• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, Juli 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

Efek Patriarki, PMI NTT Paling Banyak Perempuan

Tim Redaksi by Tim Redaksi
1 tahun ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Efek Patriarki, PMI NTT Paling Banyak Perempuan

Para perempuan NTT calon PMI mengikuti pelatihan kerja di BP3MI NTT. (Dok BP3MI NTT).

0
SHARES
351
VIEWS

Kupang – Perempuan Nusa Tenggara Timur (NTT) paling banyak menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dibandingkan laki-laki. Budaya patriarki yang kental di Indonesia maupun di negara penerima PMI yang mendorong tumbuhnya jumlah ini.

Pada 2023 lalu perempuan mendominasi hingga 92 persen atau 1.211 orang dari total 1.305 PMI asal NTT yang ditempatkan di luar negeri.

BacaJuga

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

4 Juni 2025
Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

28 Mei 2025

Data penempatan PMI dari BP3MI NTT pun menunjukkan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) paling banyak menyumbang jumlah ini yaitu 314 perempuan.

Sedangkan laki-laki yang menjadi PMI selama penempatan di tahun 2023 lalu hanya 94 orang dan yang terbanyak dari Malaka yaitu 24 orang.

Baca juga : Pilkada Malaka, Alor dan Sumba Rawan Konflik 

Penempatan PMI secara prosedural pada 2023 ini pun mencakup Malaysia, Singapura, Hong Kong, Papua New Guinea, Jepang, Uni Emirat Arab, Solomon, Qatar, Brunei Darussalam. Sektor pekerjaan mereka formal dan informal.

Petugas BP3MI NTT memberi sertifikat kepada perempuan calon PMI. (BP3MI NTT).

Rata-rata penempatan PMI terbanyak adalah di Malaysia yaitu 1.179 orang. Dominasinya 1.115 perempuan, sisanya 64 laki-laki.

BP3MI NTT per 5 April 2024 ini juga mencatat dominasi wanita yang menjadi pekerja migran. Ada 213 perempuan dari total 218 PMI prosedural asal NTT. Jumlah PMI NTT ini pun masih terbanyak dari SBD yakni 63 perempuan.

Hanya ada 5 pria dari total penempatan PMI NTT di luar negeri pada awal 2024 ini. Para pria ini berasal dari Lembata, Malaka, Kupang, masing-masingnya 1 orang. Sementara 2 pria lagi dari Flores Timur.

Pada 2024 ini pun kebanyakan PMI asal NTT ini bekerja di Malaysia. Jumlah mereka 203 orang. Seluruhnya wanita dan pria hanya seorang saja.

Baca juga : Jembatan Tak Diperbaiki, Wanita di Kupang Terjang Banjir Untuk Bersalin

Jacklin Stefany Manafe, Dosen Sosilogi Universitas Nusa Cendana (Undana) melihat dominasi jumlah perempuan ini mengikuti kebutuhan pekerjaan domestik atau rumah tangga yang tinggi permintaannya di luar negeri.

“Saya pernah melakukan riset, bertanya kepada tenaga kerja wanita, kebanyakan mereka mengurus orang tua, mengurus rumah tangga, makanya lebih banyak dibutuhkan perempuan. Sementara laki-laki kebanyakan pekerjaan mereka sudah digantikan mesin. Negara yang mereka tuju ini negara yang sudah cukup maju,” tanggap dia, Jumat 10 Mei 2024.

Secara sosiologis, jelas Jacklin, budaya patriarki membuat perempuan lebih banyak bekerja di sektor domestik. Negara-negara dengan budaya patriarki yang kental juga cenderung mencari perempuan untuk mengisi sektor tersebut. Namun kenyataannya laki-laki bisa punya peran yang sama dalam urusan domestik.

Para calon PMI mendapat sertifikat di BP3MI NTT. (Dok. BP3MI NTT)

“Walaupun sudah ada kesetaraan gender tapi budaya patriarki ini masih kental di beberapa negara maka membutuhkan perempuan, mereka merasa perempuan lebih telaten, padahal tidak menutup kemungkinan laki-laki lebih bisa urusan domestik,” lanjutnya lewat sambungan telepon saat itu.

Baca juga : Pemerintah Kirim Nota Diplomatik ke Saudi Cari PMI NTT

Ia memisalkan, pengurus lansia di luar negeri bisa saja oleh kaum pria yang spesifiknya hanya mengurus lansia pria.

Persentase perempuan yang mengikuti pelatihan selama ini pun lebih banyak dari laki-laki karena dasar stigma bahwa pekerjaan domestik itu sudah seharusnya perempuan.

Di sisi lain perempuan rentan menghadapi berbagai kasus dan diskriminasi sehingga perlu perhatian ekstra pemerintah apalagi tidak semua agen konsisten memantau mereka.

Komunikasi antar negara dan agen juga perlu lebih spesifik soal pembagian kerja agar menghindarkan perempuan dari eksploitasi.

Baca juga : Kisah Perempuan NTT Bertahan Dari Mahalnya Harga Beras

“Jangan mendiskriminasi kalau pekerjaan rumah tangga hanya perempuan saja yang bisa tapi lelaki juga bisa punya tanggung jawab yang sama,” katanya lagi.

Dilematisnya, perempuan yang diupah mengurus anak orang lain guna mendukung ekonomi keluarga akhirnya tidak bisa mengurus anaknya sendiri. Sementara anak butuh peran ayah dalam keluarga sebagai proteksi dan ibu dalam perannya untuk afeksi.

Jacklin Stefany Manafe, Dosen Sosilogi Universitas Nusa Cendana (Undana). (Istimewa)

Selain itu perempuan sebagai pekerja migran yang menyumbang devisa negara malah kerap kali dicap rendah oleh lingkungan asalnya.

“Ada anggapan dari masyarakat, ada stigma yang menganggap perempuan yang bekerja di luar negeri, Hongkong, Arab Saudi, pasti jadi ‘pelayanannya laki-laki’ apalagi dengan isu-isu prostitusi di negara luar itu,” tukasnya.

Baca juga : Cuma 6 PMI Resmi dari Ratusan Yang Meninggal di Luar Negeri

Masyarakat juga menilai perempuan dari penampilannya bukannya berempati akan upaya seperti apa yang dilalui perempuan agar bertahan di negara luar.

“Sehingga ini akhirnya banyak masyarakat kita merugikan perempuan lagi,” tambahnya.

Terkait banyaknya PMI NTT yang memilih ke Malaysia, kata dia, karena adanya kemiripan bahasa dan budaya, meskipun karakter warga Malaysia lebih frontal atau keras dibanding Singapura.

Secara upah pun Singapura lebih besar dari Malaysia namun dorongan kemudahan bahasa ini yang membuat banyak pekerja ke Malaysia. Singapura sendiri dominan menggunakan bahasa Inggris. ***

Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Tim Redaksi
4 Juni 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

by Tim Redaksi
28 Mei 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati