6 June 2023
NTT Bisa Kirim Sapi ke Luar, Ini Syaratnya
Ekonomi dan Agribisnis

NTT Bisa Kirim Sapi ke Luar, Ini Syaratnya

Mei 18, 2022

Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT) masih aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Dengan kondisi ini, NTT bisa mengirim ternak sapi ke luar daerah.

Kepala Dinas Peternakan NTT, Yohana E. Lisapaly kepada KatongNTT, Selasa (12/5/2022) menegaskan, pengiriman sapi tidak dilarang asalkan tidak dikirim ke daerah yang sudah tertular. Selain itu, ternak yang dikirim juga tidak boleh transit di daerah tertular.

“Kita bisa mengirim ternak menggunakan tol laut. Kalau menggunakan kapal kargo sudah tidak bisa lagi karena harus transit di Jawa Timur sementara di sana sudah menutup pintu masuk ternak,” ujar Yohana.

Ia menjelaskan, 736 ekor sapi yang ditolak untuk transit di Surabaya sudah diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Tanjung Priok. Yohana mengatakan, informasi terkait penutupan pintu masuk bagi ternak di Jawa Timur baru diperoleh setelah kapal yang mengangkut ternak tersebut berlayar.

Baca juga : Surabaya Tolak 736 Ekor Sapi dari NTT

Yohana menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT sudah memulai upaya pencegahan masuknya PMK. Gubernur NTT sudah mengeluarkan instruksi untuk melarang sementara masuknya ternak sapi, domba, kambing dan babi dari daerah yang sudah tertular. Ternak yang transit di daerah tertular pun tidak diizinkan masuk ke NTT.

“Kita juga sudah membentuk gugus tugas untuk mengawasi ternak yang akan masuk ke NTT,” jelasnya.

Yohana menjelaskan, Pemerintah tidak ada niat mempersulit para pengusah. Kendati demikian, Pemerintah juga tidak ingin ada kerugian yang lebih besar jika PMK masuk NTT.

NTT menjadi salah satu daerah pemasok ternak sapi terbesar ke daerah Jawa. Jumlah pengiriman sapi akan meningkat menjelang Idul Adha.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan NTT, Drh. Melky Angsar, M.Sc menjelaskan, NTT belum tertular PMK namun penyakit ini menimbulkan kerugian bagi peternak. Kerugian yang dimaksud Melky yakni terkait pasar untuk menjual ternak sapi.

Meski masih bisa mengirim sapi ke luar daerah, jumlah pengiriman pastinya akan berkurang. Pasalnya pengiriman hanya boleh menggunakan tol laut.

“Tol laut itu hanya bisa mengangkut 550 ekor sapi. Selama ini pengiriman cepat karena yang lain menggunakan kapal kargo,” jelas Melky.

Saat ini penggunaan kapal kargo sudah tidak diizinkan lagi. Yohana menjelaskan, jumlah kapal Cemara Nusantara atau tol laut yang masuk ke NTT sangat terbatas.

“CN (Cemara Nusantara) itu masih terbatas. Kita ada CN 1, CN 2, CN 3, Cn 5 dan CN 6,” jelas Yohana.

Untuk mengatasi pengiriman ternak yang meningkat menjelang Idul Adha, Melky mengatakan Pemerintah Provinsi saat ini sudah mengajukan permintaan ke Pemerintah Pusat untuk penambahan armada tol laut.

Baca juga: Cegah PMK, Gubernur NTT Larang Masuk Hewan Ternak dan Produk Turunannya

Untuk tahun 2022, menyiapkan 63.554 ekor ternak sapi yang akan dikirim ke luar daerah. Data yang diperoleh KatongNTT sampai Maret 2022, realisasi pengiriman mencapai 21,93 persen atau sebanyak 13.935 ekor sapi yang sudah di kirim ke luar NTT.

Selain sapi, NTT menyiapkan 4.945 ekor kerbau dan 4.844 ekor kuda di tahun 2022. Pengiriman ke luar daerah sampai Maret, untuk kerbau sebanyak 677 ekor dan kuda sebanyak 617 ekor.[Joe]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *