Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilo Laiskodat (VBL) dan Presiden Republik Demokratis Timor Leste Jose Ramos Horta membahas tentang zona perdagangan bebas atau free trade zone di wilayah perbatasan kedua negara.
Pembahasan zona perdagangan bebas ini berlangsung di Plataran Komodo Labuan Bajo pada Jumat, 22 Juli 2022.
Menurut Gubernur VBL, dengan zona perdagangan bebas ini komoditi ekspor akan menjadi loncatan besar dan memberi manfaat ekonomi yang signifikan bagi NTT, khususnya Pulau Timor.
“Pulau Timor ini adalah pulau kecil dengan 2 negara. Batas negara di Pulau Timor antara RI dengan Timor Leste hanyalah terkait batas politik dan kedaulatan, bukan batas budaya, sosial, ekonomi,” kata Gubernur VBL dalam pernyataan pers pada Jumat, 22 Juli 2022.
“Karena itu yang perlu dibangun bukan hanya aspek politiknya tapi juga sosial, budaya, ekonomi, serta perdagangannya.Dan dengan fre trade zone maka punya manfaat besar bagi kedua negara,” ujarnya melanjutkan.
Gubernur VBL menjelaskan, kebijakan zona perdagangan bebas dengan Timor Leste sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dan beliau sudah menyetujuinya,” kata Gubernur.
Presiden Ramos Horta menyambut baik rencana mengadakan zona perdagangan bebas di perbatasan kedua negara.
“Mari kita laksanakan rencana ini untuk membawa manfaat baik bagi dua negara. Dengan juga menjadi kawasan ekonomi baru,” kata Presiden Ramos Horta.
Wilayah Timor Leste berbatasan darat dengan wilayah Indonesia tepatnya di Provinsi NTT. Letaknya di Pulau Timor, salah satu pulau terbesar di NTT. (Rita)