
Akses Timor Lumpuh Total, Butuh 2 Pekan Keruk Longsor di Takari
Takari – Butuh sekitar 2 pekan untuk membuka akses darat penghubung Pulau Timor yang putus akibat longsor di Takari setinggi 15 meter dan panjang 200 meter. Sementara ini proses pembukaan akses jalan masih dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional.
Azhari selaku Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi NTT menyampaikan ini di sela pengawasan pengerukan longsor tersebut. Pihaknya telah mengerahkan 7 unit eksavator dan satu buldozer dan alat berat pendukungnya untuk mengeruk longsor di Takari.
“Mungkin butuh waktu 2 minggu ya tergganggu alat beratnya juga,” jawab dia di lokasi, Minggu 19 Februari 2023.
Menurutnya proses pemindahan tanah longsor ini tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan tanah dari bukit asal longsor ini kembali runtuh.
“Memang perlu hati-hati sekali,” tambahnya.

Baca juga: Sudah Ada Tanda-tanda Sepekan Sebelum Longsor di Takari
Kondisi ini akan diperparah lagi bila hujan turun yang akan mengakibatkan tanah dari bukit akan terus bergeser terus ke jalan. Selain itu masyarakat yang masih memaksakan diri untuk melintasi sekitar longsoran juga kerap menjadi kendala pengerukan ini.
Masyarakat juga tidak dibolehkan melintas di sekitar longsoran tetapi masih ada yang berjalan kaki menyusuri tempat bencana.
“Kita perlu arahan dari Polda atau Polres setempat agar warga tidak lagi melintas. Daerah ini harus di-clear-kan supaya pengerjaan bisa selesai cepat,” tukasnya.
Warga sekitar pun dimintanya untuk mengevakuasikan diri untuk menghindari longsor susulan. Penambahan alat berat juga akan dilakukan dengan penyesuaian sistem shift agar pengerjaan terus dapat berjalan.
“Kita lakukan shift nantinya pagi, sore dan malam untuk membuka jalan ini juga,” kata dia.
Baca juga: Badai Seroja Dorong Kaum Muda NTT Peduli Lingkungan
Ia mengatakan akses untuk memperluas pengerjaan juga masih terbatas. Sehingga alat berat tidak dapat bersiap langsung di dekat lokasi kejadian.
“Nanti untuk perputaran alat bisa sempit kalau alatnya semua di dekat sini,” ujarnya.
Longsor di Kilometer 73 Kelurahan Takari terjadi. Lokasi gempa ini menghubungkan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Wakapolda NTT, Brigjen Pol Heri Sulistianto yang ikut memantau lokasi pun menyebut pihaknya mengimbau masyarakat untuk benar-benar tidak melintasi lokasi longsor ini.
“Kita minta masyarakat untuk tidak melintas dan kalau memang terpaksa dilakukan secara estafet dan kita kawal juga,” ujarnya.
Heri juga meminta untuk tidak bepergian melalui jalan darat karena akses yang terputus ini dan ia belum bisa memastikan kondisi ini kapan pulih. (Putra Bali Mula)