
Pabrik Pakan Ternak di NTT Belum Terwujud, Terkendala Produksi TJPS
Kupang – Rencana bertahun-tahun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membangunan pabrikan besar pakan ternak kini malah terkendala kontinuitas produksi jagung.
Di satu sisi, pengembangan jagung yang nantinya juga sebagai bahan baku pakan ternak ini terdapat dalam Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Program ini pun digagas oleh Pemerintah NTT.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Nixon Balukh, menyampaikan ini Selasa 16 Mei 2023.
Baca juga : Target 40.000 Ha Jagung, NTT Bisa Optimalkan Pabrik Pakan Ternak
“Terkait pabrik pakan ternak memang itu didorong untuk mau membangun yang besar tetapi kenyataannya sampai sekedar belum karena kondisinya,” ungkap Nixon dalam sosialisasi Sensus Pertanian 2023 di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Selasa 16 Mei 2023.
Kendati demikian Pemerintah NTT tetap ingin pabrik pakan ternak ada di NTT dengan kondisi produktivitas jagung melalui TJPS.
“Kita masih berproses dengan Dinas Peternakan. Kalau tidak salah tahun ini,” tambahnya.
Baca juga : Belu Berhasil Ekspor Perdana Tomat ke Timor Leste
Pemerintah Provinsi NTT memang berencana membangun pabrik pakan ternak di tiga wilayah di NTT yakni Pulau Timor, Flores dan Sumba.
Ketersediaan bahan bakunya yang merupakan hasil akhir panen jagung justru menjadi kendala bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
“Tantangannya adalah masih pada bagaimana kontinuitas, produktivitas jagung yang bisa dijaga memasok kebutuhan dasar membuat pabrik pakan ternak yang besar,” tambahnya lagi.
Baca juga : Soal TJPS, Petani di Daratan Timor Disebut Belum Mandiri
Memang untuk pabrik ternak skala kecil, kata Nixon, sudah ada di Kota Kupang yaitu di Tenau. Namun Pemerintah NTT kukuh pabrikan besar pakan ternak akan terwujud.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, sebelumnya mendorong Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan melakukan integrasi program ini. Nixon menyampaikan kedua dinas ini diminta mengoptimalkan ekosistem TJPS hingga bisa mewujudkan pakan ternak, biomassa maupun sebagai pupuk organik.
“Ini supaya hilirisasi hasil tidak keluar dari masing-masing daerah,” tambahnya.
Namun diakuinya juga pola kemitraan TJPS pun masih didorong karena produksi sesuai dengan permintaan pasar.
Sedangkan petani melalui TJPS ini diharapkan mandiri dan tidak bergantung pada bantuan pemerintah lewat program ini. *****