
Tes PCR Gratis di Kota Kupang, Ini Syaratnya
Orang yang kontak erat dengan yang terpapar Covid-19 di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat mengakses layanan tes PCR gratis.
Jumlah tracing Kota Kupang diklaim telah mencapai 950 orang per hari setelah diadakan tes PCR gratis.
Menurut Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, jumlah tracing harian di Kota Kupang telah memenuhi standar pelacakan Badan Kesehatan Dunia, WHO.
“Tracing kita sudah memenuhi standar, di atas 950 orang per hari, sudah memenuhi standar. Begitupun dengan tenaga tracer sudah memenuhi standar,” kata Hermanus kepada media pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Membaiknya tracing diperkirakan jumlah positive rate Covid-19 yang tinggi ditemukan di Kota Kupang. Sehingga Hermanus meminta perhatian serius masyarakat untuk hal ini.
“Makin banyak yang kita tracing kemungkinan positif juga mungkin makin banyak,” ujar Hermanus.
Terkait keputusan pemerintah pusat untuk menurunkan harga tes PCR dan antigen juga dinilai Hermanus dapat mempengaruhi tingkat deteksi dini dan positive rate. Tidak menutupi kemungkinan peluang bagi penemuan kasus baru ke depannya terus terjadi hingga dengan herd immunity tercapai.
Pemerintah Kota Kupang saat ini tetap menyiapkan tes PCR dan antigen gratis bagi para kontak erat di layanan kesehatan seperti puskesmas yang bisa diakses para kontak erat.
“Masyarakat tidak perlu terlalu bingung dengan harga turun atau naik karena orang yang masuk dalam program tracing jangan pikir biaya karena gratis, yang penting mau diperiksa saja,” ujarnya.
Untuk layanan tes PCR di Rumah Sakit Umum Daerah S.K. Lerik Kota Kupang masih dalam tahap konsultasi kelengkapan dokumen hingga pelatihan tenaga kerja. Dalam pekan depan, lanjut Herman, ia harap sudah dapat terselesaikan.
Ia menyebut RSUD S.K. Lerik pun akan memberikan layanan tes PCR gratis bagi orang yang masuk dalam tracing. Untuk pihak yang menggunakan PCR sehubungan dengan syarat perjalanan akan dipertimbangkan untuk dikenakan biaya sesuai standar Kementerian Kesehatan. Namun itu masih dalam rencana karena harus memperhitungkan reagen, tenaga kesehatan, dan logistik yang dipakai. (Ra)