Potret Buram Taman Nasional Komodo, Begini Penanganannya - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Potret Buram Taman Nasional Komodo, Begini Penanganannya

Editor: KatongNTT
12 Agustus 2021
in Lingkungan
0
Turis-berkunjung-ke-Taman-Nasional-Komodo-beberapa-waktu-lalu

Turis-berkunjung-ke-Taman-Nasional-Komodo-beberapa-waktu-lalu

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan meningkatkan patroli keliling kawasan setiap hari untuk meminimalkan kebakaran dan pencurian hewan di dalam kawasan taman nasional itu.

RekomendasiUntukmu

Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Sampah Plastik kiriman dari sungai di Liliba yang berujung di Ekowisata Mangrove Oesapa, Kupang, NTT. (Ruth-KatongNTT)

10 Brand Penyumbang Sampah Plastik di Perairan Kupang

12 Januari 2023

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK, Dwi Putro Sugiarto juga meminta masyarakat yang bermukim di dalam kawasan Taman Nasional Komodo untuk membantu petugas BTNK menjaga tempat tinggal habitat komodo dengan memberikan informasi.

Menurut Dwi, kebakaran yang terjadi baru -baru ini di Pulau Komodo disebabkan musim kemarau yang panjang.

Pihak BTNK tidak menemukan penyebab kebakaran karena ulah manusia. Apalagi akses masyarakat menuju lokasi kebakaran sangat sulit.

Menurut Dwi, sedikitnya 10 hektare lahan di pulau itu hangus terbakar. Namun tidak ada komodo dan hewan lain seperti rusa,kerbau dan babi hutan yang tewas akibat kebakaran tersebut.

Dwi membenarkan lahan yang hangus terbakar merupakan zona inti yakni tempat tinggal habitat Komodo.

Namun saat terjadinya kebakaran, Komodo sedang tidak berada di lokasi kebakaran.

“Komodo berada di lokasi kebakaran itu pada saat musim hujan.Pada saat musim kemarau, Komodo tidak berada di lahan itu,” kata Dwi kepada wartawa.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mendorong BTNK untuk serius menjaga kawasan tempat tinggal hewan purba Komodo. Dia meminta petugas setiap hari melakukan patroli keliling kawasan.

Bupati juga meminta BTNK memperbanyak pos penjagaan di dalam kawasan taman nasional itu..

Selain untuk menjaga kawasan Taman Nasional Komodo agar tidak terjadi kebakaran,pos penjagaan juga berfungsi untuk menangkap pelaku pencurian hewan seperti rusa.

“Kita minta BTNK perbanyak pos penjagaan di dalam kawasan TNK. Aksi pencurian rusa sering terjadi,”ujar Edi Endi.

Pada 1 Agustus 2021, Komite Warisan Dunia Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan Budaya atau Unesco meminta pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua proyek infrastruktur di dalam dan sekitar Taman Nasional Komodo.

Komite Warisan Dunia Unesco dalam pernyataan tertulisnya beralasan, proyek infrastruktur itu berpotensi berdampak pada nilai universal luar biasanya.

Penghentian sementara dilakukan hingga Analisa Dampak Lingkunganyang direvisi diajukan ditinjau oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam aatau IUCN. (Ri/Rita Hasugian)

Previous Post

PLN Produksi 2 Ton Oksigen Per Hari untuk Pasien Covid-19

Next Post

Cerita “Petarung” Gigih di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Kupang

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Next Post
Penjual pentolan keliling, Marjuki sedang menunggu pembeli di Taman Tagape, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Jumat, 13 Agustus 2021. (Fa-KatongNTT)

Cerita "Petarung" Gigih di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Kupang

Penjual-sayur-berjualan-di-badan-jalan-setelah-Pasar-Inpres-Niki-Niki-ditutup-untuk-menekan-pandemi-Covid-19-di-Kabupaten-TTS-NTT.-Gi-KatongNTT.com

Dilema Penjual Sayur Tradisional Hadapi Pandemi di TTS

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In