• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, Juli 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Bisnis Agribisnis

Kerja Sama Peternakan dengan Timor Leste, NTT Terapkan Zero Risk

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Agribisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pemkot Sorong Siap Datangkan Sapi dari NTT, 600 Ekor Segera Tiba Pulau Bintan
0
SHARES
83
VIEWS

Kupang – Kepala Karantina Pertanian Kupang Khaeruddin menegaskan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan konsep zero risk dalam kebijakan ekspor impor khususnya peternakan antara Indonesia dan Timor Leste (RDTL).

“Prinsip dasar kesehatan hewan dan produknya terhadap ekspor impor komoditas serta prosedur layanan karantina ekspor impor di perbatasan merupakan hal yang penting,” katanya di Kupang, Jumat (17/11/2023).

BacaJuga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

12 September 2024
Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

30 Mei 2024

Balai Karantina Pertanian Kupang, perwakilan dari Timor Leste dan Duta Besar RI untuk Timor Leste menggelar focus group discussion (FGD) di Kabupaten Belu untuk membahas kerja sama bilateral kedua negara.

Khaeruddin menjelaskan penerapan zero risk merupakan upaya mencegah masuknya hama penyakit menular strategis dari luar wilayah. Hal ini sebagai langkah kehati-hatian dalam mitigasi risiko penyebaran hama penyakit berbahaya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Diseases (LSD).

“Tindakan ini dinilai sangat efektif karena dapat mempertahankan wilayah Provinsi NTT tetap bebas PMK secara historis,” tegas dia seperti ditulis Antara.

Baca : Pendapatan Petani di NTT Terbesar dari Peternakan dan Perikanan

Dikatakan, peningkatan kerja sama bilateral antara kedua negara menjadi penting karena posisi geografis. Namun, pendekatan scientific base dan analisis risiko perlu diutamakan.

Balai Karantina Pertanian Kupang sendiri ujar Khaeruddin menilai upaya peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang peternakan ini, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat perbatasan.

Duta Besar RI untuk RDTL, Okto Dorinus Manik menegaskan peningkatan kerja sama bilateral di bidang peternakan ini menjadi penting, karena RDTL khususnya wilayah otoritas Oecusse memiliki sumber daya peternakan melimpah.

Okto menilai meskipun Provinsi NTT menerapkan konsep zero risk terhadap PMK namun dapat dipertimbangkan memberi relaksasi dan kebijakan khusus serta solusi ekspor impor peternakan terhadap RDT. Hal ini  karena wilayah tersebut juga sudah bebas PMK berdasarkan hasil survei bersama pemerintah RDTL dan Australia. “Ke depan kita perkuat Joint Border Community,” tutur dia.

Baca : Timor Leste Ingin Buka Jalur Laut Kupang – Dili – Darwin

Wakil Presiden Daerah Administrasi Khusus Oecusse (RAEOA), Maximiano Neno menilai FGD yang dilakukan berdampak baik bagi bagi perekonomian kedua negara.

Wapres REAOA mengatakan warga RDTL menerapkan prinsip Tara Bandu yaitu larangan untuk melakukan tindak ilegal di perbatasan terhadap hewan maupun produknya, serta tidak boleh mengeksploitasi produk-produk pertanian. [Anto]

Tags: #Karantina#PeternakanTimor Leste
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

by Rita Hasugian
12 September 2024
0

Boleh jadi kita tidak pernah terlintas cari tahu tentang jenis jagung yang kita konsumsi, apakah berasal dari bibit jagung lokal...

Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

by Tim Redaksi
30 Mei 2024
0

Ekspor rumput laut NTT ini memang minim sejak ekspor perdana pada 2019 lalu sebesar 25 ton Alkali Treated Cottonii (ATC)...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati