Komnas Disabilitas Ajak KWI Hapus Stigma dan Diskriminasi - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Komnas Disabilitas Ajak KWI Hapus Stigma dan Diskriminasi

Editor: Joe Tkikhau
5 Februari 2022
in Peristiwa
0
Komisi Nasional Disabilitas (KND) saat berdialog dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terkait penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas
Komisi Nasional Disabilitas (KND) saat berdialog dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terkait penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas

Komisi Nasional Disabilitas (KND) saat berdialog dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terkait penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas

0
SHARES
83
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Stigmatisasi bagi penyandang disabilitas seringkali terdengar ditelinga dan mendiskreditkan mereka. Perjuangan mengangkat derajat penyandang disabilitas terus dilakukan. Salah satunya melalui Komisi Nasional Disabilitas (KND).

Dalam lawatan KND ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jumat (4/2/2022) kemarin, KND mengajak peran serta KWI menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi itu.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

Ketua KND, Dante Rigmalia mengatakan, ada lima point utama dalam upaya menghapus stigma negatif dan anti ketidakadilan terhadap penyandang disabilitas.

Pertama, penyandang disabilitas harus memiliki aksesibilitas terhadap layanan keagamaan yang diyakininya. Kedua, aksesibilitas terhadap infrastruktur tempat beribadah. Ketiga, aksesibilitas pada berbagai layanan keagamaan.

Point keempat menurut Dante adalah kesepahaman tentang peran dan fungsi strategis untuk menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi dan kelima melakukan sosialiasikan dan edukasi kepada masyarakat terkait penghormatan, pelindungan dan pendampingan Disabilitas.

“KND tidak bisa bekerja sendirian, sehingga harus berkolaborasi dengan semua pihak. Penyandang Disabilitas adalah bagian dari masyarakat yang tidak perlu dibedakan dalam mengakses segala bidang,” kata Dante.

KND mendatangi beberapa organisasi, diantaranya organisasi keagamaan untuk berkolaborasi menciptakan lingkungan inklusif. Khusus organisasi keagamaan, KWI merupakan organisasi kedua yang didatangi. Sebelumnya KND sudah berkunjung ke PBNU.

Dalam kunjungan ke kantor KWI di kawasan Cikini Jakarta, Dante didampingi empat Komisioner yakni Kikin Tarigan, Jonna Aman Damanik, Rachmita Maun Harahap, dan Fatimah Asri.

Komisioner Rachmita, seorang penyandang disabilitas Tuli berbagi pengalamannya saat bersekolah terkait aksesibilitas di bidang keagamaan. Menurutnya, saat dirinya bersekolah di sebuah SD Khatolik umum namanya SD Fransiskus, sekolah itu sangat inklusif dalam mata pelajaran pendidikan agama.

Rachmita bercerita, Sekolah itu menjalin kerja sama dengan SD Negeri umum agar siswanya yang beragama Islam bisa mendapatkan pelajaran. Dan setiap hari Jumat, Rachmita bisa belajar tentang agama Islam di sekolah Negeri itu.

Berbeda dengan saat ia masuk SLB-B Katolik di Medan. Meski ada jadwal mata pelajaran Agama, namun tidak disediakan pembelajaran agama Islam.

“Untuk itu KWI harus melakukan pendampingan terhadap disabilitas yang bersekolah di sekolah yang berbeda dengan agama yang dianutnya,” kata Rachmita yang menjelaskan pernyataannya dengan bahasa isyarat dibantu oleh juru bahasa isyarat.

Ia juga berharap gereja dan tempat ibadah lainnya dapat memiliki aksesibilitas. Aksesibilitas tersebut antara lain harus ada akses bagi penyandang disabilitas, ada AYL (Akomodasi Yang Layak) dan Unit Layanan Disabilitas (ULD).

Ketua KWI Kardinal Ignatius Suharyo menyambut baik apa yang disampaikan KND. Menurutnya, Konferensi Wali Gereja Indonesia bersama KND siap mengedukasi masyarakat terkait stigma negatif dan diskriminasi aksesibilitas.

Tahun ini, KWI mewujudkan penghormatan terhadap martabat manusia dalam gerakan Pancasila. Ada 5 tema besar yakni hormat terhadap martabat manusia, mengusahakan kebaikan, solidaritas, perhatian lebih pada saudara kita yang kurang beruntung, dan merawat ciptaan-Nya.

Kardinal Ignatius membuka pintu untuk bekerja sama mendukung upaya menghapus stigma negatif dan diskriminasi terhadap Penyandang Disabilitas.

“Saya yakin bahwa kesadaran untuk menghormati saudara kita yang berkebutuhan khusus saat ini makin meningkat dengan seringnya isu disabilitas diangkat. Ini adalah bagian dari penghormatan terhadap martabat manusia,” ujar Kardinal Ignatius.

SendShareTweetShare
Previous Post

38 Gunung Api Timbulkan 150 Erupsi dalam Dua Dekade

Next Post

DBD di NTT Meningkat Drastis

Joe Tkikhau

Joe Tkikhau

Rekomendasi Untukmu

Pekerja Migran

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Rista yang hadir dalam pesta pernikahan kakaknya pada Juni tahun 2022, meminta bantuan Elisabet Ninef menyebarkan informasi ada lowongan kerja...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Lingkungan

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

"Demi bertahan hidup warga desa Wolowea mau tidak mau terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak itu,” kata Ludgardis Azi Deze,...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

26 Januari 2023
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Menteri Muhadjir menargetkan pada 2023 semua puskesmas dan posyandu di Provinsi NTT sudah menerima alat USG dan antropometri.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik

26 Januari 2023
Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Selain karena BBM, bertambahnya penduduk miskin di NTT juga disebabkan inflasi sebesar 3,88 persen periode Maret sampai September 2022.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Polres Lembata telah menetapkan satu tersangka kasus pengeroyokan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Polisi bernama Stefanus Lia Bayo...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Peristiwa

Perayaan Imlek di Gedung Tua Warisan Marga Lay di Kota Kupang

22 Januari 2023
Nuansa Imlek yang nampak di gedung tua Rumah Abu milik keluarga Lay di Kupang (Ruth-KatongNTT)

Suasana perayaan Imlek pada Sabtu kemarin terasa di dalam ruangan Rumah Abu Siang (keluarga) Lay, di Kupang, NTT

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Next Post
Ilustrasi : Waspada, kasus DBD di NTT meningkat drastis (Joe-KatongNTT)

DBD di NTT Meningkat Drastis

Pelajar-SMKN-4-Kota-Kupang-mendapat-vaksin-dalam-acara-Vaksinasi-Covid-19-Goes-to-School (Joe-KatongNTT.com)

340 Kasus Aktif Covid-19 di NTT, Kabupaten Kupang dan Mabar Tertinggi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist