Vaksinasi Pelayan Publik NTT Lebihi Target , Warga Rentan Baru 6 Persen - Katong NTT    
No Result
View All Result
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
Katong NTT
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
Home Peristiwa Lingkungan

Vaksinasi Pelayan Publik NTT Lebihi Target , Warga Rentan Baru 6 Persen

KatongNTT Editor: KatongNTT
31 Mei 2022
A A
Petugas-vaksinator-menyuntikan-vaksin-bagi-satu-Jemaat-Gereja-Emaus-Liliba-Kota-Kupang-Kamis-2-September-2021. (.Joe-KatongNTT.com)

Petugas-vaksinator-menyuntikan-vaksin-bagi-satu-Jemaat-Gereja-Emaus-Liliba-Kota-Kupang-Kamis-2-September-2021. (.Joe-KatongNTT.com)

1
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Tingkat vaksinasi di Provinsi NTT masih berada di bawah 30 persen. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, vaksinasi dosis pertama di NTT hingga Kamis, 2 September 2021 baru 20,44 persen.

BacaJuga:

Ilustrasi Komodo (Ist)

Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

5 Juli 2022
Ketua PKK NTT Julie Sutrisno Laiskodat memimpin rapat virtual membahas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ke 110 desa dan kelurahan dimulai Juni 2022. (Ruth-Katongntt.com)

Distribusi PMT Atasi Stunting di 110 Desa di NTT Dimulai Juni Ini

26 Mei 2022

Jumlah warga NTT penerima vaksin baru 782.960 orang dari target 3.831.439 orang

Adapun jumlah penerima vaksin kedua jauh lebih sedikit yakni 12,26 persen atau 469.576 orang.

Petugas publik mendapatkan vaksinasi melampaui target. Total sudah 535.265 petugas publik di NTT menerima vaksin pertama dari target 402.222 orang.

Presentasi pelayan publik yang menerima vaksin sebesar 133,08 persen. Sedangkan untuk dosis kedua sudah 74,79 persen atau 30.811 orang.

Untuk tenaga kesehatan (Nakes), dari target 32.221 orang yang harus divaksin, sudah 37.827 orang menerima vaksin dosis pertama dengan presentasi 117,4 persen.

Vaksin tahap kedua untuk nakes pun sudah mencapai 109,29 persen atau sebanyak 35.213 nakes.

Target vaksinasi untuk masyarakat umum dan rentan serta anak dan remaja paling rendah. Untuk kategori masyarakat umum dan rentan, dari target 2.408.586 orang, baru 146.544 orang yang diberi vaksin dosis pertama atau 6,12 persen.

Vaksinasi tahap kedua baru 3,86 persen atau 92.153 orang.

Selanjutnya, target untuk anak dan remaja sebanyak 582.844 orang, namun baru 2,74 persen atau 15.983 orang yang menerima vaksin dosis pertama.

Vaksinasi dosis kedua baru mencapai 1,69 persen. Artinya baru 9.836 orang yang menerima vaksin.

Presiden Jokowi pun mengingatkan agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam percepatan vaksinasi.

Pernyataan Presiden ini menjadi atensi anggota DPR asal NTT yang juga Ketua PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat.

Melalui kerja sama dengan banyak kalangan seperti gereja, masjid, sekolah, Dinas Pendidikan, dan Ikatan Bidan Indonesia, Julie mendorong percepatan vaksinasi di NTT. Sehingga herd immunity, kekebalan masyarakat bisa cepat terbentuk.

“Kita tahu bersama bahwa di NTT ini belum maksimal, sehingga Pak Gubernur mempunyai tugas utuk menyebarkan vaksin tersebut,” kata Julie saat meluncurkan gerakan “Ayo Vaksin” di Gereja Emau Liliba, Kota Kupang, Kamis, 2 September 2021.

“Juga mememohon kepada semua sector, semua lini, untuk membantu, gotong royong, kita keroyokan supaya vaksin lebih dipercepat lagi untuk mendapat herd immunity,” ujar Julie.

Menurut Julie, perlu ada pemerataan dalam pemberian vaksin untuk semua kategori, tidak hanya bagi tenaga kesehatan, petugas publik dan masyarakat umum.

Vaksinasi bagi Ibu hamil, penyandang disabilitas dan anak juga perlu didorong.

Vaksinasi bagi anak terus digalakan bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

Program yang diberi nama Vaksin Goes to School itu dilaunching pada minggu lalu. Hingga minggu ini, tercatat sudah tiga sekolah yang dikunjungi untuk melaksanakan vaksinasi.

“Saya kepingin supaya di keluarga itu harus semua tervaksinasi. Jadi bukan hanya orang tua, bukan hanya lansia tapi semua sudah harus tervaksinasi,” tutur Julie.

Guna mencapai tergat tersebut, Julie meminta pihak gereja agar mendorong para orang tua mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah masing-masing.Sehingga anak dan remaja pun bisa dilayani vaksin.

Julie juga berinisiatif mendekatkan pelayanan vaksin melalui kerja sama yang sudah dibangun sehingga masyarakat tidak lagi bingung mencari tempat untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi.

“ Kami menjemput bola,” ujarnya.

Tempat ibadah, kata Julie menjadi salah satu lokasi yang strategis. Gereja ataupun Masjid punya data terkait jemaat atau jamaah yang bisa dengan mudah didata dan menghindari terjadinya kerumunan.

Di jemaat Gereja Emaus Liliba, dari 300 orang yang akan dilayani vaksinasi, sebagian besar sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

“Ini hari saja di Jemaat Emaus, mayoritasnya adalah yang minta vaksin kedua. Mereka selama ini bingung (untuk mendapatkan vaksin kedua),” jelas Julie.

Ketua Majelis Jemaat Emaus Liliba, Pendeta Helda M. Sir-Seo, berterima kasih atas pelayanan vaksinasi bagi jemaaatnya.

Dengan vaksinasi tersebut, kebaktian di Gereja pada tanggal 5 September ini bisa dilaksanakan.

Pendeta Helda menjelaskan, untuk pelaksanaan vaksinasi kali ini dilakukan selama dua hari dengan kuota per hari sebanyak 150 orang. Jumlah tersebut kemudian dibagi lagi dalam empat sesi agar menghindari terjadinya kerumunan. (Joe)

ShareTweetSend
Previous Post

Guru Terbaik di Kupang Akan Mengajar di Lapas Anak

Next Post

Taman Wisata Payung di TTS Dihempas Pandemi

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

RelatedPosts

Ilustrasi Komodo (Ist)
Ekonomi dan Bisnis

Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

5 Juli 2022
Ketua PKK NTT Julie Sutrisno Laiskodat memimpin rapat virtual membahas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ke 110 desa dan kelurahan dimulai Juni 2022. (Ruth-Katongntt.com)
Dekranasda NTT

Distribusi PMT Atasi Stunting di 110 Desa di NTT Dimulai Juni Ini

26 Mei 2022
Ilustrasi - Kebakaran hutan yang terjadi di Pulau Komodo, Flores, NTT, beberapa waktu lalu, di luar di kawasan lahan wisata Taman Nasional Komodo (TNK). (ANTARA Foto)
Lingkungan

Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT

31 Mei 2022
Ilustrasi kabel Laut Timor (Ist)
Opini

Sampah, Stunting NTT, dan Diplomasi Laut (Bagian Kedua dari Tiga Tulisan)

23 Maret 2022
Next Post
-Suasana-taman-wisata-payung-dan-bunga-di-TTS, 30 Agustus 2021 (Gi-KatongNTT.com)

Taman Wisata Payung di TTS Dihempas Pandemi

Discussion about this post

Iklan KatongNTT

Kerupuk Gendhar Jawi Kerupuk2A oke lagi

Video

KatongNTT com

KatongNTT com
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Berawal dari tugas kuliah, Epi dan Siska kemudian memutuskan untuk fokus berjualan camilan Ublin. Keduanya merupakan mahasiswa pertanian Universitas Nusa Cendana yang pada tahun 2015 ditugaskan untuk membuat makanan dari pangan lokal dan memasarkannya.

