Musim Tanam Tiba Pupuk Subsidi Langka di Sikka, Mengapa?
Petani dari Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT tidak pernah beli pupuk subsidi. Sehingga kuota untuk tahun 2022 dialihkan ke kecamatan lain yang membutuhkan.

Maumere – Masalah pupuk langka kembali berulang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemerintah pusat telah menggelontorkan dana sekitar Rp 33 triliun untuk subsidi pupuk tahun ini. Sejumlah terobosan teknologi pendataan jumlah petani dan pendistribusian pupuk telah dibuat, namun masalah pupuk langka masih ditemui.
Seperti terjadi di Desa Heo Puat, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka pada musim tanam Desember 2022. KatongNtt.com mewawancarai Marino, petani di Desa Heo Puat yang menjadi anggota kelompok tani di desanya pada 2 Desember 2022.
Marino menjelaskan, para petani di Desa Heo Puat kesulitan mendapatkan pupuk padahal saat ini menjelang musim tanam.
“Menjelang musim tanaman mulai tumbuh pupuk menjadi langka,” kata Marino pada 2 Desember 2022.
Menurut Marino, saat ini para petani di Desa Heo Puat mulai bertanam jagung dan padi. Justru di masa musim tanam ini, mereka kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
Baca juga: Pupuk Langka di NTT, Apa Akar Masalahnya?
Untuk mendapatkan pupuk subsidi, mereka harus melalui sejumlah persyaratan. Jika syarat dipenuhi, bukan berarti pupuk langsung diterima. Para petani diminta menunggu sekitar Januari 2023, ketika para petani sudah selesai menanam padi dan jagung.
“Kami punya petugas lapangan bilang pupuk bersubsidi kami bisa dapat, tapi sekitar Januari 2023. Kalau Januari 2023 baru dapat berarti akan tidak tepat sasaran. Karena bagi kami Januari 2022 tanaman sudah siap panen,” ujar Marino.
Marino menjelaskan, ada toko penjual pupuk di Maumere, ibukota Sikka. Namun petani yang mau membeli pupuk diwajibkan membawa surat rekomendasi dari petugas lapangan. Namun bukan berarti membawa surat rekomendasi berarti petani menerima pupuk.
“Itu kadang kita tidak dapat pupuk,” ujarnya.
KatongNTT.com menemui toko Dirgahayu yang menjual pupuk beralamat di Jalan Moa Toda, Kota Baru, Kecamatan Alok Timor, Kabupaten Sikka.
Budi Gomel selaku penyalur pupuk toko Dirgahayu Maumere menjelaskan, tokonya hanya berperan untuk menyalurkan pupuk subsidi berdasarkan data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK). Data ini diinput melalui aplikasi t-Pubers.
Baca juga: Pemprov NTT Siapkan Rp. 1 Triliun Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi
Menurut Budi Gomel, semua informasi tentang kebutuhan kelompok tani ada dalam e-RDKK. Alur penginputan informasi adalah data yang dihimpun dari kelompok tani diterima Penyuluh Pertanian LapangaN (PPL). Kemudian PPL menginputnya ke tim e-RDKK Kecamatan.
Data kecamatan kemudian direkap di kabupaten untuk kemudian diteruskan ke Dinas Pertanian Provinsi NTT dan dikirim ke Kementerian Pertanian.

Menurut Budi, kuota pupuk bersubsidi untuk Sikka pada tahun 2022 sebanyak 1.200 ton pupuk Urea dan 209 ton pupuk MPK. Nah, petani yang tidak masuk dalam data e-RDKK berarti namanya tidak muncul di aplikasi t-Pubers. Dengan begitu dia tidak akan melayani permintaan pupuk dari petani yang datanya tidak ada di eRDKK.
“Petani yang bisa dilayani hanya petani yang sudah bergabung di kelompok tani dan namanya sudah terdaftar dalam data eRDKK,” ujar Budi.
Lalu, mengapa kelompok petani Desa Heo Puat di Kecamatan Hewokloang tidak mendapatkan pupuk?
Budi mengatakan, petani dari Kecamatan Hewokloang tidak pernah beli pupuk subsidi. Sehingga kuota untuk tahun 2022 dialihkan ke kecamatan lain yang membutuhkan.
“Hewokloang itu alokasi dalam SK di Kabupaten itu ada, persoalannya mereka ini tidak pernah beli,” kata Budi.
Dia menjelaskan, kuota pupuk untuk petani sebenarnya banyak. Satu petani bisa mendapat pupuk urea 10 karung dan MPK 15 karung. Tetapi petani mungkin hanya pakai 1 atau 2 karung saja. Sehingga selebihnya dialihkan ke petani di daerah lain yang membutuhkan.
Baca juga: Australia Latih Petani Sayur di Kota Kupang Membuat Pupuk
Sementara kuota subsidi pupuk tahun 2022 akan ditutup pada tanggal 28 Desember 2022. Kuota pupuk subsidi tahun 2023 dibuka lagi pada awal Januari 2023.
Marino berharap semoga ada pihak berwenang untuk memperhatikan masalah kelangkaan pupuk subsidi yang dialami petani. Dan berharap ketersediaan pupuk itu disesuaikan dengan masa tanam para petani.
Hingga laporan ini ditayangkan, Pemerintah Daerah Sikka belum memberikan penjelasan tentang masalah kelangkaan pupuk. (Winsensius)