Masa Bodoh Saat Covid-19 di Kota Kupang Meningkat - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

Masa Bodoh Saat Covid-19 di Kota Kupang Meningkat

Editor: Joe Tkikhau
6 Maret 2022
in Lingkungan
0
Warga yang berkunjung di lokasi wisata kuliner di depan hotel Aston Kupang masa bodoh dengan prokes disaat kasus Covid-19 meningkat (Joe-KatongNTT)

Warga yang berkunjung di lokasi wisata kuliner di depan hotel Aston Kupang masa bodoh dengan prokes disaat kasus Covid-19 meningkat (Joe-KatongNTT)

Kupang – Kasus Covid-19 di Kota Kupang meningkat drastis sebulan terakhir. Pada 4 Februari 2022, jumlah pasien yang dirawat di Kota Kupang sebanyak 22 orang. Data Satgas Covid-19 Kota Kupang, Jumat (4/3/2022) kasus aktif sebanyak 3.268 kasus.

Disaat terjadi peningkatan kasus yang tak terbendung, warga Kota Kupang masa bodoh dengan penerapan protokol kesehatan. Banyak warga tidak memakai masker, berkumpul bersama tanpa peduli jaga jarak.

RekomendasiUntukmu

Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Sampah Plastik kiriman dari sungai di Liliba yang berujung di Ekowisata Mangrove Oesapa, Kupang, NTT. (Ruth-KatongNTT)

10 Brand Penyumbang Sampah Plastik di Perairan Kupang

12 Januari 2023

Taman-taman Kota dipadati warga. Lokasi kuliner baru yang dibangun di depan hotel Aston merupakan salah satu lokasi yang dipadati warga.

Pantauan KatongNTT pada Sabtu (5/3/2022) malam, puluhan fotografer berseliweran menawarkan jasanya. Banyak warga yang datang untuk berfoto di lokasi itu. Orang tua banyak membawa anak-anak mereka.

Lokasi itu memang manjadi daya tarik baru yang membawa berkah bagi para fotografer, penjual kopi dan penjual mainan anak-anak.

Satu dua orang tampak mengenakan masker, namun lebih banyak pengunjung yang tidak memakai masker. Jarak sudah tidak dihiraukan lagi. Mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil.

“Disini seperti tidak perhatikan prokes ya. Pakai masker saja banyak yang tidak pakai,” kata seorang pengunjung bernama Afry.

“Jaga jarak tidak diterapkan di sini. Seperti tidak ada Covid-19,” tambah Intan yang berada di samping Afry.

Afry mengatakan, Pemerintah harusnya memberikan batasan jumlah pengunjung dan sampai jam berapa warga boleh berkunjung. Pengawasan penerapan prokes pun harus ditingkatkan.

Sekitar pukul 21.30 WITA, tim patroli gabungan dari Polres Kupang Kota dan Kodim 1604/ Kupang mendatangi lokasi tersebut.

Pengunjung kalang kabut dan mulai berhamburan. Dari semula yang tidak memakai masker lalu buru-buru mengenakan masker.

KBO Satsamata Polres Kupang Kota, Wempianus Wener Taek mengatakan, operasi prokes itu baru dimulai hari itu. Mereka menyasar tempat-tempat keramaian yang berpotensi terjadi pelanggaran prokes.

Wempi mengatakan, pihaknya melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat, mengingatkan untuk memakai masker dan menghindari kerumunan.

“Kegiatan (masyarakat) dibatasi sampai jam sepuluh malam. Artinya sampai batasan waktu tersebut kita pulang sudah mengingat kasus Covid-19 sedang meningkat,” ujar Wempi.

Operasi prokes tersebut akan rutin dilaksanakan setiap hari untuk menekan penyebaran kasus di Kota Kupang.

Walikota Kupang mengeluarkan edaran Nomor:016/HK.443.1/III/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III, pada 1 Maret 2022.

Dalam edaran tersebut disebutkan, kegiatan di area publik seperti fasilitas umum, taman dan tempat wisata umum diizinkan dibuka dengan kapasitas 50 persen. Penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi peduli lindungi manjadi syarat.(K-04)

Previous Post

Investasi Kabel Laut Australia-Singapura, Bisakah NTT Mengambil Peluang?

Next Post

Jerman Butuh Keripik, Diaspora di Australia Rindu Singkong

Joe Tkikhau

Joe Tkikhau

Next Post
Flemington Market adalah pasar grosir pertanian di Sydney yang biasanya menjual singkong dan berbagai olahannya pada akhir pekan.

Jerman Butuh Keripik, Diaspora di Australia Rindu Singkong

Ilustrasi berita top sepekan terakhir (KatongNTT.com)

Lima Berita Top Sepekan Terakhir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In