Wali Kota Jefri Riwu Kore memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempercepat vaksinasi mengingat lonjakan kasus Covid-19 sudah mengkhawatirkan.
Per Senin (5/6), kasus positif Covid-19 di Kota Kupang mencapai 7.886 kasus, sementara pelaksanaan vaksin di Kota Kupang belum mencapai 60 persen.
Wali kota Jefri dalam rapat penanganan covid-19 yang dihadiri Sekretaris Daerah Fahrensy P. Funay, pimpinan OPD serta para lurah se kota Kupang kemarin di Balai Kota menegaskan percepatan vaksinasi.
Dinas Kesehatan diminta untuk segera menyiapkan dosis vaksin Covid-19 dalam jumlah banyak dan pembagian obat-obatan bagi para pasien terkontaminasi Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah.
Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man menginstruksikan semua kepala puskesmas untuk berupaya melakukan vaksin 50-100 orang per hari. Jika memungkinkan setiap kelurahan tersedia tempat untuk vaksin.
Hermanus memperkirakan presentase vaksinasi di kota Kupang sudah naik mencapai angka 60 -70 persen pada Juli ini. Sehingga bulan Agustus – September tersisa 30 persen.
Para Lurah diwajibkan melibatkan seluruh aparat LPM dan RT RW untuk mengajak warga yang belum divaksin untuk segera melakukan vaksin.
Nantinya, kata Jefri, masyarakat Kota Kupang wajib menunjukan kartu vaksin apabila melakukan pengurusan administrasi di kantor Kelurahan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang maupun dinas lainnya.
“Untuk pelayanan rapid test antigen atau tes Covid-19 lainnya akan dipusatkan di beberapa tempat yang profesional dan terpercaya agar tidak ada kecurangan maupun penipuan seperti yang sudah pernah terjadi,” ujar Jefri.
Pemerintah akan menjatuhkan sanksi bagi yang kedapatan melanggar ketentuan protokol kesehatan khususnya di ruang-ruang publik.
Dinas Sosial juga diminta segera menyiapkan bantuan sembako bagi warga kurang mampu yang terpapar Covid-19 dan harus karantina mandiri di rumah.
Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan, terjadi penambahan kasus Covid-19 pada Juni atau minggu ke-20 tahun ini dikarenakan masyarakat menganggap vaksinasi sebagai obat Covid-19, kendornya protokol kesehatan dalam beraktivitas, dan dibukanya pintu-pintu transportasi luar negeri sehingga varian terbaru delta berpeluang masuk wilayah Kota Kupang.
Penambahan dalam satu hari sebanyak 121 orang dan yang dirawat sebanyak 119 orang. Kasus kematian dari 133 orang dan dalam tempo dua pekan naik menjadi 148 orang atau 13 orang dalam dua minggu.
Berdasarkan data Bed Occupancy Rate (BOR) atau Keterisian Tempat Tidur di RSUD Prof. W. Z.Johannes Kupang, RSUD S. K. Lerik, dan RS Bhayangkara Tk. III Kupang sudah penuh. Hanya RSUD S.K. Lerik yang masih menyediakan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Sedangkan 2 rumah sakit lainnya sudah hampir penuh atau BOR Tinggi.
Jefri memperingatkan setiap OPD agar tidak menyelenggarakan acara kedinasan atau mengumpulkan publik dan ASN yang melebihi batas protokol kesehatan. Setiap pimpinan OPD diwajibkan membuat aturan dan sanksi pelaksanaan bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor. ASN diminta menjadi contoh dalam pelaksanaan protokol Kesehatan 5M.
Hermanus juga meminta parah Lurah memastikan warganya yang sedang isolasi mandiri untuk mendapatkan lima macam obat yaitu Vitamin C, Vitamin D, Zinc, Anti Virus Oseltamivir, dan antibiotik Azithromycin.
“Manfaat vaksin ada tiga, yaitu pertama vaksin sebagai perlindungan bagi diri sendiri, kedua bagi yang sudah divaksin dua kali apabila terpapar gejalanya akan lebih ringan dan yang ketiga vaksin untuk melindungi orang lain,” katanya. (Fa/Rita Hasugian)