Ublin ini adalah camilan tempo dulu. “Anak muda sekarang tidak tahu ini makanan apa. Yang tahu hanya orang-orang tua saja, jadi yang pesan itu kebanyakan orang tua. Jadi mereka seperti mengenang kembali masa lalu dengan Ublin ini," kata Epi.. Yuk, simak tayangan videonya. *****
Kisah Orang Muda NTT Bisnis Camilan Jadul Ublin
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjl3TDVlXzhULVFF
Aisha Djawas atau disapa Icha Djawas sejak kecil memimpikan bekerja sebagai konsultan teknik.  Dia fokus untuk mewujudkan impiannya dengan mengambil studi teknik sipil. Namun dengan kehadiran ketiga putrinya, Icha memutuskan bekerja dari rumah sambil mendampingi sepenuhnya masa tumbuh kembang mereka. Hobi lamanya meracik dan memasak sambal menjadi sumber mata pencarian baru. Icha kini menjadi pengusaha UMKM di NTT yang dikenal dengan sambal se'i sapi dan aneka sambal lainnya. Setiap bulan dia meraup penghasilan antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. *****
Tinggalkan Konsultan Teknik, Aisyah Djawas Fokus Berbisnis Aneka Sambal
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjhrb1ZFTzNNblJZ
Jublina Juliana Kule, 67 tahun memanfaatkan daun dan serat pohon lontar untuk membuat anyaman. Meski awalnya ragu tentang minat pembelinya dan pasar, Julia, sapaan akrabnya, boleh tersenyum karena anyamannya diminati banyak orang. Dekranasda NTT membuka jalan bagi Julia untuk mendapat pembeli dan pasar. Yuk... silakan menontonnya. *****
Julia Manfaatkan Daun & Serat Pohon Lontar Membuat Anyaman Unik
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLjBCZnB4VTk2YXNR
Pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis terpuruk. Begitupun Meli Kurniawan, penjualan produk abon sapi, abon ikan dan bumbu siap saji sempat anjlok. Namun Meli tak menyerah, dia beralih dengan memanfaatkan media sosial atau medsos. Alhasil produk UMKM buatan Meli banjir pesanan. Yuk tonton bagaimana Meli mengelola bisnis ini. *****
Manfaatkan Medsos, Abon Sapi & Ikan Buatan Meli Banjir Pesanan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLldON3hhUHQ3bkpF
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rumania & Republik Moldova, M. Amhar Azeth dan istrinya Martiyas Indriastuti berkunjung ke gedung Dekranasda NTT pada 6 Juni 2022. Dubes Amhar mengatakan, produk NTT berpeluang untuk diekspor ke Rumania.  
"Ada beberapa komunitas di Eropa yang menyukai produk-produk yang bersifat budaya. Nah itu yang jadi pasar kita,” kata Amhar. Silakan menontonnya...
Dubes RI Jajaki Peluang Ekspor Produk NTT di Rumania
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLnVHRjRsSFVKRF9F
Epa Lomi Ga, 43 tahun, pengusaha UMKM produk hasil laut kota Kupang terinsiprasi dengan kekayaan laut Provinsi NTT. Dia pun memproduksi se'i ikan sebagai oleh-oleh khas NTT. Jika selama ini kuliner terkenal NTT berupa se'i babi dan se'i sapi, maka Epa mencoba memperkenalkan se'i ikan yang bahan bakunya adalah ikan Marlin. Tak disangka produk se'i ikan buatan pria asal Amarasi ini mendapat sambutan dari masyarakat. Mencermati potensi pasar yang besar, Epa ingin mengembangkan sayap bisnisnya. Hanya saja dia terkendala modal dan akses pasar di luar NTT. Yuk, simak videonya untuk mendapatkan informasi lebih rinci dan lengkap. (Kerjasama KatongNTT.com-Dekranasda NTT)
Terinspirasi Kekayaan Laut NTT, Epa Gagas Se’i Ikan
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1jY0w1LWdzNUdB
Tak disangka di tangan Gladys Matthew,  resep kecap manis tanpa kedelai warisan mertuanya mulai mendapat tempat di hati masyarakat NTT bahkan hingga di luar NTT. Kecap yang bahan bakunya berupa nira pohon lontar dan rempah-rempah dikemas dalam dua wadah berbeda, botol dan standing pouch. Harganya terjangkau semua kalangan.  
Gladys menuturkan, kecap manis Letodae cap Malada berbahan organik sehingga ini menambah nilai jual dari produknya itu. Pemasaran kecap pertama kali di Surabaya. Dia kemudian memasarkannya ke beberapa toko penjual produk kecap di Kota Kupang. Di Dekranasda NTT, kecap tanpa kedelai ini  laris manis. Dan dalam waktu dekat, Gladys akan memasarkannya ke Labuan Bajo dan mengekspornya ke Timor Leste. *****
Kecap Tanpa Kedelai dari Nira Lontar Jadi Icon NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLm54NHpJcHZSbU9F
Boleh jadi banyak masyarakat Indonesia belum tahu bahwa NTT punya cokelat yang bahan bakunya yakni kakao yang terbaik di dunia. Cokelat Ghaura, begitu nama yang diberikan pemiliknya. Cokelat ini diproduksi pertama kali tahun 2019 dan dalam tempo tiga tahun sudah dipasarkan ke beberapa kota termasuk ke luar negeri seperti Australia, Amerika, Inggris, Prancis, dan Belanda. Yuk simak tayangan KatongNTT.com menyusuri sejarah lahirnya cokelat Ghaura yang dkilaim berkualitas premium.
Menyusuri Sejarah Cokelat Ghaura Hadir di NTT
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLlY3YjBleXlpVy04
Ketua Dekranasda NTT: SLB Fokus ke Talenta dan Kebutuhan Pasar
YouTube Video VVU3bHFnV29aN2RtNVFueUgyVVhCMkJnLi1uNXpBUlotLU0w
Load More... Subscribe

Podcast

Poling

Recent News

Abdul Aziz Ismail, consultan LSM Tanaganita Malaysia (kiri) bersama Kristo Kolimo (tengah) di rumah orang tua Adelina Sau (Joe-KatongNTT)

Tangis Haru Pecah di Rumah Orang Tua Adelina Sau

6 Juli 2022
Ilustrasi Komodo (Ist)

Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

5 Juli 2022

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
    • Cerita Puan
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Agribisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Editorial
    • Opini

© 2022 Katongntt.com - Merawat Suara Hati

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In