Kupang – Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata mengungkapkan kasus kematian akibat HIV mencapai 174 kasus dari 546 orang dengan HIV (ODHIV).
Data HIV diKabupaten Lembata ini mencakup kasus dari tahun 2008 hingga dengan Juni 2023 atau kurang lebih 15 tahun terakhir.
Total 546 ODHIV ini sebarannya di 9 kecamatan dan yang tertinggi di Kecamatan Nubatukan, menyusul Ile Ape Timur, Omesuri dan Ile Ape.
Baca juga : Muncul Ratusan Pekerja Seks Anak di Lembata, Keluarga Jadi Faktor Penyebab
Rincian kasusnya saat ini yakni 140 orang yang sedang berobat, 39 kasus lost to follow up, 4 orang belum mau minum obat, 12 kasus rujuk keluar daerah, 34 kasus lost contact dan 174 orang meninggal dunia. Ada pula 143 kasus yang tidak diketahui atau tidak jelas statusnya.
Jumlah ini masih tak sebanding dengan strategi 95-95-95 yang digencarkan bagi ODHIV. Strategi itu tidak lain berupa indikator 95 persen estimasi ODHIV diketahui status HIV-nya, 95 persen ODHIV diobati dan 95 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.
“Untuk meningkat tidak ya tapi kasus baru ada setiap bulan,” kata Antonius Ola dari Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Bidang Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lembata.
Baca juga : Tangis Bocah SD Amarasi Ungkap Bejatnya Guru Pedofil
Pihaknya juga tetap menganjurkan bagi para ODHIV untuk berobat secara rutin dan turut menekan penularannya.
“Penyakit ini kan tidak sembuh sehingga yang kita anjurkan bagaimana mereka berobat secara rutin untuk menekan virusnya, menekan penularannya juga,” lanjut dia saat dihubungi Senin 11 Desember 2023.
Populasi kuncinya, kata Anton, adalah pekerja seks baik di pub dan atau jalanan, transpuan, hingga lelaki sex lelaki (LSL).
“Populasi kunci ini yang diperiksa setiap bulannya sementara lainnya tergantung dari permintaan dari kelompok,” tambah dia.
Baca juga : Tukang Las Perkosa 5 Bocah di Larantuka
Sementara populasi khusus adalah ibu hamil, penderita infeksi menular seks (IMS), penderita tuberkulosis (TBC) hingga tahanan atau warga binaan.
Populasi rentan sendiri mencakup anak jalanan, remaja, pelanggan seks komersial, pekerja migran dan pasangan dari populasi kunci. ***




