Banjir di Kupang, 13 Warga Bakunase Mengungsi - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Banjir di Kupang, 13 Warga Bakunase Mengungsi

Editor: Joe Tkikhau
24 Februari 2022
in Lingkungan
0
Lurah Bakunase bersama warga memantau banjir (Dok. Lurah Bakunase )

Lurah Bakunase bersama warga memantau banjir (Dok. Lurah Bakunase )

Hujan yang mengguyur Kota Kupang sejak 22-23 Februari mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Sebanyak 13 warga di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja mengungsi ke rumah tetangga.

Dua rumah di pinggir sawah Bakunase terendam banjir dengan ketinggian permukaan air mencapai pinggang.

RekomendasiUntukmu

Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Sampah Plastik kiriman dari sungai di Liliba yang berujung di Ekowisata Mangrove Oesapa, Kupang, NTT. (Ruth-KatongNTT)

10 Brand Penyumbang Sampah Plastik di Perairan Kupang

12 Januari 2023

Informasi yang dihimpun katongNTT warga yang terdampak berada di RT 11, RW 04. Rumah yang terendam banjir masing-masing milik Maria Tamonob-Wae dengan jumlah anggota keluarga 7 orang dan Arwadi Hauteas, jumlah anggota keluarga 5 orang.

“(Mereka) sementara mengungsi di rumah warga atas nama Pendeta Emy Sahertian,” kata Lurah Bakunase, Wilhelmus Diken kepada katongNTT, Kamis (24/2/2022).

Diken mengatakan, ada 41 keluarga yang terdampak cuaca ekstrem dengan total jiwa 182 orang. Namun hanya 2 keluarga yang mengungsi, sementara 39 keluarga tetap tinggal di rumah mereka.

Pendeta Emy Sahertian mengatakan, rumah Mama Maria terendam air hingga pinggang. Akibatnya semua barang termasuk tempat tidur, pakaian dan dokumen-dokumen penting seperti ijazah ikut terendam.

“Mereka perlu mengungsi ke tempat kering terutama anak-anak yang masih kecil,” kata Pendeta Emy.

Rumah milik Arwadi Hauteas letaknya agak diatas sehingga air cepat surut. Namun mereka perlu mengungsi karena ada 3 orang anak kecil dalam rumah.

Diken mengatakan, saat ini kerugian belum bisa dihitung karena air belum surut. “Kondisi ini kami sudah laporkan ke Dinas teknis dan masih menunggu tindak lanjut,” jelas Diken.

Kepala BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji menyampaikan, banjir terjadi di 6 Kecamatan di Kota Kupang. Tinggi permukaan air berkisar antara 15-50 centimeter. Data sementara yang dihimpun, ada 197 KK yang terdampak banjir dengan total jiwa 985.

Ernest menjelaskan, 23 keluarga di Kelurahan Fatululi mengungsi ke Gereja Menara Kesaksian. Total ada 115 jiwa yang diungsikan.

Dalam data yang disampaikan BPBD Kota Kupang, korban di kelurahan Bakunase belum terdata. Ernest mengatakan, tim SAR melakukan evakuasi terhadap 1 keluarga di kelurahan Alak, tepatnya di belakang Rumah Sakit Angkatan Laut yang terjebak banjir dalam rumah.

“Pihak BPBD Kota Kupang terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan OPD terkait dalam pendataan dan penanganan,” kata Ernest.(K-04)

Previous Post

Sampah Picu Banjir di Kota Kupang

Next Post

Menata Nilai Hel Keta: Antara Budaya dan Agama

Joe Tkikhau

Joe Tkikhau

Next Post
Pater Gregor Neonbasu, SVD (kedua dari kanan) bersama Marsel Robot (kedua dari kiri) dan Yeremia Djemi Manafe (kiri) dalam Webinar Nasional, Dekonstruksi Nilai Hel Keta yang diselenggarakan Prodi Pascasarjana Undana, Selasa, 23 Februari 2022 (Joe-KatongNTT)

Menata Nilai Hel Keta: Antara Budaya dan Agama

Warga Ukraina berunjuk rasa menuntut perang dengan Rusia dihentikan. (DW)

Hari Pertama Invasi Militer Rusia, 100 Warga Ukraina Tewas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In