• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Desember 7, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Bisnis

Uwi Ai Ndota, Singkong Cincang dari Ende yang Lezat dengan Kuah Ikan

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Bisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Uwi Ai Ndota, Singkong Cincang dari Ende yang Lezat dengan Kuah Ikan

Uwi ai ndota yang siap disantap dengan kuah ikan (Ist).

0
SHARES
670
VIEWS

Ende – Jika kawasan Papua dan Maluku punya papeda dari sagu yang cocok dengan kuah ikan kuning, maka Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Ende, punya uwi ai ndota yang juga serasi dengan kuah ikan. Umumnya disebut uwi ai ndota tapi ada juga yang melafalkan wa’ai ndota, uwi kaju ndota, atau uwi ndota. Bahkan, ada juga yang menyebutkannya sebagai wa’ai punga.

Perbedaan lafal tersebut merupakan ragam penyebutan dari singkong. Pemakaian kata uwi juga digunakan sebagian masyarakat Flores lainnya. Sedangkan ndota dimaknai sebagai cincang sehingga uwi ai ndota bisa diartikan sebagai singkong cincang.

BacaJuga

Produk olahan hasil laut NTT oleh UMKM CV Elitism di Kupang Exotic Festival 2025 di halaman kantor Gubernur NTT, 26 Juni 2025. (Rita Hasugian/KatongNTT)

UMKM NTT Mulai Olah Hasil Laut Jadi Produk Unggulan

29 Juni 2025
Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

12 September 2024

Baca : Laku Tobe, Tumpeng Singkong dari Timor

Berbeda dengan papeda dengan tekstur kental (lengket), singkong cincang relatif kering karena diparut, diperas airnya, lalu dicincang kemudian dikukus hingga matang. Sebelum dikukus, singkong cincang (hasil perasan) ditaburi sedikit garam dan kadang ditambahkan sepucuk daun pandan agar wangi. Umumnya dikukus dengan periuk di atas tungku dengan kayu bakar selama kurang lebih 30 menit.

Baca : NTT Didorong Tingkatkan Produktivitas Singkong Guna Antisipasi Rawan Pangan

Informasi yang dihimpun KatongNTT.com menyebutkan jauh sebelum beras mendominasi, singkong cincang merupakan menu andalan masyarakat Lio. Uwi ai ndota sebenarnya makanan setara nasi yang kaya karbohidrat dan sangat cocok jika disajikan dengan kuah (sop) ikan.

“Biasanya kuah ikan tongkol atau ikan soa (pari) tapi bisa juga dengan ikan bakar dan tentunya sambal tomat lokal yang pedas. Ini sangat cocok dengan uwi ndota,” kata Yanuarius, warga Kota Ende, Jumat (28/7/2023).

Rasa gurih dan enak pada uwi ai ndota juga sangat tergantung pada jenis singkong. Umumnya yang digunakan adalah singkong Nuabosi yang sudah dikenal enak dan gurih secara turun temurun. Beberapa sumber membenarkan cita rasa dan tekstur singkong Nuabosi membuat uwi ndota makin diminati.

Tonton : SALAH SATU KULINER LOKAL KHAS NTT UWI AI NDOTA

Uwi ai ndota merupakan salah satu ragam makanan lokal warisan leluhur berbasis singkong dari NTT sebagaimana laku tobe dari Timor dan sombu dari Manggarai. Saat ini, NTT dan sejumlah wilayah di Indonesia menghadapi ancaman kekeringan akibat dari perubahan iklim. Pangan lokal, termasuk singkong menjadi salah satu andalan.

Baca : Sombu Manggarai, Singkong Kukus dalam Bambu yang Makin Langka

“Kondisi alam dan geografis serta tantangan perubahan iklim, seperti El Nino saat ini, menjadikan NTT perlu membumikan kembali tradisi mengolah dan konsumsi singkong. Tentu diperlukan sejumlah pendekatan secara menyeluruh untuk menopang tradisi yang sudah ada,” ujar Heri Soba, Sekjen Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dalam webinar tentang Singkong NTT yang digelar bersama Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, upaya mengangkat kembali pangan lokal sudah dilakukan sejumlah kalangan, mulai dari dunia pendidikan (tingkat menengah dan atas), universitas, pelaku wisata, para pemuda, tokoh agama hingga biarawan/i serta sejumlah praktisi usaha dan kuliner.

Langkah-langkah seperti ini harus terus diperkuat dengan membangun kesadaran konsumsi dan dukungan kebijakan sebagai insentif pada pelaku pangan lokal. Tentu jangan hanya dilihat setelah disajikan dan enak disantap, tapi perlu ditelaah lebih jauh aspek hulu-hilir sejak budidaya hingga proses penyajiannya. [Anto]

Tags: #ENDE#singkong#Ubi kayu#Uwiaindota
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Produk olahan hasil laut NTT oleh UMKM CV Elitism di Kupang Exotic Festival 2025 di halaman kantor Gubernur NTT, 26 Juni 2025. (Rita Hasugian/KatongNTT)

UMKM NTT Mulai Olah Hasil Laut Jadi Produk Unggulan

by Rita Hasugian
29 Juni 2025
0

Di tengah laut biru dan pantai berpanorama indah, potensi ekonomi dari hasil laut di Nusa Tenggara Timur masih tersembunyi di...

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

by Rita Hasugian
12 September 2024
0

Boleh jadi kita tidak pernah terlintas cari tahu tentang jenis jagung yang kita konsumsi, apakah berasal dari bibit jagung lokal...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati