Rektor Undana Akui Usir Laboratorium Biokesmas NTT, Ini Alasannya - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Rektor Undana Akui Usir Laboratorium Biokesmas NTT, Ini Alasannya

Editor: KatongNTT
26 Agustus 2021
in Lingkungan, Peristiwa
0
Rektor-Undana-Fredrik-Benu-menjelaskan-soal-Laboratorium-Biokesmas-NTT-Rita-Hasugian-KatongNTT

Rektor-Undana-Fredrik-Benu-menjelaskan-soal-Laboratorium-Biokesmas-NTT-Rita-Hasugian-KatongNTT

Rektor Universitas Nusa Cendana Fredrik Benu mengaku telah mengusir tim Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat NTT dari lingkungan kampus.

Dia beralasan, pihak Laboratorium Biokesmas NTT tidak dapat diajak bekerja sama sehubungan teguran tertulis Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati. Sementara laboratorium itu beroperasi di gedung milik kampus Undana.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

“Kalau tidak mau bekerja sama, sementara ada di gedung Undana, saya bertanggung jawab. Kalau tidak mau, kita punya nama baik dimana. Kalau begitu tidak bisa bekerja sama, keluar saja,” kata Fredrik Benu kepada KatongNTT di sela proses seleksi calon rektor Undana di Auditorium, Rabu, 25 Agustus 2021.

Rektor Undana ini mengartikan bekerja sama itu dalam hal pencarian solusi menjawab teguran Kepala Dinkes Kota Kupang. Namun, dia mengatakan tidak memiliki otoritas memberhentikan operasional Laboratorium Biokesmas NTT.

Fredrik Benu mengatakan, dia tidak mengetahui apakah hasil kerja Laboratorium Biokesmas NTT ada yang tidak valid atau mencemarkan nama baiknya. Namun, ujarnya, surat Kepala Dinkes Kota Kupang itu sebagai bukti.

Dalam surat bernomor Dinkes.441.806/933/VIII/2021 bertanggal 20 Agustus 2021 dan diteken Retnowati, ada 3 poin tentang hasil pemeriksaan dan pengawasan terhadap Laboratorium Biokesmas NTT.

Pertama, Laboratorium Biokemas NTT tidak mempunyai penanggungjawab seorang dokter. Kedua, tenaga analisa yang bekerja pada Laboratorium Biokemas NTT Tidak mempunyai surat izin praktik, dan terakhir, dokumen kesanggupan pengelolaan limbah.

Surat pemberitahuan pemberhentian sementara operasional Laboratorium Biokesmas NTT ini tanpa tembusan kepada pihak-pihak yang disebut dalam isi surat.

Rektor Undana kemudian mengatakan, pihaknya selama ini tidak berkoordinasi dengan Laboratorium Biokesmas NTT. Tim Laboratorium juga tidak pernah melaporkan kegiatannya ke Rektor Undana. Sehingga Undana, ujar dia, tidak bertanggungjawab terhadap surat-surat yang dikeluarkan laboratorium.

“Saya seharusnya tahu (aktivitas Laboratorium Biokesmas NTT) karena itu ada di Undana dan ada nota kesepakatan,” ujar Rektor Undana ini.

Nota kesepakatan yang dimaksud adalah Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi NTT dengan Universitas Nusa Cendana bernomor 5/EKS/DN/MOU/III/2021 dan Nomor 19/UN15.1/KL/2021.

Surat ini tentang Kerja Sama Operasional Rumah Sakit Umum Universitas Nusa Cendana Sebagai Rumah Sakit Penyangga untuk Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Di pasal 6 ayat 3g Surat Kesepakatan itu disebutkan Undana sebagai pihak kedua melaksanakan pengelolaan Laboratorium Biokesmas Provinsi NTT.

Atas dasar ini, Fredrik Benu dalam pertemuan dengan tim Laboratorium Biokesmas NTT pada Selasa kemarin mengusulkan operasional Laboratorium tetap berjalan melayani publik. Namun, hasil tes PCR harus sepengetahuan dokter patologi klinis.

Elcid Li, anggota Forum Academia NTT, unsur masyarakat yang mendirikan Laboratorium Biokesmas kepada Katongntt pagi ini, 26 Agustus 2021 menjelaskan, pihaknya tetap beroperasi melayani masyarakat untuk tes PCR. “Kami tetap buka melayani masyarakat,” katanya. (Rita Hasugian)

Previous Post

Diusir dan Ditutup, Laboratorium Biokesmas NTT Tetap Beroperasi

Next Post

Yermias Jadi Pemulung 21 Tahun, Sanggup Beli Sekilo Beras Sehari

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Next Post
-Yermias-Pai-Jadi-Pemulung-21-Tahun-di-TPA-Soe-Kabupaten-TTS (Gi-Katongntt.com)

Yermias Jadi Pemulung 21 Tahun, Sanggup Beli Sekilo Beras Sehari

Warga-Dusun-Todang-Desa-Hokor-Kecamatan-Bola-Kabupaten-Sikka-NTT-menyaksikan-proses-pembukaan-jalan-Kamis-26-Agustus-2021. (Sun-KatongNTT)

Warga Dusun Todang Relakan Lahan dan Tanaman Komoditi Demi Buka Jalan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In