Kupang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao telah meluncurkan aplikasi yang terintegrasi dengan pelayanan pemerintah.
Aplikasi bernama Rote Smart Service (RSS) ini memiliki berbagai fitur layanan pemerintahan hingga ekonomi.
Dalam aplikasi ini juga menjual berbagai produk dan kerajinan yang terintegrasi dengan Dekranasda.
Penjualan produk lokal ini ada dalam fitur UMKM Rote.
Pemkab Rote Ndao dalam aplikasi ini juga menyediakan informasi beasiswa dan lowongan kerja (loker). Informasi ini terdapat dalam fitur Forum RSS.
Masyarakat juga bisa mengakses berita terbaru mengenai Rote Ndao termasuk dengan berbagai destinasi wisata.
Baca Juga:Penjual Rombengan di NTT Minta Penertiban Dimulai dari Pemain Besar
Layanan pariwisata ini lengkap dengan lokasi berbagai destinasi di Rote Ndao.
Menariknya, dalam fitur Manalolo Banda juga ada akses pasar online untuk pembelian berbagai ternak seperti babi, sapi, kambing, unggas, telur, daging sapi, daging babi dan lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika statistik dan Persandian (DKISP) Rote Ndao, Pauwil J. J. Ngili, menyampaikan ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu 5 April 2023.
Selain itu dalam aplikasi ini terdapat juga layanan Kaka Angkat untuk pendampingan kepada anak-anak stunting. Juga terdapat berbagai video terkait yang bersifat mengedukasi.
Pengurusan atau pengajuan sertifikasi tanah, pengajuan rekomendasi menara telekomunikasi, pengurusan lingkungan berbasis elektronik, pembaharuan informasi yang juga terintegrasi dengan website Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga terdapat di dalamnya.
Fitur Lapor! juga terintegrasi dengan aplikasi ini. Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Online (LPSE), Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (LDIH) dan Pajak Bumi Bangun (PBB) Online juga tersedia.
Pauwil mengatakan DKISP Rote Ndao menginisiasi lahirnya layanan one stop portal atau single window. Ini menjadi sistem yang mengintegrasikan semua layanan publik ke dalam satu aplikasi tersebut.
“Aplikasi yang diberi nama Rote Smart Service atau RSS ini tersedia di Google Play Store,” kata dia.
Dengan aplikasi ini publik diharapkan dapat mengakses berbagai layanan dengan satu aplikasi tersebut.
“Prinsip sistem ini adalah single window, single id, dan single sign in. Masyarakat tidak perlu lagi memiliki username yang berbeda-beda namun dengan cukup satu username,” lanjutnya.
Baca Juga: BI Sediakan Rp 3,78 Triliun untuk Penukaran Uang Sambut Paskah dan Idul Fitri di NTT
Aplikasi RSS ini memiliki 17 layanan aplikasi di antaranya layanan berita dan informasi, layanan informasi pariwisata. Juga ada layanan pasar UMKM, layanan pasar ternak, website pemda, fitur Mamaboi, Kakak Angkat dan lainnya.
Sistem Pemerintahan berbasis Elektronik ini diinisiasi oleh Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018.
Ia mengatakan aplikasi ini menguatkan internal business process lingkup pemerintah.
“Prinsip dari pada layanan berbasis digital ini adalah agar membuat layanan publik menjadi lebih sederhana, lebih optimal dan bisa menekan biaya waktu dan energi. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan waktunya untuk lebih efektif,” jelasnya. (Putra Bali Mula)