6 June 2023
BMKG Imbau Warga NTT Mulai Hemat Air Bersih
Sorotan

BMKG Imbau Warga NTT Mulai Hemat Air Bersih

Mei 25, 2023

Kupang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar di wilayah zona musim Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah memasuki musim kemarau agar mulai menghemat penggunaan air bersih untuk mengantisipasi kelangkaan persediaan air.

“Warga yang berada di 22 zona musim di NTT yang telah memasuki kemarau kami imbau mulai menghemat penggunaan air agar kebutuhan bisa terpenuhi sepanjang musim kemarau,” kata Kepala Stasiun Klimatologi NTT BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu, (24/5/2024).

Ia menjelaskan, kondisi di NTT saat ini pada umumnya mengalami hari hujan hingga hari tanpa hujan kategori panjang.

Dalam prediksi curah hujan 10 hari ke depan, kata dia, wilayah NTT pada umumnya diprediksi akan berpeluang terjadi penurunan curah hujan yang cukup signifikan.

Kondisi ini, kata dia, seiring dengan telah masuknya periode musim kemarau. Dengan curah hujan kurang dari 20 mili meter/dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen.

Adji menjelaskan, saat ini terdapat 22 wilayah zom dari total 28 zom di NTT telah memasuki musim kemarau tahun 2023.

Oleh sebab itu, potensi ancaman bencana kekeringan juga meningkat yang berdampak pada berkurangnya persediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air.

“Jadi warga perlu gunakan air secukupnya untuk keperluan atau tidak boros untuk mengantisipasi dampak kekeringan,” katanya seperti ditulis Antara.

Adji juga mengimbau warga di provinsi itu agar tidak membuka lahan dengan cara membakar tanpa tanpa didampingi oleh pihak terkait, sebab hal ini dapat memicu kebakaran besar yang berdampak pada lingkungan.

Sebelumnya, Pemerintah NTT membentuk satuan tugas (satgas) cegah kendali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) baik untuk pencegahan maupun penanganan karhutla menghadapi musim kemarau.

“Pembentukan satgas cegah kendali karhutla ini sebagai langkah pemerintah daerah untuk menghadapi dampak musim kemarau yang diperkirakan lebih kering dari sebelumnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo.

Dia menjelaskan satgas tersebut diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT dan melibatkan berbagai instansi terkait seperti Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), BMKG, TNI, Polri, dan berbagai instansi terkait pemerintah daerah.

Ambrosius menjelaskan, BMKG telah memperkirakan bahwa kondisi musim kemarau pada 2023 di NTT lebih kering dari sebelumnya. [Anto]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *