Kupang – Harga tiket pesawat intra Nusa Tenggara Timur (NTT) masih melambung tinggi pasca Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berjanji untuk menekannya empat bulan lalu.
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, selepas bertemu Menteri Budi di Kupang pada Oktober 2023 lalu juga telah mengumpulkan petinggi maskapai di NTT. Namun hingga kini tak ada titik terang harga tiket pesawat bakal turun.
Baca juga : BPS Buktikan Mahalnya Tiket Pesawat Ancam Sektor Pariwisata NTT
Kemudian di 22 Januari 2024 ini Ayodhia mengaku ada monopoli jalur penerbangan intra NTT yang menyebabkan mahalnya tiket pesawat. Kondisi ini akan dilawannya dengan rencana terdahulu Pemda NTT yaitu membuka rute penerbangan internasional Kupang – Darwin (Australia).
Gubernur NTT terdahulu, Frans Lebu Raya maupun Viktor Bungtilu Laiskodat, sudah berupaya agar rute internasional ini dibuka tapi tak kunjung tercapai sampai keduanya menyelesaikan masa jabatan.
“Memang maskapai yang berpotensi ini masih terbatas dan bisa dibilang didominasi oleh kelompok besar ya. Jadi kita memang sudah buat pendekatan dengan maskapai lainnya untuk bisa beroperasi di NTT. Kita koordinasikan juga untuk pembukaan jalur Kupang – Darwin,” jelas Ayodhia.
Baca juga ; Nelayan Rote Tak Kapok ke Australia, Ada Sponsor Cukong
Pemda NTT disebutnya telah berkoordinasi dengan Dubes Indonesia di Canberra, Australia dan Konsul RI di Darwin agar NTT menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan asal Australia.
“Pembukaan penerbangan Kupang – Darwin, rencana ini secepat mungkin, sesegera mungkin, kita harus persiapkan semuanya antara Indonesia dan Australia,” tukasnya.
Baca juga: Monopoli Maskapai Jadi Penyebab Tiket Pesawat ke NTT Mahal
NTT sebagai wilayah berpulau turut mengandalkan jalur penerbangan sebagai moda penyeberangan. Sementara maskapai yang ingin beroperasi di NTT, kata dia, tentunya akan berhitung secara cermat baik itu dengan uji potensi, visibilitas, dan ekonomi NTT terhadap bisnis penerbangan.
Untuk itu hal ini perlu dipicu dengan tingkat kunjungan wisatawan agar bisa memikat maskapai lainnya supaya mau membuka penerbangan pada intra NTT.
Baca juga : Konflik Israel-Palestina Bakal Picu Naiknya Harga Tiket Pesawat di NTT
“Jumlah wisatawan asing datang ke NTT dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi. Kita lihat ke tetangga kita, Bali, mereka bisa mendapatkan devisa misalnya dari lukisan saja, kita bisa kembangkan di tenun NTT,” tukasnya lagi.
Selain itu, Air Asia kini sudah membuka penerbangan di NTT. Hal ini akan menambah konektivitas baik internasional maupun antar daerah ke Provinsi NTT.
Baca juga : AirAsia Resmi Layani Kupang – Bali, Harga Tiket Rp 1,5 Juta
Rute Kupang – Darwin ini sebenarnya pernah dibuka dan dilayani oleh PT Merpati Nusantara Airlines namun penerbangan ini ditutup setelah pecah konflik di Timor-Timur pada 1999.
Melansir Tempo, pada April 2014 lalu ada tiga maskapai yang direkomendasikan lagi untuk melayani kembali rute internasional Kupang – Darwin – Dili (Timor Leste) yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, dan TransNusa. Namun rencana itu belum terwujud sampai sekarang. ***