Kupang – Lima kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur terbanyak mengirimkan warganya bekerja di luar negeri secara prosedural sepanjang tahun 2023. Sebagian besar mereka bekerja di sektor informal dan mayoritas perempuan.
Berdasarkan data Balai Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia NTT, Kabupaten Sumba Barat Daya menempati urutan pertama dengan jumlah PMI terbanyak yakni 318 orang. Menyusul Sumba Timur sebanyak 189 orang, Kabupaten Kupang sebanyak 158 orang, Sumba Barat sebanayk 141 orang, dan Belu ada 128 orang.
Baca juga: Di Akhir 2023, Tiga PMI NTT Pulang Tak Bernyawa
Menariknya, hampir semua PMI prosedural di lima kabupaten ini adalah perempuan. Misalnya, Sumba Barat daya dari total 318 PMI, 314 di antaranya perempuan dan 4 pria. Sumba Timur dari total 189 PMI, hanya 1 laki-laki. Begitu juga Kabupaten Kupang, sebanyak 156 orang merupakan perempuan dari total 158 PMI. Hanya 2 laki-laki. Begitu juga Kabupaten Belu, hanya 5 laki-laki dari total 158 PMI.
Sepanjang 2023, hanya Sabu Raijua dan Manggarai Timur yang tidak ada warganya yang bekerja sebagai PMI. Adapun Kabupaten Manggarai hanya satu warganya yang masuk dalam penempatan PMI di tahun ini.
Total jumlah PMI prosedural asal NTT tahun ini sebanyak 1.305 orang yang dibagi dalam dua sektor yakni formal ada142 orang dan informal 1.163 orang. Dari total jumlah tersebut sebanyak 1.211 perempuan dan 94 pria.
Baca juga: Buron Penganiaya Transpuan Hingga Meninggal Tertangkap di TTU
Mereka ditempatkan di 9 negara yakni Malaysia, Singapura, Hong Kong, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Jepang, Qatar, Brunei Darussalam, dan Uni Emirat Arab. Terbanyak PMI asal NTT bekerja di Malaysia sebanyak 1.179 orang. Kemudian Singapura ada 62 orang, Hong Kong 26 orang, Jepang ada 14 orang, Qatar 11 orang, dan Brunei Darussalam ada 7 orang. Di Papua Nugini ada 3 orang, Kepulauan Solomon ada 2 orang, dan Uni Emirat Arab satu orang.
Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan PMI nonprosedural asal NTT pada tahun 2023. Namun tidak ada data yang dapat merinci jumlah mereka dan negara tempat mereka bekerja.
Selain itu, data BP3MI NTT melaporkan jumlah PMI asal NTT yang meninggal di tempat kerjanya sebanyak 151 orang. Semua yang meninggal itu, menurut Staf BP3MI NTT Muhammad Geo Ahmad, merupakan PMI NTT yang nonprosedural.
Baca juga: 218 Pekerja Seks Anak di Lembata Punya Grup Online Sampai Dijual Pacar Sendiri
Jika merujuk pada data BP3MI NTT tentang jumlah PMI NTT yang meninggal, maka jumlah kematian PMI NTT tahun 2023 merupakan yang terbanyak dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2018 sebanyak 105 orang meninggal. Setahun kemudian, angka PMI NTT meninggal meningkat menjadi 119 orang. Di tahun 2020, angka kematian PMI NTT turun menjadi 87 orang. Angka tersebut meningkat lagi di setahun kemudian menjadi 121 orang. Pada tahun 2022, jumlah kematian PMI asal NTT turun menjad 106 orang. *****