
Kepala SMAN 6 Baru Bersurat ke Orang Tua Setelah Dua Hari Sekolah Subuh
Kupang – SMAN 6 Kupang menjadi yang pertama menerapkan sekolah subuh. Namun surat pemberitahuan resmi kepada orang tua siswa disampaikan setelah dua hari sekolah subuh berjalan.
Pelaksanaan sekolah subuh yang dimulai jam 05.00 Wita disampaikan secara lisan kepada para murid untuk diteruskan kepada orang tua mereka.
Kepala SMAN 6 Kupang, Hendrik Hati, mengatakan hal ini saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa 28 Februari 2023.
“Kita pasti beritahukan sebagai bentuk kerjasama kita meskipun itu harus dilakukan sejak awal. Sudah ada suratnya,” kata dia.
Baca juga: Cerita Siswa Masuk Sekolah Subuh, dari Jalan Kaki 8 Km Hingga Takut Jalanan Sepi
Hendrik menjelaskan, surat pemberitahuan ke orang tua siswa baru dikeluarkan. Dia berdalih ke sekolah adalah kewajiban dan rutinitas siswa.
“Tapi karena saya melihat sekolah menjadi kewajiban tiap hari yang dijalani, bukan hal baru seperti karena siswa keluar dari rumah bukan ke sekolah. Misalnya kegiatan lain seperti ke museum atau taman budaya,” Hendrik berdalih.
Penyampaian yang dilakukan para murid kepada orang tua sebelumnya pun telah dia imbaukan untuk disampaikan secara gembira.
“Karena ini hanya perubahan jam yang tentunya harus dilakukan tiap hari, maka melalui siswa kami minta untuk disampaikan kepada orang tua dengan cara yang penuh kegembiraan,” jelasnya.
Ia menjanjikan akan ada rapat dengan para murid. Pertemuan ini akan membahas mengenai 326 siswa kelas XII yang akan menjalani sekolah subuh dari seribu lebih murid yang ada di sekolah tersebut.
“Pasti kita akan bertemu dengan orang tua siswa. Nanti kita jadwalkan. Sudah dua hari ini belum ada orang tua yang komplain, tapi kami pasti bertemu sebagai bentuk kerjasama,” ujarnya.
Baca juga: Linus Lusi Sebut Firman Tuhan Soal Keamanan Siswa Masuk Sekolah Subuh
Hanya 7 Siswa Datang Tepat Waktu
Kepala SMAN 6 Kupang, Hendrik Hati mengatakan, hanya 7 siswa yang datang tepat waktu pada hari pertama pemberlakuan sekolah subuh.
Di hari kedua, kata Hendrik, jumlah siswa yang tepat waktu mencapai seratusan atau lebih banyak ketimbang hari pertama.
“Hari ini lebih banyak dibandingkan kemarin. Kemarin itu kita jujur, jam 5 pagi itu baru 7 siswa. Dalam perjalanan masuk setengah 6 baru mulai banyak. Kemudian jam 6 sudah hampir 100 siswa. Banyak yang terlambat,” jelas dia.
Selain siswa, lanjutnya, guru pun pada hari pertama semuanya hadir. Dan akan diatur sesuai dengan pembagian jadwal mengajar tiap-tiap kelas.
Baca juga: Aturan Bersekolah Subuh di Kota Kupang Tuai Protes Orang Tua Murid
Terdapat 16 gedung di sekolah ini yang juga masih direhabilitasi akibat Badai Seroja tahun lalu. Rehabilitas dilakukan Kementerian PUPR. Sehingga dilakukan pembagian waktu belajar. Untuk kelas XII dimulai jam 05.00 WITA. Kemudian di jam 10 ke atas untuk kelas XI. Sementara jam 1 ke atas untuk kelas X. Kelas XII sendiri ada sebanyak 10 kelas yang memulai pelajaran pagi-pagi benar.
Menurutnya, t bila proses rehabilitasi selesai, maka semua siswa akan diwajibkan masuk jam 5 pagi . Dan pulang paling lama jam 12.00 WITA.
“Kita kendala besar ada ruangan yang rehabilitasi ini sehingga kita pakai sistem shift. Tiga shift,”papar Hendrik.
Setelah apel sebelum sekolah jam 05.00 Wita, urid akan masuk ke kelas tetapi pelajaran tidak langsung dilakukan. Guru boleh memulai pelajaran jam 05.30 atau 06.00 Wita.
“Sehingga ke depan mungkin kita atur untuk pagi kita ibadah, jadi bukan jam 5 langsung masuk kelas,” sebutnya.
Pada hari pertama sekolah subuh ini pun terkendala juga dengan penerangan dalam kelas. Penyebabnya, kabel yang diputus akibat pengerjaan rehabilitasi kelas. Pada hari kedua , semua penerangan sudah berfungsi di ruang-ruang kelas yang tidak memiliki lampu. (Putra Bali Mula)