Kupang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, Ex Siklon Tropis Ellie tumbuh di Australia picu cuaca ekstrim di NTT.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca ekstrim terjadi karena adanya pusat tekanan rendah menghilang pada laut bagian Utara. Akan tetapi bibit eks siklon tropis ellie muncul. Terpantau berada di daratan Australia bagian Barat.
Baca Juga: BMKG Tepis Ada Badai, Waspada Dampak Cuaca Ekstrim
“Jadi karena punah dan bergerak ke Samudera Hindia dapat fenomena baru saat ini. Nampaknya berpeluang untuk menjadi bibit siklon berkembang menjadi siklon ellie,” jelas Dwikorita pada konferensi pers daring, Jumat, 30/12/2022.
Hal ini secara tidak langsung menyebabkan hujan ringan hingga sangat lebat yang disertai angin kencang.
Hujan yang terjadi ialah hujan sporadis. Yaitu hujan yang terjadi dalam durasi singkat kurang dari satu jam, namun dalam intensitas yang tinggi.
Angin kencang berkisar antara 25-45 kilometer per jam. Maksimum mencapai 65 kilometer per jam.
Baca Juga: 1.674 Jiwa Terdampak Banjir Di Kabupaten Kupang
Tinggi gelombang di laut dapat mencapai 2.5-6 meter.
Laut Sumbawa, laut Flores, laut Sawu, dan pulau Sumba ketinggian gelombang mencapai 2.5-4 meter.
Sedangkan ketinggian gelombang di perairan Kupang hingga pulau Rote dan laut Timor mencapai 4-6 meter.
Diprediksi kecepatan angin akan berkurang di 7/1/2023 nanti. Namun, mengingat puncak musim hujan di NTT terjadi di Januari, maka diimbau untuk tetap waspada. Hujan dan angin kencang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, banjir rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang. Rusaknya atap bangunan/prasarana, jalanan licin, dan sambaran petir.
Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing, patut waspada akan potensi longsor. Serta banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.*****