• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, Juli 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Bisnis Agribisnis

NTT Didorong Tingkatkan Produktivitas Singkong Guna Antisipasi Rawan Pangan

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Agribisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Singkong atau Ubi Kayu (Pixabay)

Singkong atau Ubi Kayu (Pixabay)

0
SHARES
305
VIEWS

Kupang – Singkong atau Ubi Kayu jadi satu komoditi bahan pangan alternatif penghasil karbohidrat yang juga punya potensi besar untuk diekspor.

Indonesia jadi negara produsen singkong terbesar kelima di dunia berdasar pada data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Dengan sentra pertanian singkong tersebar di 12 provinsi. NTT jadi salah satu daerah penghasil singkong di Indonesia.

BacaJuga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

12 September 2024
Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

30 Mei 2024

Singkong dapat tumbuh sepanjang tahun pada kondisi dengan ketersediaan nutrisi tanah yang rendah. Pun tahan akan kekeringan.

Kondisi iklim kering dan musim panas  mencapai 8-9 bulan tiap tahunnya di NTT. Serta terdapat 821.260 hektar lahan kering yang belum diusahakan (Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT). Maka NTT punya peluang besar untuk memproduksi singkong secara masif.

Baca Juga: Waspada Kekeringan, Perlu Optimalkan Palawija, Sorgum dan Singkong

Kenyataannya, dalam 10 tahun terakhir berdasar pada BPS, kecenderungan produksi ubi kayu di NTT mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 2.72% per tahun. Juga luas panen pun menurun 8.37% per tahunnya.

Data Produksi Ubi Kayu di NTT (Ruth-KatongNTT)
Sumber: BPS, Pengolah data: Ruth Botha

Erwin Ismu, peneliti Singkong Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang menyebut ada tiga hambatan yang dialami petani singkong di NTT. Ia melihatnya dari dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial.

“Hasil ordinasi menunjukkan keberlanjutan dimensi ekologi pertanian ubi kayu di NTT berada pada bad sustainabillity (keberlanjutan buruk),” katanya dalam Webinar bertajuk Singkong, El Nino, dan Antisipasi Rawan Pangan NTT, pada Selasa 4 Juli 2023.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh kurangnya upaya memelihara kesuburan tanah. Juga nilai indeks kekeringan yang tinggi, dan rendahnya upaya konservasi tanah dan air di NTT.

Kemudian rendahnya akses modal petani singkong dan ketiadaan industri pengolahan singkong menjadi satu pemicu kurang berkembangnya produksi ubi kayu di NTT.

“Pengembangan industri ini yang tidak bertahan. Kalau industri, ya industri pakan. Karena ubi di NTT biasa untuk pakan,” kata Erwin.

Baca Juga: Four NTT Migrant Workers Died in Malaysia, Suffered from Chronic Illness

Heri Soba, Sekjen Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menambahkan gaya hidup dan daya saing harga di pasaran jadi tantangan untuk menjawab peluang bisnis yang ada.

Singkong masih dianggap sebagai pangan bermutu rendah, dengan harga bahan baku yang kompetitif membuat singkong masih jadi pilihan kedua masyarakat untuk mengonsumsinya.

Untuk itu, perlu adanya edukasi dan kampanye pada masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal yang ada. Sejak 2009, bahkan sudah ada kampanye satu hari tanpa nasi, atau One Day No Rice, namun selera masyarakat tetap tak bisa dipaksakan.

Secara teknis, Erwin menyampaikan pemerintah daerah NTT selaku pemegang kekuasaan harus berkolaborasi secara aktif dengan lembaga riset dan asosiasi petani di NTT. Kolaborasi ini diharapkan terciptanya kebijakan yang tepat sasaran.

Menghadapi perubahan iklim yang ekstrim seperti el nino, sebut Erwin maka diperlukan bibit yang tahan cekaman air dan produktivitas tinggi.

Lalu pembuatan embung air maupun pemanenan air hujan saat musim penghujan tiba untuk menjaga ketersediaan air di NTT. *****

Tags: #KomoditiUbi#Panganlokal#singkong#SingkongNTT#Ubi#Ubikayu#UbiNTT
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

by Rita Hasugian
12 September 2024
0

Boleh jadi kita tidak pernah terlintas cari tahu tentang jenis jagung yang kita konsumsi, apakah berasal dari bibit jagung lokal...

Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

by Tim Redaksi
30 Mei 2024
0

Ekspor rumput laut NTT ini memang minim sejak ekspor perdana pada 2019 lalu sebesar 25 ton Alkali Treated Cottonii (ATC)...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati