Kupang – Permintaan masyarakat terhadap motor listrik belum begitu signifikan dibandingkan dengan permintaan terhadap sepeda listrik. Sepeda listrik mengalami peningkatan permintaan sejak Juli tahun 2022 dan masih diminati pasar.
Sedangkan motor listrik pembeliannya terbilang sedikit pada tahun lalu atau hampir tidak ada transaksi sama sekali hingga 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh penyedia atau dealer motor listrik di Kota Kupang yaitu Viar Indonesia.
Viar Indonesia bekerja sama dengan Suzuki sehingga tempat penjualan resmi hanya dilakukan di dealer Suzuki di Kelurahan Oetete. Kantor ini berada tepat di seberang Rumah Sakit Umum Daerah RSUD W. Z. Yohanes.
Asty Wadu selaku Sales Counter menjelaskan animo masyarakat terhadap sepeda listrik terus membaik, berbeda dengan motor listrik.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Komitmen Soal Industri Kendaraan Listrik, PLN Jadi Pemain Utama
Momentum peningkatan animo ini terlihat setelah adanya peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Juli lalu. SPKLU diresmikan oleh PLN NTT di depan lokasi Kupang Waterpark Kelurahan Oebufu Kecamatan Oeba. Kawasan ini menjadi salah pergerakan ekonomi dan sosial di Kota Kupang.
“Bulan Juli tahun lalu itu kendaraan listrik ini sudah masuk ke Kota Kupang,” kata Asty.
Ada 4 tipe sepeda listrik yang saat itu tersedia stoknya dengan kisaran harga yang berbeda-beda, mulai dari Rp 6 juta hingga dengan Rp 17 juta. Jarak tempuh tiap jenisnya pun tidak sama, mulai dari 50 kilometer hingga dengan tertinggi di 75 kilometer. Namun rata-rata semua jenis produk Viar ini memiliki kecepatan maksimal 25 kilometer per jam.
Pengisian daya ulang atau charge dapat dilakukan di rumah sendiri hingga dengan 5 jam lamanya. Proses pengisian daya sama halnya dengan pengecasan alat elektronik lainnya.
“Per bulan bisa 15 unit yang terjual,” ujarnya.
Menurut Asty, peningkatan pembelian sepeda listrik berlangsung sejak produk kendaraan listrik ini tersedia di Kota Kupang pada pertengahan 2022.
Pembelian mulai ada terutama dari warga dari luar Provinsi NTT yang bekerja dan tinggal di Kota Kupang. Para pembeli mempunyai pengalaman menggunakan kendaraan listrik dari tempat tinggal sebelumnya.
“Dan sekarang semakin banyak permintaan dari warga Kota Kupang sendiri apalagi saat masuk tahun 2023,” imbuhnya.
Baca juga: Pemprov NTT Belum Siap Laksanakan Inpres Kendaraan Listrik
Pembeli rata-rata dilakukan oleh kelas ekonomi menengah bukan saja untuk pemakaian pribadi tetapi juga teruntuk anak-anak mereka.
Pembelian sepeda listrik ini layaknya seperti konvensional atau tanpa memerlukan surat-surat atau dokumen lainnya.
Ia juga menyampaikan pertimbangan dari konsumen yang kurang tertarik dengan motor listrik hingga kurang dibeli.
“Bahkan dalam setahun itu tidak terjual, belum terbeli,” ungkap dia.
Menurutnya, calon konsumen pasti mempertimbangkan kecepatan motor listrik ini sebelum membelinya. Hal ini yang mungkin menjadi perhitungan sebelum produk dibeli.
“Motor listrik jarang laku. Itu motor listrik ada di harga mendekati Rp 24 jutaan sedangkan jarak tempuh di 60 sampai 70 kilometer, sama seperti sepeda listrik. Jarak terjauhnya untuk sepeda kan juga seperti itu,” lanjutnya.
Alhasil terjadi persaingan bisnis dengan penyedia sepeda listrik yang dijual di toko-toko, penyedia jasa laundry, maupun outlet handphone.
Menurut Asty, para pengusaha atau pemilik toko membeli kendaraan listrik dari Surabaya untuk dijual di NTT. Penjualan sepeda listrik ini pun lebih banyak varian dan merek misalnya selain Viar seperti Goda, Exotic, Unwinfly maupun Cooltech.
Penjual tidak melayani servis bagi pengguna sepeda listrik yang dibeli di luar pihak mereka seperti dealer resmi.
“Kalau itu tidak bisa dilayani servisnya. Kita cek rangka mesin kalau tercatat beli di sini, maka bisa dilayani tapi kalau tidak tercatat ya tidak bisa dilayani,” sebutnya.
Pelayanan juga dilakukan dari Senin hingga dengan Sabtu oleh para mekanik profesional dari dealer. Dealer resmi juga akan melayani semua kebutuhan konsumen dan dengan ketersediaan alat atau onderdil yang lebih lengkap.
Pegawai di satu konter laundry di depan Rumah Sakit Siloam Kupang dan toko telepon seluler di Kuanino pun menyampaikan ini.
Sepeda listrik didatangkan oleh para pemilik usaha mereka dari luar NTT dan dijual di masing-masing tempat usaha mereka. Menurut mereka, peminat sepeda listrik di Kota Kupang fluktuatif permintaannya.
Adapun merek sepeda mini listrik yang disubsidi pemerintah menurut bisnis.com adalah Volta, Gesits, Selis, Smoot Tempur dan Viar.
Baca juga: Banyak Desa di 3 Kabupaten Ini Belum Dialiri Listrik
Skema Pembiayaan Khusus untuk Motor Listrik
Himpunan bank negara (Himbara) siap mendukung perluasan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan berbagai skema pembiayaan.
Himbara ini antara lain adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Bank Mandiri akan menyesuaikan rate dan tenor dalam skema pembiayaan yang memudahkan masyarakat untuk memiliki motor listrik (motlis).
“Perbankan sebenarnya sudah menyiapkan skema yang menarik untuk mendukung peluncuran dari electric vehicle ini,” kata SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso.
SVP Corporate Banking 2 BNI, Ditya Maharhani juga mengatakan hal serupa dalam keterangan pers yang diterima Rabu, 15 Maret 2023. Pihaknya menyediakan penawaran dan bunga yang kompetitif program kepemilikan motlis.
Sementara Direktur Utama BRI Finance, Azizatun Azhimah juga akan memberikan dukungan, pembiayaan untuk Business to Business (B2B) maupun skema Business to Customer (B2C).
Skema B2B ditawarkan kepada perusahaan manufaktur yang memproduksi mobil atau motor listrik.
“BRI Finance juga telah memiliki beberapa produk pembiayaan sepeda motor listrik dari tahun lalu,” ungkap dia.
Skema ini termasuk untuk instansi-instansi yang membutuhkan pembiayaan kendaraan listrik baik mobil maupun kendaraan roda dua.
“Jadi kami siap mendukung impian kita bersama untuk menjadikan bumi ini lebih sejuk dan lebih hijau di Indonesia,” imbuh Azizatun.
Sedangkan Bank BTN mendukung dengan Motorcycle Ownership Program (MOP) lewat produk KRING (Kredit Ringan) atau tanpa agunan dan dengan berbagai promoa lainnya.
Baca juga: PLN Bangun Anjungan Listrik Mandiri Pertama di NTT, Ini Manfaatnya
“Program khusus ini memberikan kemudahan pembiayaan tanpa uang muka, angsuran ringan, proses cepat dan tenor pinjaman yang fleksibel,” ujar SVP Non-Subsidized Mortgage and Personal Lending Bank BTN, Mochamad Yut Penta.
Bank Syariah Indonesia (BSI) pun mempunyai produk pembiayaan kendaraan BSI OTO yang mendukung program ini. BSI OTO juga menyediakan fitur Motorcycle Ownership Program (MOP).
“BSI OTO memfasilitasi produk pembiayaan kendaraan syariah untuk KBLBB yang mudah, cepat dan murah serta dapat diajukan baik secara offline maupun online melalui BSI Mobile,” jelas Direktur Retail Banking BSI Ngatari.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan lewat sinergi BUMN masyarakat akan dipermudah dalam pembelian motlis.
Dalam Konferesi Pers ‘Dukungan Pengembangan Ekosistem KBLBB’ di Jakarta, Jumat 10 Maret 2023, ia memastikan program kepemilikan motlis dari pemerintah tersalurkan dengan baik kepada masyarakat.
“Ini langkah besar yang sudah diambil pemerintah untuk mendukung percepatan transisi menuju ekosistem hijau di Indonesia, khususnya di sektor transportasi,” kata Darmawan
Ia menjamin proses untuk mendapatkan motlis akan mudah dan praktis karena setiap pelanggan bersubsidi akan terverifikasi secara otomatis dalam proses transaksinya.
“Dari sisi pembayaran, setiap transaksi di PLN Mobile akan disediakan pilihan pembayaran langsung melalui berbagai platform. Termasuk jika masyarakat mungkin ingin mengajukan pembayaran secara kredit,” ujar Darmawan.
PLN akan menyiapkan berbagai insentif dalam setiap pembelian motlis di Aplikasi PLN Mobile. Insentif ini berupa voucher token listrik untuk pelanggan prabayar, diskon tagihan listrik untuk pelanggan pasca bayar. Voucher untuk melakukan battery swap secara gratis, pemberian jaminan asuransi kecelakaan. Bahkan akan diadakan berbagai undian berhadiah umroh, motor listrik, dan mobil listrik.
Sinergitas antar BUMN ini, kata dia, untuk mewujudkan transisi energi menjadi energi bersih atau dari energi impor yang mahal menjadi energi domestik yang murah.
Percepatan ekosistem KBLBB, kata dia, juga merupakan langkah kolaboratif antara Pemerintah, Badan Usaha dan masyarakat untuk mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060. (Putra Bali Mula)