• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Mei 23, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Bisnis Agribisnis

Babi Bantuan Kementerian Pertanian untuk NTT Diduga Terjangkit Virus ASF

Rita Hasugian by Rita Hasugian
2 tahun ago
in Agribisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Tim Dinas Peternakan Provinsi NTT mengambil sampel darah babi milik peternak babi di satu kelurahan di Kabupaten Kupang pada Januari 2023 (Dok Dinas Peternakan NTT)

Tim Dinas Peternakan Provinsi NTT mengambil sampel darah babi milik peternak babi di satu kelurahan di Kabupaten Kupang pada Januari 2023 (Dok Dinas Peternakan NTT)

0
SHARES
67
VIEWS

Denpasar – Ratusan ternak babi di Pulau Timor dan Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur mati diserang virus demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) atau virus ASF.

Penyebab merebaknya virus itu akibat lalu lintas ternak babi antardaerah. Salah satunya diduga kuat dari Bali. Yang merupakan bantuan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

BacaJuga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

12 September 2024
Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

30 Mei 2024

Kematian mendadak ratusan ekor babi terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu dan meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Terutama di wilayah kabupaten Lembata, Flores Timur, Sikka, dan Kupang. Ironisnya, di Flores Timur  dugaan babi pembawa virus ASF justru berasal dari program pemerintah pusat, Kementerian Pertanian.

Baca juga: Virus ASF Positif Ditemukan di Kupang dan Flores Timur

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flotim, Sebast Sina Kleden mengungkapkan sebanyak 30 ekor babi di wilayahnya mati dalam sebulan terakhir.

Berdasarkan sampel yang diperiksa, babi tersebut positif mengandung virus ASF.

Seperti dilansir Antara, seluruh anakan babi yang mati tersebut merupakan bantuan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian untuk tiga kelompok peternak di Flores Timur.

Babi tersebut dikirim dari Bali melalui Satuan Kerja (Satker) Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijaukan Pakan Ternak Denpasar. Adapun total bantuan anakan babi yang dikirim dari Bali berjumlah 50 ekor.

Peternak awalnya mengira kematian seekor babi itu disebabkan stress dalam perjalanan. Namun, beberapa ekor yang lain juga menyusul mati.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali membantah tudingan tersebut dan memastikan 30 ekor ternak babi yang mati itu bukan berasal dari Pulau Bali.

Baca juga: Cegah ASF Kembali Meluas, Lembata Larang Masuk Babi dan Produk Olahannya

Kadistanpangan Provinsi Bali I Wayan Sunada kepada sejumlah media, Rabu (18/01/2023) menegaskan bahwa bibit babi dari Bali tidak lagi dikirim ke wilayah NTT. Pengiriman terhenti sejak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak beberapa waktu lalu.

“Sejak PMK merebak kita tidak pernah mengirim (babi) ke NTT dan sekitarnya,” kata Sunada.

Ia mengakui pengadaan bibit babi yang dilakukan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) itu memang untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT. Bisa saja, pemasok bibit bantuan tersebut berasal dari pihak ketiga di sekitar NTT.

“Pengadaan itu, bibitnya dibeli itu bibit asal Kupang, bukan dari Bali. Kita tidak boleh mengirim babi ke sana,” tegasnya.

Baca juga: Kisah Remaja Lembata Memilih Jadi Penari Tradisional NTT

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, NTT mengimbau warga di Pulau Flores untuk waspada dengan penyebaran virus ASF dengan berbagai langkah pencegahan.

“Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada terhadap gejala klinis yang mengarah ke ASF. Seperti kematian babi secara cepat dengan penularan tinggi, terdapat bintik-bintik merah di kulit. Nafsu makan dan minum menurun, demam, serta gangguan pernapasan,” kata Ahli Muda Karantina Pertanian Ende Sefi Lestyo Harini, Rabu, (18/1/2023).

Dia meminta, jika menemukan gejala klinis yang mengarah pada ASF untuk segera melapor ke dinas teknis yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan.

Hal itu agar dilakukan tindak lanjut oleh dinas. Misalnya isolasi wilayah yang diduga ada kasus ASF. Serta pengambilan sampel untuk memastikan diagnosa penyakit.

Selain itu tindakan-tindakan biosecurity seperti penyemprotan disinfektan agar virus tidak menyebar. [K-02]

Tags: #Babi#Bali#Bibitbabi#dinaspertaniandanketahananpangan#KabupatenFloresTimur#KementerianPertanian#virusASF
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

by Rita Hasugian
12 September 2024
0

Boleh jadi kita tidak pernah terlintas cari tahu tentang jenis jagung yang kita konsumsi, apakah berasal dari bibit jagung lokal...

Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

by Tim Redaksi
30 Mei 2024
0

Ekspor rumput laut NTT ini memang minim sejak ekspor perdana pada 2019 lalu sebesar 25 ton Alkali Treated Cottonii (ATC)...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati