Kupang – Gelombang rossby ekuator yang melewati wilayah Nusa Tenggara Timur, memicu peningkatan curah hujan. Akibatnya, warga di Sumba Timur terdampak banjir.
Kalak BPBD NTT, Ambrosius Kodo yang dihubungi di Kupang, Kamis (30/6/2022) menjelaskan, ada 19 unit rumah di Desa Hadakamali, Kecamatan Wulla Waijelu, Sumba Timuryang terdampak banjir.
Ia menjelaskan, sesuai laporan BPBD Sumba Timur, bencana banjir terjadi akibat hujan sejak Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 20.00 WITA sampai sekitar pukul 09.00 WITA keesokannya.
Selain rumah warga, gedung Gereja Kristen Sumba (GKS) Baing, Kantor Camat Wulla Waijelu dan Polsek setempat juga ikut terendam.
Hujan yang terjadi pada Rabu (29/6/2022) mengakibatkan 9 rumah di daerah aliran sungai Lainjanji terendam banjir. Ambrosius menjelaskan, tanaman pangan dan ternak milik masyarakat juga korban.
“BPBD Sumba Timur sedang melakukan kaji cepat untuk pendataan kerusakan,” jelas Ambrosius.
Kalak BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yeri Nakamnanu kepada KatongNTT menjelaskan, hujan mengakibatkan air dari kali meluap dan menggenangi rumah warga di Desa Toineke, Kecamatan Kualin.
“Saya lagi di (Desa) Toineke, air sudah mulai surut. Ketinggian air sekitar 5 sampai 10 centimeter,” jelas Yeri.
Ia menjelaskan, warga masih dalam kondisi aman. Tidak ada korban jiwa dan materi. Meski demikian, pihaknya tetap mengingatkan warga untuk waspada apabila terjadi hujan lebih dari 1 jam dengan jarak pandang kurang dari 30 meter.
Ambrosius meminta agar warga berinisiatif mengevakuasi diri. Terutama bagi warga yang tinggal di lereng gunung, daerah rawan longsor dan daerah aliran sungai.
“Segera mengevakuasi diri terlebih dahulu ke titik aman,” kata Ambrosius.
Ambrosius mengatakan, pihaknya segera mengirimkan bantuan bagi warga yang terkena dampak banjir.
“Untuk membantu warga terdampak, BPBD Provinsi akan mengirim dukungan logistik berupa beras, masker, sabun cuci tangan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi mengatakan gelombang rossby ekuator yang melewati wilayah NTT berpotensi terjadi hujan hingga sepekan.
“Gelombang Rossby Ekuator yang melewati wilayah NTT, menyebabkan terjadinya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT,” kata Agung.