Revitalisasi 5 Bahasa Daerah di NTT Sasar Anak Muda - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Revitalisasi 5 Bahasa Daerah di NTT Sasar Anak Muda

Editor: KatongNTT
12 Maret 2022
in Peristiwa
0
Peta bahasa daerah di NTT. Tahun ini 5 bahasa daerah direvitalisasi (Joe-KatongNTT)
Peta bahasa daerah di NTT. Tahun ini 5 bahasa daerah direvitalisasi (Joe-KatongNTT)

Peta bahasa daerah di NTT. Tahun ini 5 bahasa daerah direvitalisasi (Joe-KatongNTT)

0
SHARES
202
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi kepulauan yang memiliki 72 bahasa daerah. Tahun ini, Kantor Bahasa NTT akan merevitalisasi 5 bahasa daerah sebagai upaya mempertahankan bahasa daerah tersebut.

Ferdinandus Pangkul, Pengkaji Bahasa dan Sastra pada Kantor Bahasa NTT mengatakan revitalisasi perlu dilakukan karena bahasa daerah ini sudah banyak mengalami pengunduran. Kelima bahasa daerah tersebut yakni bahasa Manggarai, bahasa Dawan, bahasa Rote, bahasa kambera dan bahasa Abui di Alor.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

Untuk bahasa Manggarai dan bahasa Dawan, penuturnya masih banyak namun belakangan mengalami kemunduran pada tingkat penggunaan di kalangan anak muda.

“Walaupun ia itu bahasa ibu mereka tetapi dalam penggunaan sehari-hari, baik itu di masyarakat, dalam percakapan di mana saja itu sudah jarang dilakukan oleh generasi muda kita,” kata Ferdinandus, di Kantor Bahasa NTT, Jumat (11/3/2022).

Ferdinandus mengatakan, setiap tahun kantor Bahasa dan Badan Bahasa terus berupaya merevitalisasi bahasa-bahasa daerah di NTT. Sebelumnya, revitalisasi difokuskan pada beberapa bahasa daerah di Kabupaten Alor.

Proses revitalisasi bahasa tahun ini akan melibatkan lebih banyak komunitas, pemangku kepentingan dengan sasaran yang lebih luas. Ferdinandus mengatakan, revitalisasi yang dilakukan sebelumnya di Alor, melibatkan kelompok kecil misalnya dalam satu sekolah dan kelompok masyarakat yang hidup di pedesaan.

“Kita sasar sekolah-sekolah, karena sebenarnya itu basis generasi muda juga dimana mereka harus belajar tentang budaya, tidak harus mereka belajar dari budaya luar tapi kita punya kebudayaan sendiri yang di dalamnya syarat akan nilai-nilai yang harus kita pertahankan, yang harus kita lestarikan,” ungkap Ferdinandus.

Bupati Alor, Amon Djobo mengatakan, Pemerintah Alor menyadari ancaman kemunduran penggunaan bahasa daerah di Alor. Pihaknya melakukan edukasi bagi masyarakat melalui sosialisasi dan pembentukan Dewan Bahasa tingkat Kabupaten Alor.

“Tim bahasa sudah mulai meneliti untuk meremajakan bahasa daerah ini,” kata Amon kepada katongNTT.

Bupati Alor, Amon Djobo memakai pakaian adat dari Alor (Joe-KatongNTT)

Ada dua bahasa di Alor yang menurut Amon, terancaman punah dan mengalami pengunduran, yakni bahasa Reta dan bahasa Abui. Amon mengatakan, revitalisasi harus menyasar semua masyarakat. Pasalnya, bahasa daerah selain sebagai kekayaan budaya, juga menjadi alat pemersatu suku. Pemerintah Alor juga siap mendukung melalui pendanaan kegiatan revitalisasi bahasa.

Ferdinandus menjelaskan, proses revitalisasi bahasa daerah di NTT tidak hanya berfokus pada penggunaan bahasa daerah dalam percakapan. Revitalisasi menjadai gerbang meningkatkan kecintaan masyarakat terutama generasi muda terhadap bahasa daerah melalui berbagai kegiatan.

Menurut Ferdinandus, masyarakat akan dialatih untuk membuat puisi dalam bahasa daerah, berpantun dalam bahasa daerah, menulisan cerita rakyat menggunakan bahasa daerah dan beberapa kegiatan lainnya.

“Memang kami melihat banyak generasi muda yang sudah asing dengan bahasa daerahnya sendiri. Sehingga dalam tahun ini, dengan konsep yang lebih besar kita melibatkan banyak komunitas, banyak pemangku kepentingan sehingga ini menjadi kesadaran bersama,” ujar Ferdinandus.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu sepakat bahwa ada kemunduran penggunaan bahasa daerah. Generasi muda, kata Paulina, tidak lagi tertarik untuk belajar tentang bahasa daerah.

Di Rote Ndao, kata Paulina, bahasa daerah dimasukan sebagai salah satu pelajaran bagi siswa-siswi melalui mata pelajaran Mulok. Paulina menegaskan, bahasa sebagai bagian dari kebudayaan perlu dirawat dan dilestarikan secara turun temurun melalui penggunaan bahasa daerah itu.

“Sekarang anak-anak perlu dipacu sehingga mereka tau menghargai (menggunakan,red) bahasa Ibu sebagai bagian dari warisan budaya,” kata Paulina. (K-04)

SendShareTweetShare
Previous Post

Penyelesaian Kasus Kekerasan Pada Perempuan Jalan di Tempat

Next Post

Dinas Penanaman Modal NTT Gandeng Polisi Hadapi Investor Tak Kirim LKPM

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Rekomendasi Untukmu

Pekerja Migran

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Rista yang hadir dalam pesta pernikahan kakaknya pada Juni tahun 2022, meminta bantuan Elisabet Ninef menyebarkan informasi ada lowongan kerja...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Lingkungan

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

"Demi bertahan hidup warga desa Wolowea mau tidak mau terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak itu,” kata Ludgardis Azi Deze,...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

26 Januari 2023
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Menteri Muhadjir menargetkan pada 2023 semua puskesmas dan posyandu di Provinsi NTT sudah menerima alat USG dan antropometri.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik

26 Januari 2023
Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Selain karena BBM, bertambahnya penduduk miskin di NTT juga disebabkan inflasi sebesar 3,88 persen periode Maret sampai September 2022.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Polres Lembata telah menetapkan satu tersangka kasus pengeroyokan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Polisi bernama Stefanus Lia Bayo...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Peristiwa

Perayaan Imlek di Gedung Tua Warisan Marga Lay di Kota Kupang

22 Januari 2023
Nuansa Imlek yang nampak di gedung tua Rumah Abu milik keluarga Lay di Kupang (Ruth-KatongNTT)

Suasana perayaan Imlek pada Sabtu kemarin terasa di dalam ruangan Rumah Abu Siang (keluarga) Lay, di Kupang, NTT

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Next Post
Perkembangan realisasi investasi NTT dari 2018 sampai 2021. (Dinas Penanaman Modal NTT)

Dinas Penanaman Modal NTT Gandeng Polisi Hadapi Investor Tak Kirim LKPM

Ilustrasi tempe (Ist)

Atasi Stunting, Kabupaten Manggarai Timur Jajaki Tempe dari Bahan Lokal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist