24 March 2023
Pengiriman Sapi dari NTT Menurun Drastis
Agribisnis Ekonomi dan Bisnis

Pengiriman Sapi dari NTT Menurun Drastis

Jun 20, 2022

Kupang – Pengiriman ternak sapi dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Provinsi lain pada Mei 2022 mengalami penurunan drastis. NTT hanya mengirim 6.378 ekor sapi di bulan Mei. Dibandingkan April 2022, terjadi penurunan 2.135 ekor.

Salah satu penyebab menurunnya pengiriman ini adalah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Hingga 20 Juni 2022, penyakit ini terjadi di 206 kabupaten/kota yang tersebar di 19 Provinsi.

Jumlah kasus PMK terbanyak di Jawa Timur yakni 83.491 ekor ekor ternak dinyatakan sakit. Total sudah 211.034 kasus terjadi di Indonesia.

Pejabat Otoritas Veteriner Provinsi NTT, Melky Angsar menjelaskan, NTT masih dinyatakan bebas PMK. Kendati demikian, NTT harus tetap melakukan langkah antisipasi untuk menghindari wabah ini.

Upaya antisipasi itu dilakukan sejak Menteri Pertanian menetapkan beberapa wilayah di Indonesia sebagai daerah wabah PMK. Dimulai dengan pelarangan masuknya ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan babi serta produknya yaitu daging, susu, kulit dan semen dari daerah tertular atau transit di daerah wabah.

Antisipasi diikuti dengan pembentukan gugus tugas pencegahan penyebaran PMK oleh Gubernur NTT pada 13 Mei. Melky mengatakan, gugus tugas terus mengawasi setiap pintu masuk ke NTT, baik jalur darat, laut maupun udara guna menghindari kemungkinan masuknya virus PMK.

Perlakuan ketat itu tidak hanya diberlakukan pada jalur masuk. Semua pengiriman ternak dari NTT ke luar daerah, kata Melky, harus melalui pemeriksaan dan karantina selama 14 hari.

“Aturan karantina pasca PMK di Jawa, sebelum kirim (ternak) ke luar NTT, harus karantina 14 hari,” kata Melky kepada KatongNTT, Senin (20/6/2022).

Meski NTT bebas wabah PMK, namun dampaknya terhadap ekonomi masyarakat, terutama para pengusaha ternak sangat terasa. Sampai akhir Mei 2022, realisasi pengiriman sapi dari NTT baru 35,42 persen dari total kuota 63.554 ekor sapi tahun ini.

Pengiriman sapi dari NTT menurun (Joe-KatongNTT)

Selain mengirim sapi, NTT juga mengirim ternak lain yang berpotensi terkena virus PMK seperti kambing dan kerbau. Tahun ini NTT menyiapkan kuota 4.945 ekor kerbau untuk dikirim ke luar daerah. Realisasi pengiriman per 31 Mei 2022 sebanyak 1.876 ekor atau 33,53 persen.

Dinas Peternakan Provinsi NTT sebelumnya sudah mengajukan permintaan penambahan armada tol laut ke Pemerintah Pusat. Hal itu dilaku agar NTT bisa mengirim ternak ke daerah lain tanpa menggunakan kapal kargo, mengingat permintaan yang akan meningkat menjelang Idul Adha

Pemerintah Indonesia juga sudah memulai vaksinasi PMK pada Sabtu pekan lalu. Vaksinasi dimulai dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Terhitung sudah 1.519 ekor sapi yang sudah divaksin hingga hari ini pukul 14.54 WITA.

Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Ira Firgorita dalam keterangannya di kutip dari ANTARA mengatakan, vaksinasi akan dilakukan sebanyak 3 kali. Vaksinasi kedua akan dilakukan sekitar empat minggu setelah penyuntikan pertama. Selanjutnya menunggu enam bulan untuk dilakukan vaksinasi ketiga.

Pemerintah sudah menyiapkan 180.000 dosis vaksin untuk tahap pertama. Vaksin tersebut didatangkan dari Prancis. Pemerintah juga sudah menyiapkan 3 juta dosis vaksin untuk mengendalikan wabah PMK. (Joe)

Baca juga : NTT Bisa Kirim Sapi ke Luar, Ini Syaratnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *