Jokowi Sebut Uang Banyak Tidak Mengatasi Stunting - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Jokowi Sebut Uang Banyak Tidak Mengatasi Stunting

Editor: KatongNTT
24 Maret 2022
in Peristiwa
0
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Soe – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis (24/3/2022). Jokowi sapaan akrab Presiden RI ke-7 itu meninjau penangan stunting di Kabupaten TTS.

Usai meninjau salah satu rumah warga di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Jokowi menekan pentingnya intervensi penanganan stunting sejak dini. Jokowi mengatakan, punya uang banyak tidak jadi jaminan mengatasi stunting.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

“Saya lihat di lapangan memang stunting ini bukan hanya urusan gizi anak,” kata Jokowi yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Jokowi, penanganan stunting harus dimulai dari calon pasangan suami istri baru. Edukasi yang baik harus diberikan sebelum menikah dan sebelum hamil.

Jokowi mengatakan, pasangan suami istri harus memahami dengan baik apa yang harus dilakukan jika ingin punya anak.

“Karena belum tentu semua pengantin itu tahu (yang harus dilakukan saat hamil), meskipun punya uang banyak tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan, disiapkan, itu bisa menjadi keliru juga,” kata Jokowi.

Jokowi menilai perlu pendampingan sejak dini bagi para pengantin baru. Terutama, kata Jokowi, terkait dengan gizi bagi anak.

Upaya menekan angka stunting, kata Jokowi,  harus mengintervensi sampai ke pemberian rumah layak huni bagi masyarakat. Dalam pantauan di lapangan, Jokowi menemukan rata-rata keluarga yang memiliki anak stunting tinggal di rumah tidak layak huni.

Jokowi mengatakan, Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2024 angka stunting di Indonesia berada pada angka 14 persen. Untuk itu, kerja yang dilakukan harus lebih komprehensif.

Pemerintah NTT sebenarnya sudah mengucurkan dana Rp. 165 miliar sejak 2018 – 2021 untuk penanganan stunting. Sayangnya, dana sebesar itu belum bisa dimanfaatkan untuk mengurangi stunting di NTT.

Data pengukuran tinggi badan anak pada bulan Februari 2022 menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2021. Angka stunting meningkat 1,1 persen menjadi 22 persen pada 2022 dari 20,9 persen pada 2021.

Jumlah sasaran anak yang harus ditimbang sebanyak 548.249 orang pada Februari 2022. Anak yang ditimbang sebanyak 414.362 orang atau hanya 75,6 persen yang diukur. Total anak stuting pada Februari 2022 sebanyak 91.032 anak.

Jika dibandingkan tahun 2021, dari sasaran 548.549 anak yang harus ditimbang, hanya 70,9 persen saja yang dapat diukur atau sebanyak 388.726 anak.

Data Studi Status Gizi Indonesia BKKBN tahun 2021 menunjukkan, tidak ada satupun daerah di NTT yang berada pada kategori hijau prevalensi stunting. 15 Kabupaten di NTT berada pada kategori merah, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Alor, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sabu Raijua, Rote Ndao, Belu, Malaka, Kabupaten Kupang, Manggara, Manggarai Timur, Manggarai Barat dan Lembata. Daerah yang masuk kategori merah adalah daerah yang prevalensi stuntingnya berada diatas 30 persen.

Tujuh daerah lainnya berada pada kategori kuning prevalensi stunting yakni Kota Kupang, Ngada, Sumba Timur, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flores Timur. Ketujuh daerah ini memiliki prevalensi stunting antara 20 sampai 30 persen. (K-04)

Previous Post

Anggaran Atasi Stunting di NTT Rp. 165 M Tak Tepat Sasaran

Next Post

PMI di Malaysia 11 Tahun Bekerja, Majikan Tak Izinkan Pulang

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Next Post
PMI asal NTT minta bantuan tetangga majiikan untuk pulang setelah 11 tahun tak diizinkan pulang. (Istimewa)

PMI di Malaysia 11 Tahun Bekerja, Majikan Tak Izinkan Pulang

Gabriel Ulu Tunabenani, ayah Petrus Crisologus Tunabenani, dan Brigita Telik, ibu dari Klaudius Ukat saat diwawancara pada Senin, 21 Maret 2022 di Atambua tentang 7 ABK Indonesia hilang di Laut Mauritius, Afrika setahun lalu. Petrus dan Klaudius merupakan dua dari 7 ABK yang dinyatakan hilang.(Rita Hasugian- KatongNTT.com)

Orangtua 2 ABK Hilang di Mauritius Minta Presiden Turun Tangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In