• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Sorotan

Lembata Resmi Tes HIV/AIDS Seluruh ASN

Tim Redaksi by Tim Redaksi
1 tahun ago
in Sorotan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Lembata Resmi Tes HIV/AIDS Seluruh ASN
0
SHARES
151
VIEWS

Kupang – Pemerintah Kabupaten Lembata resmi mewajibkan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap seluruh pegawai atau ASN mulai 14 Mei 2024.

Nefri Eken, pemerhati kesehatan dan inisiator tes HIV/AIDS ini mengatakan pemeriksaan tersebut bermula di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lembata.

BacaJuga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

23 Mei 2025

Awalnya ia membahas ini dengan Dinkes Lembata kemudian mendapat respon dari Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan, di 30 November 2023. Matheos pun mewajibkan pemeriksaan ini melalui surat yang diteken oleh Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali.

Baca juga : Warga Kota Kupang Lipat Sejuta Surat Suara Diupah Rp 250 per Lembar

“Saya minta nakes yang pertama kali menjadi contoh karena bicara mengenai kesehatan maka Dinkes Lembata bisa jadi contoh bagi OPD lain dan masyarakat,” tutur Nefri melalui sambungan telepon, Senin 13 Mei 2024.

Pemeriksaan ini meliputi deteksi penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), sifilis dan HIV/AIDS yang sumber anggarannya dari Bidang P2P Dinkes Lembata.

Pemeriksaan ke masyarakat memang seringkali dilakukan, kata Nefri, namun masih minim terhadap ASN. Misalnya saat peringatan Hari AIDS Sedunia banyak pegawai yang enggan untuk memeriksakan diri.

“Sudah ada perintah dinas untuk hadir pun kadang tidak ada. Mobile VCT untuk kalangan ASN, di hajatan besar, tapi yang tes hanya yang kami saja kan sama saja,” tukasnya.

Baca juga : NTT Bakal Tambah Dokter Spesialis Pasca Sahnya UU Kesehatan

Untuk itu kegiatan ini dilakukan langsung ke tiap-tiap OPD agar mencapai target 2030 Zero AIDS serta jadi perangsang atau teladan bagi masyarakat Lembata agar mau memeriksakan diri.

“Semua diwajibkan. Bulan Mei ini kita periksa 10 OPD, Juni 10 OPD dan Juli dituntaskan untuk OPD sisanya. Setelahnya akan berlanjut ke kecamatan, kelurahan, desa dan RT/RW, kemudian masyarakat umum,” tambahnya.

Ia dan Dinkes Lembata juga akan bertemu dengan tokoh-tokoh agama pada Mei ini. Mereka akan membahas pemeriksaan HIV/AIDS terhadap pasangan pra nikah.

Nefri Eken, pemerhati kesehatan dan inisiator tes HIV-AIDS. (Dok. Istimewa)

“Supaya bisa diobati bila sifilis supaya anaknya juga tidak sakit. Bila HIV maka bisa terapi ARV,” tukas Nefri.

Baca juga : Vaksinasi Pelayan Publik NTT Lebihi Target , Warga Rentan Baru 6 Persen

Selain pemeriksaan, ada pula materi terkait HIV/AIDS, potretnya di lapangan maupun dampaknya.

Tes ini sebagai deteksi dini dengan harapan masyarakat tidak takut untuk periksakan diri ke depannya dan dapat mengurangi stigma maupun diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Ia ingin Pemkab Lembata, Dinkes Lembata, dan KPAD terus bersinergi untuk menuntaskan kasus ini sehingga tidak ada lagi penambahan HIV/AIDS di Lembata.

“Harapannya juga gerakan ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten lainnya bahkan sampai tingkat provinsi. Kita harus jemput bola karena kalau tidak seperti itu maka kita tidak bisa zero di tahun 2030,” ungkap dia lagi. ***

Tags: #ASNLembataWajibTestHIVAIDS#ASNtesHIV#HIVAIDS#HIVLembata
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

by Difan Fandi
18 Agustus 2025
0

Desa Natarmage - Pagi itu, saya berangkat dari Desa Pruda menuju Natarmage, Kecamatan Waiblama, untuk mengikuti perayaan HUT RI ke-80...

Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

by PriyaHusada
23 Mei 2025
0

Ketika video viral tentang wisatawan merasa dipalak di Ratenggaro bikin geger, NTT dihadapkan lagi pada pertanyaan lama: Apakah kita sudah...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati