Kupang-Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) tidak memeriksa perempuan yang terlibat dalam perdagangan orang asal Adonara Timur, Katarina Kewa Tupen. Juga tidak ada penahanan.
Menurut Katarina kepada KatongNTT.com, 31 Maret 2022, perempuan yang menawarkan pekerjaan kepadanya melalui Facebook mengaku bernama Evelin, tinggal di Manulai 2, Kota Kupang.
“Saya sudah cari tahu ke rekan-rekan kerja, termasuk ke Polres Kota Kupang, tidak ada nama itu, atau kasus seperti yang diberitakan (di media Katongntt.com-red),” kata Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto kepada KatongNTT di ruang kerjanya, Kamis sore, 31 Maret 2022.
Krisna tampak menghubungi beberapa rekan kerjanya untuk menanyakan kasus human trafficking warga Adonara Timur dan nama “Evelin”.
“Tidak ada nama itu,” ujarnya memastikan.
Sebelumnya, Katarina yang dihubungi KatongNTT.com menjelaskan, Evelin sempat menghubungi dirinya dua hari setelah penggrebekan kantor PT Mitra Asia Sehati di kawasan Tembung, Kota Medan. Ahmad Yani yang disapa “Bos” oleh Evelin bekerja di perusahaan itu.
Lusi Tampubolon, pemerhati perempuan, yang membantu pembebasan Katarina dari sekapan Ahmad Yani untuk dikirim ke Singapura, menjelaskan Ahmad Yani telah ditahan di Polsek Percut Sei Tuan.
Menurut Katarina, Evelin menelepon dirinya pada Kamis pagi, memberitahu dia di kantor polisi.
“Dia mohon maaf kepada saya. Tapi saya katakan, anda tidak ada urusan dengan saya. Kamu berurusan dengan polisi,” kata Karina.
KatongNTT.com mengirimkan pesan ke nomor Whatsapp Evelin. Nomor tersebut yang diberikan Evelin saat berkenalan dengan Katarina di Facebook pada pertengahan Maret 2022.
KatongNTT.com : selamat sore kak Evelyn?
Jawaban : Iya selamat sore. Ini siapa?
Pertanyaan selanjutnya tidak dijawab. Panggilan telepon ditolak. Hingga pagi ini, nomor tersebut masih aktif.
Wakil Kepala Polsek Percut Sei Tuan, AKP Karya yang dihubungi KatongNTT.com pada Jumat pagi, 1 April 2022, menjawab singkat: “Nnt sy cek bu.”
Karya membaca penjelasan KatongNTT.com tentang kelanjutan pemeriksaan Ahmad Yani, pria yang menjanjikan pekerjaan perawat jompo di Medan kepada Katarina. Namun setiba di kota Medan dari perjalanannya dengan pesawat rute Larantuka-Kupang-Surabaya-Jakarta-Medan, pria ini malah mau mengirim Katarina ke Singapura.
Katarina sendiri masih berada di Medan untuk proses penyembuhan kaki kanannya yang dipukul Ahmad Yani menggunakan kayu saat disekap. Pemukulan ini terjadi setelah ketahuan Katarina menelepon polisi. (Rita Hasugian)