Di Balik Gedung Reot Pelajar SDN Bes'ao Merajut Cita - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Di Balik Gedung Reot Pelajar SDN Bes’ao Merajut Cita

Editor: KatongNTT
21 Maret 2022
in Peristiwa
0
Siswa SDN Bes'ao mengikuti apel di depan gedung sekolah yang reot (Joe-KatongNTT)
Siswa SDN Bes'ao mengikuti apel di depan gedung sekolah yang reot (Joe-KatongNTT)

Siswa SDN Bes'ao mengikuti apel di depan gedung sekolah yang reot (Joe-KatongNTT)

0
SHARES
486
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Soe –  Sekolah itu terletak sekitar 100 meter dari jalan umum yang menghubungkan Desa Nunbena dan Dusun Bes’ao, Desa O’obibi, Kecamatan Kot’olin. Di kiri kanan jalan masuk ditanami pisang dan beberapa pohon kemiri. Dari halaman SDN Bes’ao, kita bisa memandang ke arah pantai Kolbano di sebelah Selatan. Di depan, gunung Bes’ao menjulang tinggi.

Cuaca cukup cerah hari itu, saat kami mendatangi SDN Bes’ao pada Selasa (15/3/2022). Sekolah ini ada di Desa O’obibi, Kecamtan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Siswa-siswi berhamburan keluar dari ruangan. Berkumpul di depan gedung darurat yang baru di bangun Januari tahun ini.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

KatongNTT tiba di sana sekitar pukul 11.30 WITA. Siswa-siswi bersiap untuk pulang ke rumah. Seorang guru mengatakan, akibat dari pandemi, anak-anak belajar tidak lama di Sekolah.

Seperti siswa di sekolah lain pada umumnya, anak-anak selalu ceria. Bersenda gurau dengan teman, saling kejaran. Mereka baru diam ketika ada komando dari seorang siswa di depan barisan. Siswa itu mengatur kerapian barisan, membagi siswa-siswa berdasarkan jenis kelamin dan kelas mereka.  

Mereka berdiri di depan gedung darurat itu dengan senyum yang terukir tulus. Kebanyakan siswa mengenakan sepatu. Beberapa orang memilih melepas sepatunya. Beberapa orang mengenakan rompi bermotif tenun khas Kabupaten TTS. Dari wajah mereka terpancar kepercayaan diri menuntut ilmu tanpa menghiraukan kondisi apapun.

Sebelum kembali ke rumah masing-masing, seorang guru bernama Sepri Nomleni yang memimpin apel mengingatkan siswanya untuk menaati protokol kesehatan. Imbauan itu mengingat adanya peningkatan jumlah kasus Covid-19.

Dua orang siswa mendapat tugas berdoa dan memilih lagu untuk dinyanyikan bersama. Ini sudah kebiasaan dan wajib dilakukan sebagai bagian dari pembentukkan karakter siswa.

“O Tuhan pimpinlah langkah ku”

“Ku tak b’rani jalan sendiri”

Kutipan di atas adalah syair lagu yang dinyanyikan bersama siang itu. Lagu itu dinyanyikan dengan tempo yang lebih lambat. Dengan kedua tangan terlipat di atas perut, yang lainnya meluruskan kedua tangan ke bawah, mereka menyanyi penuh khidmat.

Pandangan mereka tertuju pada guru-guru yang berdiri di depan mereka. Mata-mata kecil itu memandang lekat ke arah bangunan itu. Gedung reot yang dijadikan ruang belajar.

Tinggi gedung SDN Bes’ao sekitar 2 meter. Dengan lebar sekitar 4 meter dan panjang sekitar 14 meter. Gedung itu dibagi menjadi 5 ruangan.

Ukuran ruang belajar setiap kelas sangat sempit. Sekitar 2,5 x 4 meter. Lantainya dari tanah yang terlihat basah. Saking sempitnya, tidak ada jarak antara meja guru dan meja siswa.

Pintu ruang-ruang kelas itu selalu terbuka. Termasuk jendelanya. Tidak ada daun pintu dan daun jendela. Hanya dibuatkan menyerupai pintu dan jendela yang tidak bisa ditutup.

Saat KatongNTT datang, Kepala Sekolah sedang sakit. Hanya 5 orang guru dan seorang mahasiswa yang sedang praktek di sekolah tersebut.

Dalam ruang belajar, paling banyak berisi 6 meja. Ruangan sederhana itu dilengkapi masing-masing 1 papan tulis berwarna putih.

Erni Benu, guru Agama di SDN Bes’ao mengatakan, kondisi sekarang masih banyak kekurangan dari sisi sarana dan pra sarana. Bangku dan meja untuk siswa pun masih kurang.

Salah satu bangku di ruang kelas sdn Bes’ao yang menggunakan belahan bambu (Joe-KatongNTT)

KatongNTT mencatat, ada 2 ruangan yang kekurangan bangku. Warga bersama guru mengambil bambu dan papan lalu dipaku pada 2 potong kayu yang ditanam ke tanah. Siswa menggunakannya sebagai pengganti bangku.

Menurut Erni, siswa kelas 1 maupun kelas 2 yang duduk berhimpitan akan kesulitan saat menulis. Mereka akan mulai ribut ketika menulis dan tanpa sengaja tangan anak yang lain menyentuh temannya.

“Melihat kondisi ini kami guru-guru juga sedih,” kata Erni dengan mata berkaca-kaca.

SDN bes’ao sebelumnya adalah kelas jauh dari SDN O’obibi. 8 tahun setelah menjadi kelas jauh, pada 2018, SK Izin Operasional diberikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Dominggus Banunaek kepada KatongNTT, Jumat (18/3/2022) mengatakan, untuk kebutuhan meja dan kursi bisa dianggarakan dari Dana BOS. Namun untuk membangun gedung baru tidak bisa menggunakan Dana BOS.

Informasi yang dihimpun media ini, Kepala SDN Bes’ao, Anthoneta M. Samoy merupakan satu-satunya guru PNS di Sekolah itu. Anthoneta ditempatkan di SDN Bes’ao sejak 2019.

KatongNTT berupaya mendapatkan penjelasan dari Anthoneta sebagai pimpinan lembaga pendidikan itu. Namun ia tidak mau memberikan informasi apapun. Melalui sambungan telpon saat jurnalis media ini berada di sekolahnya, ia meminta agar tidak mengambil informasi apapun tanpa kehadirannya.

Bahkan Anthoneta terkesan melarang guru-gurunya untuk memberikan informasi terkait keadaan sekolah. Dia berjanji melayani wawancara melalui telepon, namun ketika dihubungi, Anthoneta mengatakan dirinya masih sakit.

Sejak Jumat sampai hari Minggu kemarin, KatongNTT mencoba menghubungi berulang kali tapi nomornya tidak aktif.

Sebagai guru, Erni hanya berharap suatu saat kondisi sekolah berubah menjadi lebih baik.

“Kami guru tetap bersabar, kami yakin ke depan pasti keadaan lebih baik dari sekarang ini,” kata Erni.

Optimisme ditunjukkan oleh para pelajar SDN Bes’ao. Meski belajar di gedung yang reot, duduk di kursi yang tidak layak dengan ukuran ruang yang sempit, mereka tetap punya cita-cita.

Di balik semua keterbatasan itu, cita-cita para pelajar ini mengebu-gebu. Kondisi gedung tak mematahkan semangat mereka menuntut ilmu. Setiap hari mereka selalu datang ke sekolah tepat waktu.

“Kami datang jam tujuh (pagi). Apel jam tujuh lima belas (menit,” kata Debi Arianti Benu.

Debi merupakan siswi yang duduk di kelas 6 saat ini. Debi bercerita, proses belajar tetap berjalan. Keterbatasan itu memberi semangat untuk terus belajar meraih cita-cita.

“Cita-cita mau jadi pendeta,” kata Debi tersipu.

Beberapa siswa juga menyampaikan cita-cita mereka. Ada yang ingin menjadi tentara, ada pula yang ingin menjadi guru dan polisi. Beberapa iseng mengatakan ingin jadi dokter sambil tertawa dan berlari.

Mereka menenteng tas berisi buku dan perlatan belajar lain dengan ayunan langkah cepat, berjalan menuju rumah. Ada yang jalan sambil bercerita dengan teman, ada pula yang kejar-kejaran di jalan. (K-04)

SendShareTweetShare
Previous Post

Sampah, Stunting NTT, dan Diplomasi Laut (Bagian Kedua dari Tiga Tulisan)

Next Post

BKKBN: Presiden Pantau Stunting Empat Titik Keluarga di NTT

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Rekomendasi Untukmu

Pekerja Migran

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Rista yang hadir dalam pesta pernikahan kakaknya pada Juni tahun 2022, meminta bantuan Elisabet Ninef menyebarkan informasi ada lowongan kerja...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Lingkungan

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

"Demi bertahan hidup warga desa Wolowea mau tidak mau terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak itu,” kata Ludgardis Azi Deze,...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

26 Januari 2023
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Menteri Muhadjir menargetkan pada 2023 semua puskesmas dan posyandu di Provinsi NTT sudah menerima alat USG dan antropometri.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik

26 Januari 2023
Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Selain karena BBM, bertambahnya penduduk miskin di NTT juga disebabkan inflasi sebesar 3,88 persen periode Maret sampai September 2022.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Polres Lembata telah menetapkan satu tersangka kasus pengeroyokan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Polisi bernama Stefanus Lia Bayo...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Peristiwa

Perayaan Imlek di Gedung Tua Warisan Marga Lay di Kota Kupang

22 Januari 2023
Nuansa Imlek yang nampak di gedung tua Rumah Abu milik keluarga Lay di Kupang (Ruth-KatongNTT)

Suasana perayaan Imlek pada Sabtu kemarin terasa di dalam ruangan Rumah Abu Siang (keluarga) Lay, di Kupang, NTT

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Next Post
Ilustrasi stunting (Ist)

BKKBN: Presiden Pantau Stunting Empat Titik Keluarga di NTT

Ilustrasi hujan dan cuaca ekstim yang terjadi di NTT (ANTARA)

Hari Ini Sejumlah Wilayah di NTT Alami Hujan Sedang Hingga Lebat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist