
Waspada, NTT Alami 6 Kematian dari 435 Kasus DBD Selama Januari 2023
Kupang – Terdapat 6 kematian dari 435 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama periode awal tahun 2023.
Kasus kematian DBD selama Januari 2023 ini terjadi di Kabupaten Manggarai dan Ende yaitu masing-masing 1 kasus. Sumba Barat Daya memiliki kasus kematian terbanyak, yaitu 4 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Erlina Salmun, menyampaikan hal tersebut.
Peningkatan paling drastis bila melihat perbandingan data tahun lalu, kata dia, ialah yang dialami Kabupaten Sumba Barat Daya. Pada periode Januari tahun lalu terjadi 1 kasus saja di daerah tersebut.
Baca juga: NTT dan DKI Jakarta Alami Lonjakan Kasus DBD, Awal 2023 Tembus 710 Orang
“Yang di Sumba Barat Daya ini kita harus perhatikan karena peningkatan kematiannya tiga kali lipat. Kematian ini kita sesalkan. Mungkin keterlambatan pencegahan ya,” kata Erlina, Jumat 3 Februari 2023.
Begitu pula Ende dan Manggarai pada Januari tahun lalu tercatat nihil kasus kematian akibat DBD. Tetapi tahun ini telah terjadi kasus kematian.
Menurut Erlina jumlah kasus kematian akibat DBD di Januari 2023 ini tidak sebanyak dibandingkan Januari 2022. Pada periode awal tahun 2022 lalu sudah mencapai 8 kematian akibat DBD.
Sedangkan secara total untuk jumlah kasus DBD yang terjadi pada Januari 2023 ini tidak setinggi di Januari 2022.
Berdasarkan perbandingan itu, kata dia, persentase perbedaannya sebesar 47 persen. Ia menyebut pada Januari 2022 terjadi 932 kasus dibandingkan Januari 2023 dengan 435 kasus.
“Kita ada penurunan tiga kali lipat tahun ini,” katanya.
Baca juga: 5 Daerah di NTT Dengan Kasus DBD Terbanyak Awal 2022
Dinkes NTT juga telah membagikan25 sampai 60 kilogram abate, lalu pestisida dan alat tes DBD. Pembagian abate sendiri dilakukan pada Desember 2022 dan diterima seluruh daerah di NTT.
Stok abate yang dibagikan ini adalah yang tersisa dari tahun sebelumnya karena tahun ini belum ada pengadaan abate.
Ia juga meminta masyarakat untuk turut memberantas sarang nyamuk dan telaten menerapkan 3M Plus. Masyarakat pun diajak untuk menjaga imun tubuh dengan asupan bergizi, terlebih anak-anak. Dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan bila kesehatan menurun.
Pemerintah dan stakeholders atau juga pengusaha-pengusaha besar pun dimintanya membantu operasional dalam penanggulangan DBD di daerah.
Kasus DBD kabupaten dan kota di NTT per 31 Januari 2023:
1. Kota Kupang: 13 kasus
2. Kabupaten Kupang: 8 kasus
3. TTS : 7 kasus
4. TTU: 2 kasus
5. Belu : 42 kasus
6. Rote Ndao: 2 kasus
7. Alor : 6 kasus
8. Flotim : 4 kasus
9. Lembata : 9 kasus
10. Ende : 24 kasus
11. Sikka : 116 kasus
12. Ngada : 0 kasus
13. Nagekeo : 4 kasus
14. Manggarai : 23 kasus
15. Manggarai Timur: 2 kasus
16. Manggarai Barat: 61 kasus
17. Sumba Timur: 0 kasus
18. Sumba Barat: 35 kasus
19. Sumba Tengah: 0 kasus
20. Sumba Barat Daya: 72 kasus
21. Sabu Raijua: 4 kasus
22. Malaka : 1 kasus.
Kasus kematian DBD di NTT Per 31 Januari 2023;
1. Ende: 1 kasus
2. Manggarai: 1 kasus
3. Sumba Barat Daya: 4 kasus. (Putra Bali Mula)