Sikka, PT PLN (Persero) munculkan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) perdana di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini untuk mendukung operasional nelayan di pelabuhan.
ALMA dengan daya 23.000 Volt Ampere (VA) tersebut bertempat di Pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka, NTT.
Dengan inisiatif ini, PLN mengambil peluang penggunaan listrik yang dulunya disuplai oleh generator.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Fintje Lumembang mengatakan, pembangunan ALMA akan menunjang sektor perikanan dan kelautan di Maumere.
Baca Juga: 300 Desa di NTT Belum Dialiri Listrik PLN
ALMA dapat menurunkan biaya operasional nelayan dalam aktivitas bongkar muat hasil laut di pelabuhan.
“ALMA adalah inovasi PLN dalam bidang Electrifying Marine (beralih ke alat-alat dan mesin berbasis listrik)” kata Fintje.
Selain memudahkan nelayan, hadirnya ALMA di Pelabuhan Wuring adalah bagian dari usaha PLN untuk mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.
“Hadirnya ALMA dapat mendukung efisiensi biaya operasional untuk kapal-kapal yang bersandar. Baik kapal ikan, kapal pariwisata, dan lain-lain sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan roda ekonomi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
PLN akan terus menggencarkan program Electrifying Marine atau mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada genset.
Bupati Sikka, Robby Idong mengapresiasi upaya PLN yang menghadirkan anjungan listrik tersebut.
“Dengan bantuan PLN, hari ini kita sudah bisa menggunakan listrik. Kami sebagai pemerintah daerah, sesuai instruksi Presiden, berkomitmen untuk mengembangkan budidaya lokal seperti ikan yang pastinya butuh sokongan dari sisi energi,” ujar Robby.

Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran ALMA membuat nelayan akan sangat terbantu dari segi turunnya biaya operasional hingga 70 persen.
Hal ini menurut Robby akan berdampak besar untuk kesejahteraan masyarakat.
“Hadirnya ALMA ini dapat menghemat biaya operasional, dan inovasi PLN menjadi jawabannya. Kami berharap PLN terus menggandeng Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mendorong perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: PLN Produksi 2 Ton Oksigen Per Hari untuk Pasien Covid-19
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sikka, Lalu Wahyu Efendi menyampaikan, kapal Basarnas sudah merasakan manfaat ALMA.
Kapal Basarnas yang berlabuh dapat menghemat biaya operasional secara signifikan.
“Ketika menggunakan solar, perbulan bisa sampai 3.000 liter atau setara Rp 50an juta. Sedangkan ketika menggunakan ALMA, kisaran harga hanya Rp 14,8 juta. Ini tentunya menghemat biaya operasional,” ungkapnya. *****