6 June 2023
Taman Wisata Payung di TTS Dihempas Pandemi
Industri Pariwisata

Taman Wisata Payung di TTS Dihempas Pandemi

Sep 4, 2021

Desa Nule- Keputusan Yudi Arifus Selan untuk mengubah lahan sawah menjadi taman wisata payung dan bunga dilakukan dalam waktu singkat. Warga Desa Nule Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS berharap penghasilan dari taman wisata ini lebih baik daripada panen padi.

Perkiraan Yudi tak meleset. Selama ini lahan sawah padi miiknya hanya mampu panen sekali setahun. Kini, lahannya menghasilkan uang setiap hari dari pengunjung tempat wisata payung dan bunga warna warni.

Hanya saja sejak pandemi Covid-19, penghasilan Yudi, anggota DPRD Kabupaten TTS ini menurun dari taman wisata payung dan bunga.

Sebelum pandemi Covid-19, pendapatan dari taman wisata ini per hari mencapai Rp 1 juta.

“Tetapi di masa pandemi ini penghasilan menurun drastis setiap hari hanya mencapai Rp 200.000,” kata Yudi kepada KatongNTT di Soe, Senin 30 Agustus 2021.

Ide membuat taman wisata termotivasi ketika dirinya mengikuti pameran wisata oleh Dinas Pariwisata TTS di lapangan Puspenmas Soe. Saat itu, stan Dinas tersebut dibalut berbagai jenis bunga dan menarik perhatian pengunjung.

“Di taman wisata bunga ada berbagai bunga yang mekar dan indah dipandang di sore hari. Suasananya sejuk, disana ada lampu hias dan juga air di sekitarnya,” ujar Yudi.

Yudi menuturkan, dia terinspirasi menyulap lahan sawah menjadi taman wisata ketika menghadiri pameran yang diadakan Dinas Pariwisata TT di Lapangan Puspenmas Soe pada Agustus 2020.

Warga menikmati suasana di Taman Wisata Payung dan Bunga di Kabupaten TTS, 30 Agustus 2021. (Gi-KatongNTT.com)

Sebulan kemudian. dia mengubah lahannya menjadi taman wisata.

“Taman bunga mulai dari September tahun 2019, Februari 2020 berbagai warna warni payung menghiasi taman wisata bunga, menjadi wisata payung,” ujar Yudi.

Ditengah pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Yudi sempat menutup taman wisata payung dan bunga agar tidak terjadi penularan.

Meski penghasilan dari taman wisata payung dan bunga menurun drastis dari sebelum pandemi Covid-19, namun Yudi tidak patah semangat. (Gi)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *