap bulannya sementara lainnya tergantung dari permintaan dari kelompok,” tambah dia.

Baca juga : Tukang Las Perkosa 5 Bocah di Larantuka

Sementara populasi khusus adalah ibu hamil, penderita infeksi menular seks (IMS), penderita tuberkulosis (TBC) hingga tahanan atau warga binaan.

Populasi rentan sendiri mencakup anak jalanan, remaja, pelanggan seks komersial, pekerja migran dan pasangan dari populasi kunci. ***

Tags: #HIV#HIVLembata#Lembata#ODHIV#ODHIVdiLembatameninggal
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

by Difan Fandi
18 Agustus 2025
0

Desa Natarmage - Pagi itu, saya berangkat dari Desa Pruda menuju Natarmage, Kecamatan Waiblama, untuk mengikuti perayaan HUT RI ke-80...

Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

by PriyaHusada
23 Mei 2025
0

Ketika video viral tentang wisatawan merasa dipalak di Ratenggaro bikin geger, NTT dihadapkan lagi pada pertanyaan lama: Apakah kita sudah...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati