Beberapa produk UMKM NTT memungkinkan untuk dipasarkan di Australia. Namun beberapa produk lainnya perlu mengkurasi harga dan kemasan.
Kupang– Ketua Umum Kadin Provinsi NTT, Bobby Lianto pagi ini tiba di Sydney, Australia untuk menjajaki pemasaran produk UMKM NTT.
Bobby berkunjung ke Ware House atau gudang dan kantor dari Eastern Cross Trading Co dan Ozimex International PTY LTD di Sdyney. Bobby bertemu pemilik perusahaan itu, Suliyanti Sunaryo di kantornya di Alexandria, New South Wales, Sydney.
Kepada KatongNTT.com, Bobby menjelaskan dirinya melihat langsung gudang tempat produk-produk asal Indonesia dibongkar dari kontainer. Produk itu lalu disimpan dan disalurkan ke supermarket atau toko-toko Asia dan Indonesia.
Sampel produk UMKM NTT yang dibawa Bobby antara lain abon ikan tuna produk, teh kelor, sambal, kue kering berbahan dasar sorgum, kecap, asesoris dari kain tenun,kacang dari Sumba, madu, baju serta asesories dari kain tenun NTT.
“Abon sapi disita di bandara,” kata Bobby pada Jumat pagi, 29 Juli 2022.
Mengenai respons atas sampel itu, menurut Bobby, beberapa produk UMKM NTT memungkinkan untuk dipasarkan di Australia. Namun beberapa produk lainnya perlu mengkurasi harga dan kemasan.
“Respon ibu Suliyanti, beliau melihat beberapa produk memungkinkan, tapi ada produk dari sisi harga belum masuk dan tentu packaging,” ujar Bobby.
Semua kemasan produk UMKM NTT perlu penyesuaian agar dapat masuk pasar Australia. Bobby menerima saran Suliyanti.
“Untuk awal ini kita beri contoh, mana harga cocok baru kita kurasi packagingnya,” pungkas Bobby.
Kunjungan Ketua Umum Kadin NTT ini sebagai rangkaian perjalanan B20 ke beberapa kota di Australia yakni Canberra, Sydney, Melbourne, dan Perth.
Dalam kunjungan ini, Bobby memperjuangkan adanya kerjasama antar kota di NTT dan di Australia melalui Kadin serta Kedutaan Indonesia di Australia serta Australia Chamber of Commerce.
Sydney merupakan kota terbesar di Australia dan memiliki lebih dari 92.400 orang diaspora (warga Indonesia yang tinggal di Australia). Angka ini berdasarkan data sensus Juni 2022.
Besarnya jumlah diaspora Indonesia di negeri Kangguru ini, menurut Bobby, berpotensi besar untuk memasarkan produk Indonesia di Australia. Selain itu sebagai pintu masuk ke Selandia Baru.
Bobby dalam kunjungan penjajakan produk UMKM NTT bahkan didampingi beberapa tokoh diaspora senior asal NTT. Mereka sudah bermukim di Australia lebih dari 40 tahun lamanya. (Rita)