Kupang – Pemilihan Duta Bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2022 memasuki babak final pada Sabtu (4/6/2022) malam. Sebanyak 30 finalis tampil di aula El Tari kantor Gubernur NTT.
Kepala kantor Bahasa NTT, Elis Setiati mengatakan, Duta Bahasa merupakan mitra tra gatra kantor bahasa dalam bangun bahasa dengan melestarikan bahasa daerah, mengutamakan bahasa Indonesia dan menguasai bahasa asing.
“Mereka ikut serta kami dalam bekerja untuk pembina, penyuluhan, pendampingan bagi generasi muda dan literasi itu adalah program mereka, yang harus mereka minati dan ikut serta di dalamnya,” kata Elis.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, Duta Bahasa NTT harus menjadi pionir dalam mendukung pengembangan pariwisata NTT. Salah satu program prioritas Pemerintah NTT saat ini di bawah kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi.
Menurut Julie, salah satu program Duta Bahasa NTT yakni melakukan penyuluhan melalui media sosial menjadi wadah yang tepat agar untuk menarasikan potensi pariwisata NTT.
“Kamu ini adalah ujung tombak Pak Gubernur untuk bagaimana pariwisata NTT bisa dikenal di dunia dan menjadi magnet supaya orang luar negeri tertarik untuk datang ke Nusa Tenggara Timur,” ujar Julie.
Baca juga: Reaksi Finalis Duta Bahasa NTT Usai Berkunjung ke Dekranasda
Perempuan yang akrab disapa Bunda itu menegaskan, pentingnya penarasian potensi NTT dalam bahasa asing. Karena itu, dirinya menginginkan Duta Bahasa NTT tidak hanya menguasai satu bahasa asing. Bila menguasai lebih dari satu bahasa asing akan menjadi nilai tambah dalam mempromosikan potensi alam dan kebudayaan NTT.
Kekuatan makna kebudayaan perlu disampaikan pada khalayak. Melalui narasi-narasi baik yang bisa menjelaskan makna dari setiap kebudayaan di NTT akan menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
“Bagaimana menerjemahkan agar orang lain mengerti tentang budaya kita. Seperti itu,” jelas Julie.
Elsi menambahkan kehadiran duta bahasa merupakan dukungan dalam mempertahankan martabat bahasa. Tugas lainnya adalah membumikan literasi di NTT. Literasi yang baik akan menciptakan generasi NTT yang unggul dan bersaing.
Elsi menjelaskan, berbagai ruang akan dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing. Penyuluhan, pembinaan dan pendampingan tidak dibatasi pada ruang-ruang pertemuan tatap muka.
“Mereka harus masuk ke media sosial untuk memberikan penyuluhan secara online, secara virtual kepada masyarakat Indonesia,” kata Elsi.
Sebelum babak final, 30 finalis duta bahasa NTT tahun 2022 sudah melewati beberapa rangkaian kegiatan. Salah satunya adalah berkunjung dan belajar tentang kebudayaan NTT di kantor Dekranasda NTT.[Joe]