Potret NTT Luluh Lantak Diterjang Badai Seroja Setahun Lalu    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa Lingkungan

Potret NTT Luluh Lantak Diterjang Badai Seroja Setahun Lalu

Editor: KatongNTT
5 April 2022
in Lingkungan
0
Kondisi pantai Oesapa di Kota Kupang yang luluh lantak akibat badai Siklon Tropis Seroja (KatongNTT)
Kondisi pantai Oesapa di Kota Kupang yang luluh lantak akibat badai Siklon Tropis Seroja (KatongNTT)

Kondisi pantai Oesapa di Kota Kupang yang luluh lantak akibat badai Siklon Tropis Seroja (KatongNTT)

0
SHARES
211
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Kupang – Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepat setahun yang lalu, Minggu, 4 April 2021. Wilayah NTT diporakporanda oleh banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Banyak pohon tumbang, rumah-rumah hancur, jembatan rubuh. Jalan raya hingga rumah warga terendam banjir bercampur lumpur.

Peristiwa kelam akibat badai siklon tropis seroja itu menewaskan 182 warga NTT. Ketakutan dan duka menyelimuti warga. Sebanyak 21 dari 22 Kabupaten/Kota di NTT terkena dampak amukan badai yang terbentuk dari bibit siklon tropis 99s. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melaporkan 47 orang dinyatakan hilang dan 115 orang mengalami luka-luka.

RekomendasiUntukmu

Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Sampah Plastik kiriman dari sungai di Liliba yang berujung di Ekowisata Mangrove Oesapa, Kupang, NTT. (Ruth-KatongNTT)

10 Brand Penyumbang Sampah Plastik di Perairan Kupang

12 Januari 2023

Sebanyak 53.432 unit rumah mengalami kerusakan dan 3.518 unit fasilitas umum juga dinyatakan rusak. Akibatnya, 53.745 warga harus mengungsi.

Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Flores Timur, Lembata, Alor, Kabupaten Kupang, Malaka dan Kota Kupang. Sesuai data dari BPBD NTT yang diterima Senin(4/4/2022), korban jiwa terbanyak berada di Kabupaten Flores Timur sebanyak 72 jiwa dan 2 orang dinyatakan hilang. 46 orang di Kabupaten Lembata meninggal dan 22 orang hilang. Selanjutnya Alor 29 orang meninggal dan 12 orang hilang. Di Kabupaten Kupang, 12 orang meninggal dan 3 orang hilang. Ada 11 orang di Malaka meninggal dan di Kota Kupang 6 orang meninggal dan 1 orang hilang.

Kepala BMKG Stasiun  Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi mengatakan, BMKG mengelurkan peringatan dini bibit siklon tropis 99s yang terbentuk di sekitar Laut Sawu pada 2 April atau dua hari sebelum terbentuk siklon tropis. Namun peringatan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT, kata Agung, sudah dikeluarkan pada 30 Maret 2021.

Akibat bibit siklon tersebut menimbulkan hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit siklon tropis adalah 30 knots atau 55 km/jam dengan tekanandi pusat sistemnya mencapai 996 hPa. Siklon Tropis bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 3 knots atau 6 km/jam menjauhi wilayah Indonesia.

“Puncak terjadi Siklon Tropis Seroja adalah 5 April 2021 pukul 01.00 WIB atau 02.00 WITA dini hari dan makin berkurang cuaca ekstremnya,” kata Agung.

Marten Fafo, warga Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang bercerita, saat kejadian angin kencang dan hujan lebat tersebut, dirinya dalam keadaan sakit. Ia mencoba bertahan dalam rumahnya yang tidak jauh dari pantai. Salah satu seng sudah terkoyak oleh angin kencang yang membuatnya semakin panik. Rumahnya pun sudah dipenuhi oleh air. Ia akhirnya keluar dari rumahnya menuju rumah tetangganya untuk berlindung.

“Semua sudah mengungsi. Kami di sini hanya tiga orang saja. Kami tidak tidur sampai pagi,” kisah Marten.

Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kudu mengatakan, dampak badai Seroja bukan hanya dialami oleh warga. Petugas yang seharusnya membantu masyarakat juga mengalami dampak bencana hidrometeorologi tersebut. Kondisi diperparah dengan banyak pohon yang tumbang menutup area jalan sehingga proses evakuasi juga sedikit terhambat.

Ambrosius mengatakan,  masyarakat NTT dibuat kaget dengan badai Seroja. Menurutnya, masyarakat NTT sudah terbiasa dengan hujan dan angin kencang, namun badai Seroja yang melanda NTT diluar dugaan masyarakat. Ambrosius menjelaskan, salah satu sebabnya peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKg tidak disimak dengan baik oleh masyarakat.

“Dengan belajar dari badai Seroja, kita bisa lihat saat gempa magnitudo 7,4 yang terjadi 14 Desember 2021 di Flores, bagaimana kepedulian warga terhadap keselematan mereka meningkat. Karena itu kita terus dorong kepedulian warga (terhadap keselamatan). Data menunjukkan sekitar 97 peersen arga yang selamat pada saat bencana itu ditolong oleh diri sendiri, komunitas dimana mereka berada dan orang yang lewat di sekitar mereka,” ujar Ambrosius. (K-04)

SendShareTweetShare
Previous Post

Badai Seroja Dorong Kaum Muda NTT Peduli Lingkungan

Next Post

Korban Asal Adonara Adukan Terduga Jaringan Perdagangan Orang ke Polda Medan

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Rekomendasi Untukmu

Lingkungan

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

"Demi bertahan hidup warga desa Wolowea mau tidak mau terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak itu,” kata Ludgardis Azi Deze,...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Lingkungan

10 Brand Penyumbang Sampah Plastik di Perairan Kupang

12 Januari 2023
Sampah Plastik kiriman dari sungai di Liliba yang berujung di Ekowisata Mangrove Oesapa, Kupang, NTT. (Ruth-KatongNTT)

Hasilnya mendapati 10 produsen penyumbang sampah kemasan plastik yang mencemari perairan Kota Kupang.

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Lingkungan

Cerita Dari TPA Alak: Sampah B3 Yang Diacuhkan Pemkot Kupang

12 Januari 2023
Ambius Bulu (kiri) dan Rina (kanan) sedang membereskan sampah yang didapat di di TPA Alak untuk selanjutnya ditimbang (Ruth-KatongNTT)

Perihal sampah yang terbakar, limbah B3 yang dibuang utuh tanpa prosedur, asap kebakaran sampah yang tercium, air yang tercemar, dan...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Lingkungan

BMKG Akhiri Peringatan Tsunami Akibat Gempa Maluku M 7.5

10 Januari 2023
Gempa M 7.5 terjang Maluku, Selasa, 10/1/2023 (Tangkapan Layar Peta guncangan BMKG)

kenaikan tinggi air laut yang tidak signifikan kemudian oleh BMKG diakhiri peringatan dini tsunami tersebut.

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Lingkungan

BMKG: NTT Masih Diterpa Hujan dan Angin Kencang Di 7 Januari

7 Januari 2023
Angin kencang terjadi di NTT (Ruth-KatongNTT)

Kupang –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTT memprediksi angin kencang masih akan menghantam sebagian wilayah NTT hingga 7/1/2023. Agung...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Lingkungan

3.982 Gempa Menerjang NTT Selama 2022

5 Januari 2023
Rumah satu warga di Amarasi Selatan yang runtuh akibat gempa bumi pada 20 November 2022 (Dok. BPBD Kab. Kupang)

Kupang - Sebanyak 3.982 gempa menerjang NTT sepanjang tahun 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika NTT mencatat 51 gempa dirasakan...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Next Post
Evelin, terduga jaringan perdagangan orang asal Kupang, NTT (KatongNTT.CIM),

Korban Asal Adonara Adukan Terduga Jaringan Perdagangan Orang ke Polda Medan

Banyak rumah warga yang rusak akibat badai Seroja (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Pekerjaan Rumah Pemerintah yang Belum Tuntas Pasca Badai Seroja

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist