Kanisius Bas Berhasil Budidaya Bawang Merah dari Biji - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Kanisius Bas Berhasil Budidaya Bawang Merah dari Biji

Editor: KatongNTT
18 Juli 2021
in Ekonomi dan Bisnis
0
Kanisius Bas budidaya bawang merang dengan biji. (Agrifood.id)

Kanisius Bas budidaya bawang merang dengan biji. (Agrifood.id)

Budidaya bawang merah umumnya tidak mudah dan biasanya menggunakan benih dari umbi. Salah satu petani di Desa Rana Loba, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT, mencoba budidaya bawang merah dari biji dan berhasil.

“Kami masih belajar, tetapi dari tiga kali menanam dengan biji, dua kali berhasil dengan baik. Selain benih, faktor hujan dan kondisi lahan sangat mendukung produksi yang bagus,” kata Kanisius Bas, belum lama ini.

RekomendasiUntukmu

Ternak sapi di instalasi karantina BKP Kelas I Kupang. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Kuota Pengiriman Sapi Keluar NTT Masih Ditinjau Gubernur

27 Januari 2023
Suasana di konter boarding pass di Bandara El Tari Kupang. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Monopoli Maskapai Diduga Penyebab Tiket Pesawat ke NTT Mahal  

26 Januari 2023

Seperti diketahui, masyarakat Indonesia terbiasa menanam bawang merah dengan umbi hasil panen sebelumnya ataukah umbi seleksi yang dibeli dari penangkar atau petani lainnya.

Umbi tanam ini rentan terinfeksi oleh penyakit bawaan umbi (tuberborne desease). Penyakit umbi menyebabkan produktivitas umbi turun dari waktu ke waktu.

Bagi pengguna umbi tanam, penting sekali menggunakan umbi yang terseleksi agar hasil panennya bagus.
Selain umbi, ada model true shallot seed (TSS) yakni salah satu cara baru menanam bawang merah dari biji yang diperoleh dari bunga bawang merah.

Kanisius mencoba menanam biji bawang merah yang harga bibitnya terjangkau. Di Manggarai Timur hampir tidak ada petani yang membudidayakan bawang merah dengan biji. Selain sulit, budidaya bawang umbi lebih cepat panen. Namun harga bibit yang mahal menjadi kendala.

“Budidaya dengan biji butuh waktu lebih lama dibandingkan dengan umbi. Selain itu butuh keahlian dalam persemaian, harus sabar dan telaten,” ujar Kanisius yang sebelumnya bertani di Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Berbekal pengalaman budidaya sawi dan hortikultura lainnya, Kanisius berhasil menanam bawang merah dengan panen umbi yang besar dan daya simpan lebih lama. Dia juga sudah memulai rotasi penanaman dengan umbi dan hasilnya terus meningkat.

“Padahal saya panen saat musim hujan dan tidak banyak petani yang berhasil,” ujar ayah dari lima anak ini.

Pengalaman Kanisius seharusnya menjadi model bagi petani dan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi bawang merah. Apalagi, sebagian pasokan bawang merah didatangkan dari luar Manggarai Timur dan biasanya terjadi lonjakan harga pada waktu-waktu tertentu.

Sebenarnya, beberapa petani penangkar di wilayah Lombok Timur, Sumbawa Besar dan Bima, NTB, sudah merintis dan menanam umbi generasi pertama dari hasil penanaman biji (disebut G0).

Salah satunya adalah Sumiadi, yang biasa dipanggil Pak Sum yang tinggal di sebuah desa kecil di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur.

Sejak akhir 2015, Sum mulai fokus menyemai (seedling) anakan bawang merah dari biji sekaligus untuk memotong mata rantai penanaman bawang. (https://agrifood.id/banyak-kendala-benih-bawang-merah-kanisius-bas-berhasil-di-manggarai-timur/)

Previous Post

Alasan Sarah Gilbert Lepaskan Hak Paten Vaksin AZ

Next Post

Potret Keseharian Penjual Peti Mati di Kota Kupang

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Next Post
Melki-Banab-penjual-peti-mati-di-Kota-Kupang-NTT. (Ra)

Potret Keseharian Penjual Peti Mati di Kota Kupang

Pebisnis-UKM-Nelci-Anggriani-Manu-melayani-pembeli-dengan-mematuhi-protokol-kesehatan-pada-Senin-19-Juli-2021. (Al)

Kiat Pemilik Kios di Sumba Bertahan dari Pandemi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In