• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, Juli 17, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Cuaca, Iklim dan Lingkungan

38 Gunung Api Timbulkan 150 Erupsi dalam Dua Dekade

Tim Redaksi by Tim Redaksi
3 tahun ago
in Cuaca, Iklim dan Lingkungan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Erupsi Gunung Sinabung di Provinsi Sumatera Utara 10 Agustus 2020 (Karokab.go.id)

Erupsi Gunung Sinabung di Provinsi Sumatera Utara 10 Agustus 2020 (Karokab.go.id)

0
SHARES
50
VIEWS

Jakarta- Badan Geologi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat 38 gunung api di Indonesia menimbulkan 150 erupsi dalam dua dekade terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Hanik Humaida mengatakan, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia cukup tinggi. Karakter dan tipe erupsi pun berbeda.

BacaJuga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

3 April 2025
Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

14 Maret 2025

“Aktivitas gunung api periode tahun 2000-2021, terjadi lebih dari 150 erupsi dari 38 gunung api dengan berbagai tipe erupsi yaitu efusif, eksplosif, dan freatik, serta menimbulkan berbagai fenomena bahaya,” ujar Hanik seperti dikutip dari Antara, Rabu 4 Februari 2022.

Hanik menjelaskan, perlu identitas terhadap aktivitas gunung api dan memahami bahaya serta resikonya sebagai bahan untuk mitigasi.

Identifikasi bahaya dan resiko dilakukan dengan pengamatan tipe erupsi dan periode pengulangan erupsi.

“Identifikasi fenomena-fenomena erupsi juga perlu, seperti awan panas letusan, awan panas guguran, gas, jatuhan abu, lahar, lava flow, dan tsunami, serta dampak jangkauan bahaya,” kata Hanif.

Jika sudah teridentifikasi, selanjutnya dapat dilakukan upaya mitigasi bencana.

Hanif menerangkan bahwa mitigasi bencana tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Mitigasi, menurutnya, perlu dilakukan bersama-sama oleh seluruh stakeholder terkait.

“Mitigasi bencana gunung api meliputi peringatan dini, diseminasi informasi, edkusi, dan sosialisasi,” paparnya.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Afriak Rosa mengatakan, ada hal yang perlu diperbaiki antara sesama stakeholder terkait agar diseminasi informasi dapat dipahami masyarakat dengan baik.

“Perlu ada alur koordinasi yang jelas dalam sistem mitigasi bencana ini, sehingga dapat dipastikan peringatan dini kondisi bencana itu sampai ke masyarakat,” pungkas Afrial.

Menurut situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Jumat, 4 Februari 2022, tiga gunung api dalam posisi siaga (Level III) yakni Gunung Agung, Karangtengah, dan Sinabung.

Sebanyak 27 gunung api berstatus waspada dan tidak ada gunung api berstatus awas atau Level IV. (Antara/k-02)

Tags: #Erupsi#Gunung#Mitigasi
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Warga Kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menunjuk limbah berbahaya dan beracun yang dibuang di pekarangan rumah mereka. (Yohanes Fandi/KatongNTT.com)

Limbah Beracun Dibuang di Pemukiman Warga di Maumere

by Tim Redaksi
3 April 2025
0

Maumere- Lahan pemukiman warga kampung Waerii di Desa Kolisia, Kabupaten Sikka menjadi tempat pembuangan limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun...

Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr Clara Y Francis. (Yohannes Fandy/KatongNTT.com)

Direktur RSUD TC Hillers Maumere: Insinerator Dihentikan karena Warga Keberatan

by Tim Redaksi
14 Maret 2025
0

Dr Clara Y. Francis sebagai Direktur RSUD TC Hillers Maumere menerima jurnalis KatongNTT pada 4 Maret 2025 di ruang kerjanya....

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati