Kupang – Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, masih akan mempelajari lagi laporan penindakan dari Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Satgas TPPO ini sebelumnya diketuai oleh Mahfud MD yang ditunjuk langsung Presiden Jokowi lewat Perpres Nomor 49 Tahun 2023 Agustus lalu. Kini Mahfud maju sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca juga : Catatan Mahfud MD Soal NTT Sebelum Jadi Cawapres Ganjar
Ayodhia ketika berada Dinas Kominfo NTT saat itu mengaku sudah menerima laporan kerja Satgas TPPO namun baru akan mempelajari lebih detail.
“Nanti saya pelajari lebih dalam lagi,” tandasnya.
Ia juga menanggapi soal minimnya penindakan terhadap pelaku TPPO sepanjang 2023. Berdasarkan data Polda NTT pada 2023 ini baru 5 pelaku TPPO yang naik ke tahap persidangan dari 53 tersangka, sedangkan korbannya mencapai 256 orang dari total 44 laporan kasus.
Baca juga : Baru 5 Penjual Orang Dibawa ke Pengadilan Selama 2023
“Sudah ada yang diproses, saya sudah baca itu. Jadi memang aparat tidak diam dan terus melakukan tindakan penegakan hukum di samping pemerintah yang memang harus memberikan solusi,” komentarnya.
Ayodhia sebelumnya menegaskan akan memprioritaskan proses pencegahan agar TPPO tak merajalela. Pada intinya, kata Ayodhia, aparat sampai ke desa-desa dan harus kompak dengan pemuka agama.
Baca juga : Penjual Orang di Ende Dapat Rp 5 Juta per Kepala
“Jadi masyarakat tidak diiming-imingi bekerja dengan gaji dolar tetapi pada kenyataannya mereka berangkat pun sembunyi-sembunyi,” tukasnya lagi.
NTT sendiri menutup tahun 2023 dengan kedatangan 151 jenazah pekerja migran dari luar negeri.
Menurut Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) NTT, data ini yang terbesar sejak 5 tahun terakhir. Pemulangan jenazah PMI ilegal asal NTT per tahun 2018 yaitu 105 jenazah, lalu 119 jenazah di 2019, 87 jenazah di 2020, 121 jenazah di 2021, 106 jenazah di 2022. Tahun 2023 ini sampai 151 jenazah yang dipulangkan. ***