
Praktisi Pertanyakan Daya Dukung Investasi Tambak Udang di Sumba Timur
Jakarta – Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjajaki potensi tambak udang modern di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu diberi apresiasi. Rencana investasi tambak yang dapat menyerap 5 ribu tenaga kerja diharapkan untuk direalisasikan.
Praktisi udang, Anton Chen, mengatakan potensi udang dan perikanan NTT cukup besar. Namun faktor pendukung investasi seperti ketersediaan pakan, jalur logistik, transportasi, serta sumber daya manusia (SDM) menjadi penting.
Selain Sumba Timur, potensi udang sebenarnya cukup besar di sebagian besar perairan NTT lainnya seperti Kupang, Rote-Ndao, Manggarai Barat dan Flores Timur.
“Persoalannya apakah ada daya dukung investasi. Kalau tidak ekonomis ya sulit investasi masuk. Jangan sampai hanya semangat awal hingga survei. Tetapi tidak ada tindak lanjutnya,” ujar Chen yang juga kelahiran NTT ini, Senin (13/02/2023).
Chen menegaskan bahwa sudah banyak investor yang datang ke NTT tetapi tidak melanjutkan usaha karena berbagai kendala. Padahal potensi perikanan, seperti udang, sangat besar.
“Jangan sampai investor sudah semangat tetapi pemerintah justru tidak bergerak untuk mengatasi kendala-kendala yang menjadi tanggung jawab pemerintah,” tegasnya.
Baca juga: Investor Hong Kong Janji Dirikan Pabrik Rumput Laut di NTT, Jaminkan Rp 14 Miliar
Seperti diketahui, KKP tengah mendorong tambak udang modern dengan investasi sekitar Rp 3 triliun di Desa Palakahembi, Sumba Timur. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sudah mengunjungi kawasan tersebut pada Minggu (22/1/2023). Adapun rencana pembangunan tambak udang modern di wilayah tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, untuk menghadirkan distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia.
“Tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai 5 ribu orang. Untuk tenaga kerja, mutlak dan harus mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Trenggono.
Informasi yang diperoleh KatongNTT.com menyebutkan ada beberapa investor mulai tertarik atas potensi udang di NTT. Investor itu berasal dari Cina, Taiwan, Inggris, dan Belanda. Satu investor dikabarkan sudah melakukan survei awal potensi udang di NTT, yakni Evergreen Feed. Perusahaan tersebut merupakan produsen pakan ikan yang berbasis di Jawa Timur. [K-02]