Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini berada pada periode musim hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, cuaca di NTT 3 hari ke depan akan mengalami hujan ringan hingga hujan lebat yang disertai petir.
Peringatan dini cuaca ini berlaku hari ini, Senin, 17 Januari 2022 sampai 19 Januari 2022. Hal itu disampaikan Kepala Stasiun BMKG El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi kepada KatongNTT.com melalui pesan WhatsApp, Senin (17/1/2022).
Menurutnya, hujan terjadi di semua wilayah di NTT. Potensi angin kencang diperkirakan terjadi di wilayah Pulau Timor, Alor dan Lembata pada 19 Januari nanti.
“Peringatan dini terkait angin kencang juga telah dikeluarkan BMKG El Tari Kupang sejak 2 hari lalu untuk wilayah NTT,” jelas Agung.
Kondisi ini kata Agung, bukan dipengaruhi oleh letusan gunung api bawah laut di Tonga yang menyebabkan terjadinya gelombang tsunami.
Agung menjelaskan, potensi angin kencang dipicu oleh daerah tekanan rendah (Ex-Siklon Tropis Tiffany). Ex-Siklon ini terpantau di Australia Barat bagian utara atau berada di selatan NTT.
Keberadaan Ex-Siklon Tropis Tiffani itu menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin dan ketinggian gelombang di NTT.
Agung mengimbau masyarakat untuk tidak panik sebab konsisi saat ini tidak sama dengan kondisi saat siklon seroja terjadi di NTT.
Dia meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi. Terutama potensi banjir, banjir bandang, banjir rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan sambaran petir.
Masyarakat juga diminta untuk lebih mengenal lingkungan tempat tinggal. Seperti tempat tinggal yang berada di daerah aliran sungai untuk memangkas pepohonan yang terlalu rimbun. Dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
“Terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi yang dikelola BMKG untuk menghindari berita hoaks yang dapat membuat keresahan,” pungkas Agung.
Waspada Banjir Rob
Peringatan dini banjir rob sebelumnya dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Tenau di Kupang. Dalam keterangan resminya, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Syaeful Hadi menjelaskan potensi banjir rob dipresiksi terjadi tanggal 15-17 Januari 2022.
Hal itu sebagai akibat dari aktivitas pasang surut air laut, kondisi gelombang tinggi, angin kencang ditunjang curah hujan tinggi. Masyarakat yang tinggal di pesisir pun diminta untuk waspada terjadi fenomena banjir pesisir atau rob.
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi banjir rob yakni pesisir pulau Flores sampai pesisir Alor. Kemudian pesisir pulau Sumba, pesisir pulau Timor-Rote dan pesisir pulau Sabu-Raijua. (K-04)