Kupang – Keceriaan adalah bagian dari keseharian anak-anak. Tidak ada yang sanggup merebut kebahagiaan itu.
Bermain dan tertawa bersama merupakan ekspresi anak-anak. Masa kecil selalu berwarna. Kebahagiaan anak Nusa Tenggara Timur (NTT) terekam pada lensa mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi (Jikom), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Melalui CommunicArte 2022, foto-foto keceriaan anak NTT tersebut dipamerkan di pelataran Perpustakaan Undana Kupang. Kegiatan tersebut digelar Unit Kerja Mahasiswa (UKM) Seni Jikom, Jumat (15/7/2022).
Pelataran Perpustakaan dikelilingi lukisan, foto dan dekorasi yang sederhana nan estetis. Berbagai bentuk ekspresi yang diabadikan menghiasi lopo di pelataran Perpustakaan. Ratusan mahasiswa hadir menyaksikan pameran foto, lukisan dan pertunjukkan seni.
Lembaran-lembaran kertas itu, menampilkan keseharian anak-anak NTT. Mereka bahagia tanpa dipengaruhi oleh gadget.
Ada aktivitas belajar, bermain, mandi hingga membantu orang tua. Pada selembar foto, tampak seorang anak laki-laki memperbaiki jala orang tuanya.
Foto lain menampilkan seorang anak membantu orang tuanya memanen jagung. Pada lembaran lain, lensa kamera mahasiswa menangkap seorang anak membidik dengan katapelnya.
Juan Ardiles Nafie, Dosen pembimbing UKM Fotografi mengatakan, 40-an foto yang dipamerkan merupakan hasil karya mahasiswa dan dosen. Foto-foto itu beberapa diabadikan sebelum pandemi Covid-19.
Maria Yulita Nara, dosen Ilmu Komunikasi menjelaskan, anak menjadi fokus dalam CommunicArte 2022. “Negeri Yang Ceria” menjadi tema utama untuk menggambarkan keceriaan anak NTT.
“Kebahagiaan anak merupakan kebahagiaan yang tidak dibuat-buat. Keceriaan mereka tidak bisa dihalangi,” jelas Maria.
Tema tersebut sekaligus menyongsong hari anak yang akan diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahun.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Petrus Ana Andung mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, Jikom memiliki beberapa UKM, seperti UKM seni, Fotografi, Penulisan dan Kewirausahaan.
“Sepakat bahwa kita mahasiswa komunikasi bukan hanya berbicara tentang hal-hal konseptual, teoritis di dalam kelas, tetapi kita sering melupakan tentang komunikasi seni atau performing art,” ujar Petrus.
Ruang kolaborasi itu dinilai Petrus sebagai wadah bagi mahasiswa mengekspresikan bakat. Sebagai tempat menuangkan kreativitas mahasiswa.
Di pelataran itu, masing-masing UKM menampilkan karyanya. UKM Penulisan menampilkan karya mereka pada sebuah masing. Adapun UKM Kewirausahaan membuka lapak jualan yang menawarkan berbagai jenis minuman dan jajanan.
Pameran foto dan lukisan berlangsung sejak pukul 13.00 WITA dilanjutkan dengan pertunjukkan seni pada pukul 14.00 WITA. Kegiatan berlangsung hingga malam hari. Semakin sore, mahasiswa terus berdatangan memenuhi pelataran Perpustakaan. Mereka menyaksikan pertunjukkan seni dan pameran foto keceriaan anak-anak NTT serta lukisan dari dosen Ilmu Komunikasi.
Baca juga: Raup Cuan Saat Wisuda Offline Pasca Pandemi di Kupang