Kupang – Progres realisasi dana bantuan stimulan korban badai Seroja di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga akhir Mei 2022 mencapai 31 persen. Sisanya belum melakukan pencairan sebab data mereka perlu diverifikasi dan validasi terlebih dahulu.
Lurah Bakunase, Wilhelmus L. Diken kepada KatongNTT, Selasa (7/6/2021) menyampaikan ada beberapa kendala sehingga sejumlah warga penerima manfaat belum mencairkan dananya. Salah satu kendala, menurut Diken adalah terkait kepemilikan lahan.
“Di Bakunase itu rata-rata soal kepemilikan lahan, makanya kami butuh waktu untuk pendekatan dengan pemilik lahan supaya bisa tanda tangan surat kuasa dan sebagainya,” kata Diken yang dihubungi di Kupang.
Diken menyampaikan, ada 231 KK yang berhak menerima bantuan di Kelurahan Bakunase. Dari jumlah tersebut, sebanyak 186 KK sudah mencairkan dananya. Selanjutnya, 25 KK sementara berproses untuk pembukaan blokir rekening di Bank BRI.
“Sisanya masih berproses untuk verifikasi dan validasi data,” jelas Diken.
Dana stimulan rumah bagi korban badai Seroja yang terjadi pada April 2021, terbagi pada tiga kategori, yakni kategori rusak ringan, sedang dan berat. Untuk kategori rusak berat berhak menerima dana bantuan sebesar Rp. 50 juta, sedang Rp. 25 juta dan ringan sebesar Rp. 10 juta.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji menjelaskan, total penerima dana bantuan stimulan rumah sebanyak 12.192 KK. Untuk kategori rusak berat sebanyak 403 KK, rusak sedang sebanyak 863 KK dan rusak ringan sebanyak 10.926 KK. Total dana yang disediakan untuk Kota Kupang sebesar Rp. 150.985.000.000-, (seratus lima puluh miliar sembilan ratus delapan puluh lima juta rupiah).
Baca juga: Realisasi Dana Stimulan Rumah Korban Seroja di NTT Baru 2,35 Persen
Ernest memastikan, ada penambahan realisasi dana stimulan tersebut. Total yang sudah mencairkan dananya sampai akhir Mei 2022 sebanyak 2.984 KK dengan jumlah dana sebesar Rp. 34.049.605.000.
“Progresnya sudah pasti lebih dari 31 persen,” ujarnya.
Ernest menambahkan, terdapat 4 kelurahan yang belum mencairkan dana bantuannya. Empat Kelurahan tersebut adalah kelurahan Sikumana, Oesapa, Penkase Oeleta dan Oeba.
“Ada beberapa kelurahan yang berproses berkaitan dengan pembukaan buku rekening karena memang penerimanya di situ sangat banyak,” jelas Ernest.(Joe)