Kupang – Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Pemprov NTT sempat mengalami gangguan pasca serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN).
Menurut Kepala Bagian LPSE di Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov NTT, Bambang Ardi Sage, layanan yang tidak bisa diakses atau down yaitu SIKaP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia) dan ADP (Agregasi Data Penyedia). Layanan tersebut tersedia dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Aplikasi SIKaP dan ADP itu terganggu. Kita tanya LKPP, ternyata memang untuk SIKaP dan ADP itu backup-nya, setahu saya, ada di PDN. Begitu bermasalah backup-nya dimatikan, server utama yang di LKPP saja yang tetap jalan,” jelas dia.
Baca juga : Keamanan Digital di Kalangan Orang Muda di NTT
Gangguan ini, jelas Bambang, berlangsung pada 20 – 22 Juni 2024 akan tetapi tidak sampai mengganggu proses tender yang berlangsung.
“Sempat terganggu untuk ADP dan SIKaP. Warna merah berarti terganggu tapi sudah lancar, sudah hijau atau pulih lagi. Waktu itu sempat bermasalah di tanggal 20 sampai 22 Juni, tidak lama,” tukas dia saat ditemui di kantornya.
Hingga dengan saat ini, lanjut dia, sistem LPSE telah normal kembali dan tidak ada keluhan dari para penyedia seperti sebelumnya. Para pengguna juga tidak menyampaikan adanya laporan terkait hal tersebut.
Baca juga: Tender Ditetapkan, Target Produksi Udang Sumba Timur Rp 4,16 Triliun/Tahun
“Tidak ada pengaduan dari pengguna. Saya juga pantau, karena server kita tidak terhubung ke PDN,” imbuhnya lagi.
Ia menyebut dampak ini tidak semua sama terhadap provinsi lainnya di Indonesia karena tergantung dari masing-masing tender yang ada. Selain itu tidak ada gangguan berarti karena server backup mereka berada di Jakarta, terpisah dari PDN yang diserang.
“Kalau kita di NTT sejauh ini tidak bermasalah,” sebutnya.
Untuk diketahui terjadi serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) sejak 20 Juni lalu dan data instansi yang berhasil dipulihkan adalah Kemenkomarves, layanan perizinan event, Kemenkumham, layanan Imigrasi, LKPP, Kemenag, Sihalo, dan Kota Kediri.***