Jakarta – Sebanyak 3 warga Indonesia asal Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dievakuasi dari Sudan. Dua di antaranya tiba di Jakarta pada Minggu, 30 April 2023. Satu orang lagi dijadwalkan tiba Senin siang.
Dua orang asal NTT merupakan WNI yang dievakuasi dari Sudan pada tahap kedua. Jumlah WNI untuk evakuasi tahap kedua sebanyak 390 orang. Mereka diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Untuk tahap pertama sebanyak 390 WNI dievakuasi dari Sudan . Mereka diterbangkan juga dengan Garuda Indonesia ke Jakarta.
Setiba di Jakarta, seluruh WNI yang dievakuasi dari Sudan, baik tahap pertama maupun kedua, selanjutnya dipulangkan ke tempat tinggal mereka dengan difasilitasi pemerintah daerah masing-masing.
Baca juga: Badan Penghubung Provinsi NTT Jemput 12 Nelayan yang Direpatriasi Australia
Kepala Badan Penghubung NTT di Jakarta, Henry Donald Libriato Izaac menjemput keduanya dari Wisma Haji. Setelah itu kedua pria ini akan diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke tempat tinggal mereka di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Tapi mereka memilih untuk sementara ke rumah keluarga dan temannya di Solo dan Malang. Untuk sementara pesawat masih full ke Labuan Bajo,” kata Izaac pada Senin pagi, 1 Mei 2023.
Kedua WNI asal Labuan Bajo itu masing-masing bernama Najidul Khaliq Najamudin dan Zainal Jamin. Zainal, kata Izaac memilih tinggal sementara dengan keluarganya di Malang, Jawa Timur. Najidul memilih tinggal sementara di Solo, Jawa Tengah.
“Keduanya mahasiswa di Sudan,” jelas Izaac.

Baca juga: Badan Penghubung Provinsi NTT Fasilitasi 4 Perempuan Korban Jaringan TPPO
Sedangkan satu lagi warga Indonesia asal NTT masuk dalam kloter ketiga yang dievakuasi dari Sudan. Kloter ketiga sebanyak 67 WNI yang dievakuasi langsung oleh pasukan TNI karena situasi Sudan yang semakin memanas.
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Hercules B737 TNI AU dan mendarat di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma pada Senin siang, 1 Mei 2023.
Izaac menjelaskan, pada prinsipnya Badan Penghubung NTT di Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama untuk memfasilitasi evakuasi WNI dari Sudan.
“Kami terus memantau dan mengikuti apakah masih ada warga NTT dalam evakuasi ini,” tandas Izaac. *****