• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, November 27, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

Orangtua ABK Hilang di Perairan Mauritius Minta Bantuan Paus Fransiskus

Tim Redaksi by Tim Redaksi
3 tahun ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 2 mins read
A A
0
0
SHARES
332
VIEWS

Kupang– Orangtua 2 Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Belu, Provinsi NTT yang hilang 17 bulan lalu di perairan Mauritius, Afrika  menyurati Paus Fransiskus.

Surat sebagai upaya meminta bantuan kepada Paus Fransiskus setelah upaya orangtua 2 ABK itu di dalam negeri tidak mendapatkan tanggapan serius.

BacaJuga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

8 Agustus 2025
Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

6 September 2025

Di dalam surat itu, Paus diminta untuk membantu keluarga korban agar dapat dipertemukan dengan nakhoda dan ABK Kapal Ikan Weifa asal Vietnam .

Nahkoda dan ABK asal Vietnam ini dikabarkan masih ditahan Kepolisian Mauritius.

“Sampai saat ini belum ada kepastian berita keberadaan 7 ABKWNI ,” tulis Gabriel Ulu Tunabenani dalam suratnya bertanggal 12 Mei 2022.

Gabriel,  ayah dari ABK Petrus Crisologus Tunabenani yang hilang bersama 6 ABK warga Indonesia lainnya pada 27 Februari 2021.

Mereka hilang setelah sejumlah ABK asal Vietnam dan nahkoda kapal mengeroyok mereka tanpa jelas motifnya.

Polisi Mauritius belum secara resmi menjelaskan alasan pengeroyokan hingga hilangnya 7 ABK warga Indonesia itu.

Sebelum menyurati Paus, Gabriel sudah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Luar Negeri Retno  Marsudi dan Duta Besar RI di Vietnam.  Namun tak satupun merespons surat Gabriel.

Brigita Telik, ibu dari ABK Klaudius Ukat yang hilang bersama 6 ABK lainnya menghubungi KatongNTT.com pada Sabtu, 28 Mei 2022 untuk mempertanyakan nasib anaknya.

“Belum ada kabar tentang keberadaan anak saya?” tanya Brigita menahan emosinya.  

Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia Gabriel Goa menjelaskan, Paus Fransiskus diharapkan dapat mengirim Nota Diplomatik melalui Nunctio Apostolik di Mauritius. 

Di dalam Nota Diplomatik itu Paus dapat mengingatkan Presiden Mauritius untuk memberikan keterangan resmi tentang 7 ABK  warga Indonesia.

“Apakah mereka tewas dibunuh dan dibuang ke perairan Mauritius atau masih hdiup,” kata Gabriel kepada KatongNTT.com, Senin, 30 Mei 2020.

Menurut Gabriel, dua orangtua ABK yang hilang merupakan umat Keuskupan Atambua. Keuskupan merupakan bagian dari Gereja Katolik Universal yang dipimpin Paus Fransiskus.

Paus sudah mengeluarkan Ensiklik tentang Migran dan Anti Human Trafficking. Paus diharapkan menindaklanjuti enskilik itu dengan melindungi 7 ABK, dua diantaranya umat Katolik Keuskupan Atambua, NTT. (Rita Hasugian)

Tags: #ABKIndonesia#Paus Fransiskus#PerairanMauritius
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

by Rita Hasugian
8 Agustus 2025
0

Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan bahwa persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dan Tindak...

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Rita Hasugian
6 September 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati