• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Desember 24, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Perempuan dan Anak

Uni Eropa – Indonesia: Perlindungan Digital terhadap Perempuan dan Anak Butuh Solidaritas Lintas Negara

Perlindungan digital terhadap perempuan dan anak adalah isu global yang semakin menonjol saat terjadi bencana atau kondisi darurat kemanusiaan.

Rita Hasugian by Rita Hasugian
2 minggu ago
in Perempuan dan Anak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Anak-anak Besipae menangis di bawah reruntuhan rumah. Warga Besipae kehujanan setelah rumah mereka digusur Pemprov NTT (ist)

Anak-anak Besipae menangis di bawah reruntuhan rumah. Warga Besipae kehujanan setelah rumah mereka digusur Pemprov NTT (ist)

0
SHARES
18
VIEWS

Kupang – Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menyelenggarakan Cycling Tour sebagai bagian dari kampanye “16 Days of Global Activism Against Gender-Based Digital Violence”, Sabtu (6/12).  Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi mengatakan event ini memberi makna bahwa kayuhan pedal, mewakili komitmen untuk bertindak untuk menumbuhkan rasa hormat, memastikan ekosistem digital yang aman, dan mendengarkan aspirasi perempuan secara online maupun offline.

Baca juga: #SamaSamaAman: Memotret Upaya Sekolah di Kupang Atasi Kekerasan Dipicu Media Sosial

BacaJuga

Indonesia Punya PP Tunas untuk Lindungi Anak di Internet, Apa itu?

Indonesia Punya PP Tunas untuk Lindungi Anak di Internet, Apa itu?

18 Desember 2025
Talkshow “Bangun Ruang Digital Ramah Anak #TungguAnakSiap” yang diselenggarakan Magdalene dan Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, 9 Desember 2025. (Dok. Magdalene)

#TungguAnakSiap: PP Tunas Adalah Awal, Butuh Kolaborasi

17 Desember 2025

“Kami bangga dengan terjalinnya kerja sama erat antara Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa dalam mempromosikan kesetaraan gender dan mengatasi tantangan bersama,” ujar Chaibi.

Chaibi menjelaskan, perlindungan digital terhadap perempuan dan anak adalah isu global yang semakin menonjol saat terjadi bencana atau kondisi darurat kemanusiaan. Maka dari itu dibutuhkan solidaritas lintas negara dalam menghadapi isu ini.

Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berpendapat upaya melindungi perempuan dan anak di ruang digital harus dilakukan lintas negara.

“Perlindungan perempuan dan anak harus hadir dalam situasi damai maupun saat bencana, baik di ruang fisik maupun ruang digital,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum.

Menurut Woro, pemerintah sedang mendorong memperkuat pencegahan, penanganan, pendampingan, dan pemulihan korban secara terpadu. Gerakan ini melibatkan berbagai stakeholders, seperti pemerintah daerah, swasta, lembaga pendidikan, dan mitra internasional seperti Uni Eropa.

Woro juga menjelaskan,  bersepeda dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga lingkungan. Kesadaran ini sangat penting di tengah terjadinya bencana Sumatera. Makanya, bersepeda dalam acara ini, kata Woro, bisa dilihat sebagai simbol merawat bumi.

Baca juga: Sejarah Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

“Kita sedang mengalami krisis iklim juga. Kita harus raising awareness, ‘eh hati-hati kita saat ini sedang dalam kondisi bencana,’ nah kita harus berikan perhatian terhadap ini. Dengan adanya kondisi iklim yang tidak menentu, maka kita bersepeda untuk menjaga bumi kita supaya lebih lestari dan berkelanjutan,” tuturnya.

Chaibi pun berharap, acara ini bisa menginspirasi masyarakat untuk melawan kekerasan digital terhadap perempuan dan anak. Dia juga mengungkap, Uni Eropa bekerjasama dengan Indonesia untuk mendapatkan solusi kreatif terkait masalah kekerasan digital. Ancaman yang masif terhadap perempuan dan anak, menurutnya, harus diselesaikan dengan kreatif.

Oleh sebab itu, Uni Eropa ingin belajar dari Indonesia untuk menangani masalah ini. “Kita di Eropa berpikir, kita bisa belajar dari Indonesia, karena Indonesia sangat kreatif. Kami sangat percaya diri Indonesia bisa memberikan solusi kreatif kepada dunia untuk masalah ini,” kata Chaibi.

Baca juga: Perawatan dan Pelayanan Kesehatan Berbasis Digital, Sudah Siapkah Kita?

Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Dalam Jaringan. Woro menjelaskan,  Perpres ini dibuat karena pemerintah menyadari dampak buruk yang ditimbulkan teknologi, salah satunya kekerasan digital kepada perempuan dan anak.

Dengan adanya Peta Jalan, kementerian dan lembaga bisa berkolaborasi secara efektif untuk menangani kekerasan di ruang digital. “Jangan sampai kita kemudian seperti pemadam kebakaran yang kalau sudah terjadi baru ikut ribut,” kata Woro. *****

 

Tags: #16HAKTP#KBGO#NTT#perlindungananak#UniEropa
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Indonesia Punya PP Tunas untuk Lindungi Anak di Internet, Apa itu?

Indonesia Punya PP Tunas untuk Lindungi Anak di Internet, Apa itu?

by Rita Hasugian
18 Desember 2025
0

Apakah anak-anak perlu dibatasi menggunakan media sosial? Pertanyaan ini pernah diajukan perusahaan riset independen IPSOS pada 2025 kepada 23.700 orang...

Talkshow “Bangun Ruang Digital Ramah Anak #TungguAnakSiap” yang diselenggarakan Magdalene dan Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, 9 Desember 2025. (Dok. Magdalene)

#TungguAnakSiap: PP Tunas Adalah Awal, Butuh Kolaborasi

by Rita Hasugian
17 Desember 2025
0

Risiko digital pada anak terus meningkat, mulai dari paparan konten seksual, komentar kebencian, manipulasi foto dengan Akal Imitasi (AI), hingga...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati